Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tidak Heran Tuan Menyukainya



Tidak Heran Tuan Menyukainya

0Niu Ju seketika terkejut dan langsung berlutut memohon ampun. "Pengawal ketujuh, ampuni hamba! Ampuni hamba! Hamba tidak seharusnya cemburu dengan pelayan lain! Dan tidak seharusnya dalam hati memaki Nona sebagai rubah penggoda!" katanya.      

Seberapa beraninya Niu Ju, tapi dia tetaplah seorang pelayan. Jadi, begitu mendengar pengawal ketujuh menyuruh pengawal untuk mencokel matanya, dia langsung ketakutan dan tanpa sadar mengatakan semua hal buruk yang telah dia lakukan. Satu persatu hal buruk itu diucapkannya dan membuat para pelayan lainnya terkejut.     

Pengawal ketujuh tampak melengkungkan bibirnya, lalu maju ke depan Niu Ju. Dia kemudian mengangkat dagu Niu Ju dan berkata, "Wow, ternyata kamu melakukan banyak hal, ya? Menarik sekali."      

Ketika mendengar kata rubah penggoda itu, pengawal ketujuh cukup terkejut. Dia sama sekali tidak menyangka kalau pelayan biasa seperti Niu Ju ini bisa-bisanya memakinya begitu hanya karena seorang pria. Bisa-bisanya dia berpikiran jahat dan ingin mencelakai wanita lain hanya demi seorang pria.     

Niu Xing pun kemudian juga ikut berlutut. "Nona, mohon ampun! Mohon ampun! Kakakku khilaf sampai bisa melakukan semua itu. Nona, tolong ampuni pelayan biasa seperti kami ini!" katanya. Dia memohon ampunan pengawal ketujuh untuk melepaskan kakaknya. Sebab, kakaknya itu memang sangat berani dan tidak memikirkan semua hal dulu sebelum bicara. Bisa-bisanya dia mengatakan hal seperti itu kepada pengawal ketujuh, batinnya.     

"Pengawal, cepat bawa dia pergi! Aku tidak ingin mengatakannya untuk kedua kalinya," perintah pengawal ketujuh sambil melepaskan dagu Niu Ju. Selanjutnya, Niu Ju pun dibawa pergi oleh para pengawal, dan hanya terdengar suara mohon ampun yang perlahan menghilang.     

Para pelayan yang ada di sana sangat ketakutan. Tapi, mereka juga merasa cukup puas melihat adegan ini. Niu Ju adalah pelayan yang dibawa oleh salah satu selir, dan merupakan pelayan yang paling disukai Raja. Karena merasa punya status tinggi, dia sering sekali menggertak pelayan lainnya. Jadi, ketika para pelayan itu melihatnya akan dihukum sekarang, mereka merasa senang.     

"Nona, ampuni kakak hamba! Ampun nona! Hamba mohon jangan congkel mata kakak hamba!" kata Niu Xing yang maju dan memeluk kaki pengawal ketujuh untuk meminta ampun.      

Pengawal ketujuh pun langsung berkata dengan suara keras yang sangat menggelegar, "Jika kamu mohon ampun lagi, maka akhir hidupmu juga akan sama dengannya!" Suara yang keras ini membuat para pelayan langsung ketakutan dan gemetaran. Niu Xing pun langsung terdiam dan tidak berani mengatakan apa-apa lagi.     

"Hong Lian maju sini, cepat bantu aku ganti baju," perintah pengawal ketujuh ketika melihat Hong Lian yang masih diam di sana.      

Hong Lian pun langsung maju untuk membantu pengawal ketujuh. Dia melepaskan piyama dari tubuh pengawal ketujuh, lalu mengambil baju sutra yang ada di atas nampan mahoni, dan mulai memakaikan baju sutra itu di tubuh pengawal ketujuh.     

"Hah?" gumam pengawal ketujuh terkejut ketika melihat baju sutra yang ada di tangan Hong Lian. "Ini bukan baju penutup perut? Apa ini?" tanyanya.     

Hong Lian terlihat bingung saat akan menjawabnya, tapi dia pun memberanikan diri dan berkata, "Nona, Tuan bilang kalau menggunakan penutup perut, itu akan sulit baginya ketika dia ingin melepas baju dari tubuh Nona jadi, jadi..." Wajahnya tiba-tiba menjadi memerah setelah mengatakan itu.     

Pengawal ketujuh pun menarik napas sedalam-dalamnya, rasanya dia ingin sekali menampar seseorang. Tapi, ketika melihat Hong Lian yang begitu lembut dan kasihan itu. Dia pun menahan diri untuk menampar seseorang. "Ya sudahlah, ganti saja," katanya.     

"Laksanakan!" Jawab Hong Lian. Dia kemudian maju dan memberanikan diri hadap-hadapan langsung dengan pengawal ketujuh. Di depan wajah kecilnya sekarang, dia berhadapan dengan payudara besar dan montok pengawal ketujuh, payudara yang begitu menggiurkan dan indah sekali. Wajahnya tanpa sadar memerah, dia lalu membatin, Wow, be-besar sekali. Tidak, tidak heran Tuan sangat menyukainya.     

Hong Lian tampak menggigit bibirnya dan menelan ludahnya ketika melihat payudara pengawal ketujuh itu. Lalu, pengawal ketujuh merasa aneh saat melihat wajahnya yang tiba-tiba berubah menjadi sangat merah itu.      

Di luar ruangan, tiba-tiba terdengar suara jeritan Niu Ju yang memekikkan telinga orang-orang yang ada di kediaman Raja An Yin. Para pelayan yang ada di dalam kamar, seketika langsung gemetaran tidak karuan saat mendengar jeritan itu.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.