Marah
Marah
Pao Baobao berpikir untuk menanyakan ke pengawal ketujuh berbaju merah, apakah dia punya alat perebus obat di ruang sihirnya. Jika ada, Pao Baobao ingin meminjamnya sebentar untuk merebus obat agar bisa meminum obatnya.
***
Xuanyuan Pofan memandangi buku pedang goblin yang ada di kamarnya dalam waktu yang cukup lama. Dia merasa kalau buku yang ada di tangannya jadi sangat membosankan ketika tidak merasakan gadis kecil berbaju merah muda yang lucu dan imut ada di sampingnya.
Begitu melihat jam, Xuanyuan Pofan memperkirakan kalau istri kecilnya itu akan segera pulang dari kamar Yan Wu. Jadi, dia langsung berdiri dan bersiap untuk pergi ke kamar Liuli Guoguo, hanya untuk memeriksa apakah Liuli Guoguo sudah kembali atau belum.
Lalu, begitu keluar dari kamarnya, Xuanyuan Pofan melihat gadis kecilnya dan Pao Baobao sedang berdiri di depan pintu awan tangga. Dan di depan mereka ada seorang wanita berbaju biru cerah.
Setelah wanita itu menjejalkan sesuatu ke tangan istri kecilnya, wanita itu lalu berbalik dan berlari masuk ke dalam awan tangga. Xuanyuan Pofan kemudian mengangkat sudut bibirnya dan memanggil istrinya yang sedang berdiri di depan pintu awan tangga.
Benar saja, istri kecilnya itu langsung melompat ke arahnya dengan penuh semangat, diiringi suara kecil yang manis saat memanggilnya. Xuanyuan Pofan lalu memandangi Liuli Guoguo yang sangat imut dan menggemaskan.
Setelah mengusap pipi kecil istrinya, Xuanyuan Pofan seolah tidak bisa menahan diri untuk tidak berjongkok dan mengecup bibir kecil merah bagai kelopak ceri itu. Lalu, dia langsung menggendongnya dan berjalan masuk ke dalam kamarnya.
Ketika hendak masuk melewati pintu kamar, istri kecilnya itu mengayunkan sebuah kotak brokat berwarna biru di tangannya ke depan mata Xuanyuan Pofan. Kemudian dia membuka mulutnya dan berkata, "Kakak Po, aku baru saja bertemu dengan seorang wanita muda di depan pintu awan tangga. Dia bilang kalau dia itu apanya kerajaan Nan Yan gitu, dia memintaku untuk memberikan benda ini kepadamu."
Xuanyuan Pofan lalu menatap kotak brokat yang dipegang di tangan kecil seputih salju Liuli Guoguo. Setelah dua detik melirik kotak itu, mata elang itu jadi dingin. Kemudian dia jadi marah dan langsung menggigit telinga kecil Liuli Guoguo. Dia menggigitnya hingga masuk ke dalam kamar, dan menutup pintu kamarnya. Bahkan dia menggigit telinga Liuli Guoguo dengan kencang.
"Awww! Kakak Po, sakit!" kata Liuli Guoguo sambil memukul dada Xuanyuan Pofan, karena dia tidak siap dengan rasa sakit yang tiba-tiba itu. Kakak Po bukan tidak pernah menggigit telinga kecilnya, namun kali ini, dia merasa jika gigitan kakak Po ini sakit sekali.
Mendengar suara kesakitan gadis kecil itu, pria itu kemudian segera melepaskan telinga kecilnya. Setelah mengangkat kepalanya, Xuanyuan Pofan lalu menurunkan Liuli Guoguo yang mengenakan baju merah muda itu ke lantai.
Setelah diturunkan ke lantai, Liuli Guoguo langsung memegang dan mengelus telinga kecilnya yang terlihat marah. "Kakak Po, benar-benar sakit sekali!" keluhnya.
Anehnya, Xuanyuan Pofan bahkan tidak memandang Liuli Guoguo. Bahkan dia hanya berkata dengan suara dingin, "Maaf." Setelah itu dia langsung pergi ke samping meja dan duduk. Kemudian dia mengambil buku pedang goblin di atas meja untuk dibacanya kembali. Hanya saja, gulungan buku itu terlihat agak diremas olehnya.
Liuli Guoguo tidak menyangka kalau kakak Po-nya tidak menghibur dan membujuk dirinya setelah melakukan ini. Hal tersebut membuatnya merasa tidak nyaman dan tidak senang. Jadi dia langsung menggembungkan pipinya, lalu berjalan ke samping Xuanyuan Pofan dan berkata, "Kakak Po jelek, aku juga akan menggigit telingamu!"
Xuanyuan Pofan lalu melirik ke arah kotak brokat yang masih dipegang di tangan gadis kecil itu, dan membuat mata elangnya kembali menggelap. Kemudian dia menjawab dengan dinginnya kepada Liuli Guoguo, "Tidak boleh."
"Kamu tidak bisa mengatakan seenaknya kalau tidak boleh! Aku tidak akan mematuhinya! Walau kamu tidak mengijinkan pun, aku tetap akan menggigitmu! Siapa juga yang menyuruhmu menggigitku dulu?! Cih!" kata Liuli Guoguo sambil menggembungkan pipinya.
Kemudian Liuli Guoguo menaruh kotak brokat di tangannya ke atas meja, lalu menyingsingkan lengan bajunya, dan bergegas berjalan menuju Xuanyuan Pofan. "Hiya! Kakak Po, aku akan menggigitmu!" serunya.
Jika Xuanyuan Pofan ingin menghindari Liuli Guoguo, itu adalah hal yang sangat mudah. Tapi, dia takut jika dirinya menghindar, dia malah akan membuat gadis kecilnya itu hanya menggigit udara dan bisa mengakibatkan gadis kecilnya jatuh. Jadi dia membiarkan istri kecilnya itu menerkamnya dengan marah. Juga membiarkan bibir merah bagai kelopak ceri itu menggigit telinganya.
Manisnya balutan aroma permen yang pekat, serta sentuhan hangat dan lembut seperti ini saat menyentuh daun telinga yang digigit istri kecilnya. Rasanya membuat langsung menyebar ke seluruh tubuh Xuanyuan Pofan. Detik berikutnya, kemudian dia malah merintih.