Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Cantik, Kamu Cantik Sekali (Bagian 3)



Kakak Cantik, Kamu Cantik Sekali (Bagian 3)

3Beberapa pelayan mengikuti Nyonya kecilnya. Mereka takut kalau tanpa sengaja tiba-tiba Nyonya kecilnya terjatuh.     

Bruakkk!     

"Awwwwww! Aduhhhh, sakit sekali!" keluh Du Xuexin yang tiba-tiba ditabrak oleh seseorang. Matanya bersinar marah, rasanya seperti sedang ingin memenggal kepala orang saja. Pelayannya Lan Lian membantunya berdiri dengan emosi, kemudian dia langsung memaki, "Siapa?! Tidak punya mata ya?!" lanjutnya.     

"Ma, Maaf, aku, aku tidak sengaja..." kata pelayan yang tidak sengaja menabrak Du Xuexin yang tiba-tiba muncul itu sangat terkejut. Nyali pelayan itu kecil, ketika melihat apa yang dikenakan Du Xuexin, pelayan itu langsung tahu kalau status Du Xuexin bukanlah orang biasa.      

Yang ditakuti pelayan itu adalah karena sepertinya Du Xuexin merupakan tamu kehormatan di kediaman Raja Huayou. Kaki pelayan itu pun jadi lemas karena takut, "Nona, ma, maaf, aku tidak sengaja..." Tutur pelayan itu mencoba minta maaf dan suaranya gemetar. Tidak hati-hati sampai menabrak seorang putri adalah masalah besar. Jadi, pelayan itu sangat ketakutan.      

Dan di saat itulah, Liuli Guoguo malah sudah berlari keluar dari halaman bangunan tempat tinggalnya. Dirinya tadi berlari sangat cepat, dia benar-benar mengabaikan semua orang yang dilewatinya tadi. Saat itu dia hanya melihat dua sosok orang yang berjalan ke arah tempat tinggalnya, karena pelayan di kediaman ini sangat banyak, jadi dia mengira kalau mereka adalah pelayan kediaman Raja Huayou sehingga tidak terlalu memedulikan dan hanya terus berjalan ke arah aula utama. Sehingga, Liuli Guoguo sama sekali tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya.      

Sedangkan Du Xuexin juga tidak menyangka kalau anak kecil yang bagai bacang yang barusan berpapasan dengannya tadi adalah istri kecil Raja Huayou yang selama ini sangat dia irikan.     

***     

Di aula utama di dalam kediaman,     

Meskipun saat ini Du Heng sedang berbicara mengenai pertempuran Gunung Lingyun dengan Xuanyuan Pofan, tapi mata persik Du Heng dari waktu ke waktu terus saja melirik ke arah pintu.     

"Jangan mencarinya lagi, pengawal ketujuh sedang ada di laut Xuan sedang mengikuti jejak hantu nirwana," Tutur Xuanyuan Pofan lalu meneguk tehnya.      

Mendengar ini, Du Heng langsung tidak senang dan dia mendengus sambil menggebrak cangkir teh yang ada di tangannya ke meja di samping kursinya. "Hei! Xuanyuan Pofan, kamu sengaja ya! Pengawal ketujuh yang kamu kirim ke laut Xuan untuk mengikuti jejak hantu nirwana itu adalah Xiao Qiqi ku ya?! Laut Xuan itu begitu berbahaya, hantu nirwana dan Raja Bazi itu sangat kejam. Kamu bisa-bisanya mengirim Xiao Qiqiku ke sana?! Kenapa kamu sedikit saja tidak tahu bagaimana memperlakukan lembut seorang wanita sih?!" katanya.     

Alis Xuanyuan Pofan pun kemudian terangkat dan bertanya, "Xiao Qiqimu? Hehe..."      

"Iya Xiao Qiqiku, aku sudah bertekad menginginkan Xiao Qiqi! Dan kali ini aku ke sini dan memaksa menculiknya untuk dibawa ke kerajaan Bei Yun..." kata Du Heng kemudian. Cih cih cih! Apanya yang memaksa! Du Heng kamu ini kenapa begitu panik. Kenapa langsung mengungkapkan semua yang ada di benakmu, sih?! batinnya dengan kesal.     

"Oh?" gumam Xuanyuan Pofan.     

"Sudahlah, kamu jangan merubah topik pembicaraan. Jika kamu menganggapku saudaramu sendiri, cepat segera suruh Xiao Qiqi kembali, Xiao Qiqiku tidak boleh sampai kenapa-napa!" kata Du Heng yang ketika berkata maka dia juga semakin panik. Panik sampai dia menggebrak lagi mejanya, bahkan cangkir teh pun sampai bergetar karena itu.      

"Meskipun pengawal ketujuh adalah perempuan, tapi di dalam prajurit perangku dia adalah yang terkuat bela dirinya dan yang terlatih sihirnya. Apa yang kamu khawatirkan coba?" Tutur Xuanyuan Pofan dengan santai.      

"Cih! Xuanyuan Pofan, kamu mau mengelak ya, cepat kembalikan Xiao Qiqi padaku! Kamu ini sengaja, kan?!" kata Du Heng sambil mengambil jeruk terbesar yang ada di atas piring di depannya, dan langsung melemparkannya ke Xuanyuan Pofan.     

Xuanyuan Pofan menangkap jeruk itu dengan mudahnya. Kemudian, dia tersenyum menggoda dan berkata, "Pada dasarnya memang bukan punyamu, dikembalikan apanya coba?"     

"Kamu..." kata Du Heng dengan marah. Dasar kamu sok berkuasa, Xuanyuan Pofan kalau kamu sudah berperilaku buruk seperti ini, kamu benar-benar tampak seperti bukan manusia! Makinya dalam hati.      

Namun, ketika mau bersiap memaki Xuanyuan Pofan, Telinga Du Heng tiba-tiba mendengar suara, dia pun menoleh, "Siapa? Siapa di sana?" tanyanya sambil menatap ke pintu aula utama.      

Aduh, ketahuan! batin seseorang.     

"Kakak Po!" kata Liuli Guoguo yang ketahuan pun akhirnya memperlihatkan kepalanya, lalu membawa kelincinya di pelukannya. Dia pun berjalan masuk pelan-pelan ke dalam aula utama, dan langsung menghampiri Xuanyuan Pofan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.