Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po, Mau Ditiup-tiup (Bagian 2)



Kakak Po, Mau Ditiup-tiup (Bagian 2)

2Xuanyuan Pofan masih saja mengabaikan Liuli Guoguo. Dia hanya melonggarkan buku yang ada di tangannya untuk sengaja memperlihatkan seluruh kata yang ada di sampul buku.      

Melihat seluruh kata itu, Liuli Guoguo langsung terkejut sampai tersedak ludahnya sendiri dan tersentak. Yang paling mengejutkan, lengan bajunya yang panjang tanpa sengaja menyenggol beberapa cangkir teh yang ada di meja. Sehingga, air di dalam cangkir itu terciprat keluar dan tanpa sengaja mengenai tangan kecilnya.     

"Aduh!" teriak Liuli Guoguo. Tangannya yang terciprat air dari cangkir itu pun langsung ditarik oleh Xuanyuan Pofan. "Kenapa kamu begitu ceroboh dan tidak hati-hati, sih?!" tanyanya. Xuanyuan Pofan sambil mengerutkan kening, kemudian dengan cemas menatap tangan Liu Guoguo yang seputih salju. Buku Jue Bi Luo volume 3000 itu pun seketika telah dilemparkan entah ke sudut mana olehnya.     

"Kakak Po, mau ditiup-tiup, ini sakit sekali. Huhuhu," kata Liuli Guoguo yang bahagia dan merasa berhasil ketika melihat ekspresi khawatir Xuanyuan Pofan. Padahal, kenyataannya hanya sedikit cipratan saja yang mengenai tangannya.      

Bahkan, air teh itu bukanlah teh yang sangat panas, karena air teh itu hangat. Jika air itu terciprat di tangan, rasanya hanya seperti mandi air hangat, tidak akan sakit. Meskipun, tangan kecil Liuli Guoguo lembut dan begitu kencang. Tapi sedikit cipratan air yang kena ke tangannya itu tidak akan meninggalkan bekas apapun di kulitnya.     

Xuanyuan Pofan memegang tangan Liuli Guoguo dan meniup-niupnya. Kemudian dia memeriksa tangan Liuli Guoguo dengan cermat beberapa kali. Ketika menemukan kalau tidak ada bekas atau bahaya apapun di tangan kecil itu, hatinya pun jadi tenang. Karena jika tangan putih kecil Liuli Guoguo itu melepuh, dia akan membenci dirinya sendiri.     

"Kakak Po, kenapa kamu tidak meniupnya lagi? Ini sangat menyakitkan sekali, sungguh sakit sekali. Ayo tiup-tiup lagi!" kata Liu Guoguo sambil memanyunkan bibirnya. Menyenangkan dan enak sekali rasanya ditiup-tiup seperti itu, batinnya.     

Xuanyuan Pofan menaikkan alisnya, "Seberapa menyakitkan itu? Mana yang sakit?" tanyanya.      

"Semuanya sakit, seluruh tanganku sakit sekali. Aku mau ditiup-tiup." kata Liuli Guoguo yang mulai merajuk dengan manja. Xuanyuan Pofan kemudian tersenyum, memegang tangan putih kecilnya dan menaruhnya di mulutnya, lalu menggigitnya.     

"Aduh! Kakak Po, aku ingin ditiup-tiup, bukan diberi air liurmu!" teriak Liuli Guoguo. Dengan cepat dia menarik tangan kecilnya, lalu menyeka cipratan air yang jatuh di baju merah mudanya. Setelah menyeka, dia juga mengangkat tangannya ke sisi hidungnya. Kemudian mencium aromanya untuk mengecek apakah ada bau air liur kakak Po-nya.     

"Kenapa? Apa kamu merasa aku bau?" tanya Xuanyuan Pofan sambil mengernyitkan kening.      

Melihat aura Kakak Po-nya yang begitu dingin, Liuli Guoguo langsung menggerakkan lehernya dan segera berkata dengan manisnya, "Hehehehe, tidak kok. Kakak Po kan tampan dan wangi sekali. Tidak bau sama sekali."     

Bibir Xuanyuan Pofan terangkat dan bertanya, "Apa kamu diam-diam makan permen lagi, ya?"     

Mendengar ini Liuli Guoguo langsung menegapkan dadanya dan berkata, "Mana ada?!" Aku tidak mau mengambil risiko karena itu. Malam ini aku belum makan permen sama sekali, kok! batinnya.     

"Sungguh tidak diam-diam makan permen? Tapi kenapa mulutmu begitu manis?" tanya Xuanyuan Pofan sambil memainkan telinga kecil Liuli Guoguo.      

Liuli Guoguo baru mengerti sekarang, ternyata Kakak Po-nya sedang memuji dirinya. Seketika itu juga dia pun tersenyum dengan ceria. "Kakak Po, ayo kita bersama-sama merendam kaki!" ajaknya.     

"Em?" gumam Xuanyuan Pofan yang tanganya masih memainkan telinga kecil Liuli Guoguo, tiba-tiba terhenti ketika mendengar ucapan istri kecilnya.     

"Duo Wei, Duo He, cepat bawa air ke sini!" perintah Liuli Guoguo sambil meletakkan tangan seputih saljunya melingkar ke mulutnya, dan berteriak memanggil dua gadis pelayan yang ada di luar aula.     

"Laksanakan!" jawab kedua pelayan itu.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.