Istri Kecilku Sudah Dewasa

Pakaian Khusus (Bagian 1)



Pakaian Khusus (Bagian 1)

0Kerajaan Bei Yun, kediaman Raja An Yin,     

Dini hari, pengawal ketujuh membungkus dirinya dengan selimut dan bergerak dengan malasnya. Para pelayan yang seolah-olah mendengar gerakannya, membuat pintu kamar pun segera dibuka.      

Segerombol pelayan itu datang dan berjalan sampai di depan tempat tidur dengan membawa segala macam makanan dan barang, lalu mereka berkata dengan serempak, "Selamat pagi, Nona Xiao Qiqi. Kami, para hamba datang ke sini untuk membawa makanan dan mencuci pakaian Nona, serta mengganti baju Nona."     

Wanita yang mempesona di balik tirai merah itu kemudian mengerutkan kening dan berkata, "Keluar! siapa yang bilang aku sudah mau bangun!"      

Para pelayan itu pun kemudian menjawab, "Laksanakan." Semua pelayan itu menjawab serempak, lalu mereka meninggalkan kamar itu dengan semua barang di tangan mereka. Di antara mereka, ada pelayan yang bernama Niu Ju yang bertugas membawa sisir kayu dari pohon Zongzao yang diam-diam melirik tajam ke wanita di balik tirai itu. Setelah itu dia pergi meninggalkan kamar dengan emosi.     

Pengawal ketujuh menarik napas sedalam-dalamnya, lalu menjatuhkan diri ke ranjang dan menenggelamkan kepalanya di bawah bantal, dan menarik selimutnya, Dia terus berusaha berpikir dengan keras. Aku tidak ingin menghadapi semua ini lagi, aku juga tidak ingin tinggal di tempat yang menjijikkan ini. Bagaimanapun caranya, aku harus pergi dari sini, batinnya.     

Du Heng semakin lama semakin berhati-hati dan waspada. Kali ini, pengurungannya terhadap pengawal ketujuh bertambah satu level. Tanpa Du Heng yang menemaninya, dia bahkan tidak akan bisa keluar satu langkah pun dari kamar itu.      

Dua jendela di kamar sudah dikunci dengan balok pengunci jendela yang sangat kuat. Kualitas dari balok pengunci jendela itu sangat luar biasa. Balok pengunci jendela yang dulu, terbuat dari kayu Huai Nan yang telah dihancurkan dan dirusak pengawal ketujuh hanya dengan tangan kosong. Namun, kini telah diganti dengan balok besi api level lima.     

Apalagi, pintu kamar sekarang juga dijaga oleh pengawal baja emas yang paling rahasia milik Du Heng. Pegawal baja emas itu lebih tidak normal, dan luar biasa keahliannya daripada pengawal Du Heng biasanya. Dulu, Du Heng mengirimkan pengawal biasanya untuk menghentikan pengawal ketujuh. Namun, dalam sekejap pengawal ketujuh sudah berhasil mengalahkan mereka semua.     

Pengawal ketujuh adalah kepala pengawal pertempuran pasukan Raja Huayou. Jadi, bagaimana mungkin pengawal biasa Du Heng bisa mengalahkan dan jadi lawan sebandingnya. Namun, kali ini Du Heng mengirimkan pengawal baja emas yang sudah dilatih gila-gilaan dengan ketat dan disiplin oleh Du Heng langsung untuk menjaganya. Sehingga membuatnya terlihat konyol dan tak berdaya sekarang.     

Pengawal ketujuh tidak tahu, apa yang membuat Du Heng begitu terobsesi padanya, yang hanya tampak cantik dengan temperamen yang sangat buruk. Dia bahkan sudah memukul, memaki dan memarahinya, tapi Du Heng tetap saja tidak tahu malu dan menempel di tubuhnya dengan begitu murahan.      

Du Heng membuat pengawal ketujuh terus menambah kejijikan dan rasa tidak malunya terhadap pria cantik itu. Padahal ada banyak sekali wanita cantik yang lebih cantik dariku! Lalu, kenapa dia harus menggangguku dan terobsesi denganku seperti ini! batinnya.     

Pengawal ketujuh kini sedang menenggelamkan diri di dalam selimut, tapi tidak bisa tidur lagi. Dia bermeditasi dan diam selama beberapa jam. Sampai cahaya matahari yang terang pada siang hari menghantam udara dingin pada akhir musim dingin dan masuk melewati jendela yang terkunci dengan balok besi api level lima, dan menerangi selimut brokat kupu-kupu merahnya.     

Pengawal ketujuh pun bergerak meregangkan tubuhnya yang pegal, karena telah lama diam di dalam selimut. Para pelayan yang ada di luar seolah mendengar ada gerakan di dalam kamar, mereka pun membuka pintu sekali lagi dan masuk ke kamar itu sambil membawa berbagai barang di tangan mereka.     

"Nona pengawal ketujuh, selamat sore. Kami para hamba, datang untuk membawakan makanan serta mencuci baju Nona dan menggantinya dengan yang baru."     

Pengawal ketujuh menatap tajam ke para pelayan itu, dan dia dengan malasnya mengangkat tirai. Namun, belum sampai tangannya menyentuh tirai, dua pelayan sudah maju dan mengangkat tirai itu dengan cepat. Dua pelayan itu kemudian menarik ke atas tirai itu, lalu mengaitkannya ke ujung kanan dan kiri.     

Salah satu pelayan maju ke depan membungkuk, lalu memberikan mangkok mahoni yang berisi sup bening kepada pengawal ketujuh. "Nona pengawal ketujuh, silakan dihabiskan supnya," katanya. Selesai mengatakan itu, pelayan yang tidak membawa apapun maju dan memegang mangkok batu giok itu untuknya.      

Tapi, sebelum sempat menyentuhnya, pengawal ketujuh sudah menghentikannya dan berkata, "Pergilah, biar aku sendiri yang meminumnya."     

Pengawal ketujuh kemudian mengambil mangkok berisi sup itu, lalu meneguknya sampai habis. Setelah itu, dia muntah dan mengambil sapu tangan yang diserahkan oleh salah satu pelayan, dan dia pun langsung menyeka mulutnya. Setelah itu, dia membersihkan tangan dan wajahnya dengan sangat cepat. Namun, ketika dia bersiap ganti pakaian, dia tiba-tiba berhenti.     

"Nona pengawal ketujuh, biarkan hamba yang melayani anda untuk berganti pakaian," kata Niu Xing sambil maju ke depan.      

Pengawal ketujuh lalu melirik ke berbagai macam pakaian yang ada di deretan nampan mahoni. Tampak pakaian-pakaian yang sangat aneh di sana. Mulai pakaian dalam, pakaian luar dan juga jubah berlapis kapas. Setelah melihat semua itu, dia mengerutkan kening dan bertanya, "Apa ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.