Ciuman Rasa Delima
Ciuman Rasa Delima
Intinya adalah semua guru bukannya sama saja? Kakak Po, guru privatku dulu yang kamu berikan padaku itu juga sama galaknya, jadi aku dari awal sudah terbiasa dengan itu. Bagaimanapun semuanya sama galaknya, jadi tidak ada bedanya jika diganti atau tidak, batin Liuli Guoguo.
"Em, terserah kamu saja," jawab Xuanyuan Pofan yang mulai memainkan tangan kecil Liuli Guoguo. Setelah beberapa saat, tangan kecil di telapak tangan besar itu ditarik oleh Liuli Guoguo sendiri, lalu dibentangkan di depannya. "Kakak Po, hari ini kamu harus memberiku dua permen lagi," katanya.
"Em?" gumam Xuanyuan Pofan.
Liuli Guoguo kemudian langsung menjelaskan, "Aku memberikan dua permenku kepada Xiaobao. Aku kan boleh makan sepuluh permen sehari. Karena aku sudah memberikan dua permen untuk temanku, itu berarti aku masih bisa menerima dua permen lagi hari ini." Tangannya sudah ditadahkan ke depan Xuanyuan Pofan, menunggu untuk mendapatkan dua permen lagi dari Kakak Po-nya.
Xuanyuan Pofan menepuk pelan tangan kecil seputih salju Liuli Guoguo dan menjawab, "Tidak boleh."
Liuli Guoguo pun mulai merajuk, "Em, Kakak Po, berikan dong! Ayolah, berikan dong."
Xuanyuan Pofan menarik sudut bibirnya dengan niat menggoda istri kecilnya. "Tidak boleh ya tidak boleh. Xiaobao temanmu itu sudah menggantikanmu memakan permen itu. Jika kamu mau makan permen, kamu boleh pergi menemui temanmu, lalu memintanya memuntahkan lagi permen itu," katanya.
"Aduh, Kakak Po! Kamu jahat, aku tidak mau memedulikanmu lagi!" jawab Liuli Guoguo. Trik keduanya adalah, yaitu 'tidak memedulikan' pun dimulai.
Xuanyuan Pofan batuk sejenak, kemudian dia langsung memejamkan matanya. Dia sedang menunggu, setelah ini apa yang akan dilakukan istri kecilnya. Ternyata benar sekali dugaannya. Baru memejamkan mata tidak lama, tangan kecil Liuli Guoguo pun sekarang mulai memijat pahanya. Liuli Guoguo lalu berkata dengan suara kecilnya yang lembut, "Kakak Po, aku pijat ya pahamu, hehehehe."
Trik ini tidak berhasil, kalau begitu aku akan ganti trik lain! Aku tidak percaya kalau Kakak Po akan terjebak dengan trikku ini! batin Liuli Guoguo. Xuanyuan Pofan kemudian membuka mata tajam seperti elangnya, lalu menyeringai dan bertanya, "Bukannya tidak memedulikanku? Em?"
"Mana mungkin! Kakak Po pasti salah dengar! Aku bisa tidak memedulikan semua orang di dunia, tapi aku mana mungkin bisa tidak memedulikan Kakak Po?! Kakak Po, berikan aku dua permen lagi, ya? Aku akan berdoa dan mengatakan hal-hal baik kepada Tuhan!" kata Liuli Guoguo yang terus-terusan berpose memohon.
Ucapan yang tidak ada hentinya ini, bagaikan lagu yang terus disenandungkan untuk memohon Kakak Po-nya. Liuli Guoguo ini memang banyak sekali triknya.
Xuanyuan Pofan lalu menyingkirkan tangan kecil Liuli Guoguo yang memijatnya, melirik ke telinga Liuli Guoguo, kemudian mendekat dan berbisik di telinganya, "Aku sudah mempertimbangkannya."
"Em em!" jawab Liuli Guoguo sambil mengangguk.
Xuanyuan Pofan kemudian berkata lagi, "Masih saja tidak boleh!"
Mendengar itu, Liuli Guoguo pun langsung mau memukulkan kepalan tangannya ke Xuanyuan Pofan karena kesal. Tapi, belum sampai mengenai Xuanyuan Pofan, pukulan itu sudah ditangkap oleh tangan besar Xuanyuan Pofan.
Tidak lama kemudian, mata Liuli Guoguo bersinar ketika membuka tangan kecilnya dan melihat ada dua permen di sana, dia sangat senang sekali. Em! Kakak Po baik sekali. Akhirnya dia memberikanku dua permen! batinnya.
Dulu, semua permen akan dibawa oleh para pelayannya. Tapi, sejak terakhir kali ketika Liuli Guoguo keracunan dan tiba-tiba ingin permen. Xuanyuan Pofan pun setiap kali keluar akan memasukkan permen yang dibelinya, ke cincin sihir di jarinya. Permen-permen itu disiapkan, jika suatu hari dibutuhkan.
Jika orang-orang di dunia mengetahui cincin sihir yang berharga milik Raja Huayou yang sangat berbakat. Bahkan, penyihir paling hebat tingkat ungu itu digunakan untuk tempat permen. Maka, pasti semua orang akan terkejut tidak karuan.
Liuli Guoguo sangat senang sekali. Dia segera membuka bungkus permennya, lalu memakannya. Tidak lupa juga dia memberikan hadiah berupa ciuman untuk Kakak Po-nya. "Kakak Po, ciuman rasa delima, apa kamu suka?" tanyanya setelah itu. Tampak jelas lesung pipi di kedua pipinya ketika dia tersenyum.
"Tidak suka," jawab Xuanyuan Pofan. Mendengar ini, Liuli Guoguo kemudian memanyunkan bibirnya, tapi dia juga langsung mendengar Xuanyuan Pofan melanjutkan ucapannya, "Mana mungkin."
Setelah menggabungkan kalimat awal dan akhir, 'Tidak suka mana mungkin'. Liuli Guoguo kemudian langsung tersenyum bahagia, menyenandungkan lagu, dan menari dengan gembiranya. Rasa kantuk pun langsung menghilang, "La la la la la... Bunga-bunga bermekaran, menyanyikan lagu indah. Rumput kecil tersenyum bergoyang dengan riangnya. La la la la…"