Malu Sekali
Malu Sekali
"Hah? Oh, laksanakan!" jawab Xiao Denglong yang sedikit terkejut. Apa maksudnya? Apakah Raja Huayou ingin dirinya sendiri melayani Nyonya kecil mandi? Tapi Raja Huayou tidak pernah melayani sebelumnya, apa tidak masalah ya? batinnya.
Xuanyuan Pofan membuka lapisan baju di pundak Liuli Guoguo, lalu menaruhnya ke samping. Dia pun mengulurkan tangan dan ingin membuka ikat tali kupu-kupu di pinggang Liuli Guoguo. Tapi, belum sampai menyentuhnya, tiba-tiba tangannya sudah didorong oleh tangan kecil. "Kakak Po, aku, aku sendiri yang akan melepaskan bajuku," kata Liuli Guoguo dengan wajah memerah sambil mendorong tangan Xuanyuan Pofan dari dirinya.
Entah apa karena suhu panas dari sumber mata air panas atau karena apa, tapi wajah tampan Xuanyuan Pofan tiba-tiba merona merah. Dia sangat grogi karena takut istri kecilnya tidak bisa menunggu lebih lama. Jadi, dia berniat untuk membantu Liuli Guoguo mandi sendiri agar bisa lebih cepat berendam air panas dan mendapatkan kehangatan.
Tapi, begitu sudah di depan Liuli Guoguo, Xuanyuan Pofan malah merasa canggung dan sulit. Dari kecil sampai sekarang, Liuli Guoguo memang selalu saja dijaga dan dirawat olehnya dalam dekapannya. Tapi, prinsip 'Pembedaan antara pria dan wanita serta wanita dan pria tidak boleh terlalu intim'. Hal itu juga sering diajarkan oleh para pelayan dan guru, sehingga Liuli Guoguo juga cukup mengerti masalah ini.
Walaupun biasanya Liuli Guoguo dan Xuanyuan Pofan berciuman, berpelukan dan bahkan tidur bersama. Tapi mereka tidak pernah melewati batasan tertentu yang lebih intim lagi. Semua hal intim dilakukan dan dilayani oleh pelayan. Gerakan dadakan Xuanyuan Pofan tadi membuat Liuli Guoguo tiba-tiba merasa malu.
"Biarkan hamba saja yang melakukannya," kata Xiao Denglong. Melihat situasi ini, dia pun maju dan menawarkan bantuan lagi. Dia tahu pasti kalau Raja Huayou tidak akan baik dalam melakukan hal ini.
Kemudian, Liuli Guoguo pun langsung menyahut, "Em, em. Kakak Po, kamu berbaliklah sana. Kalau kamu begini, aku kan jadi malu kalau mau membuka baju," katanya dengan malu-malu sambil menggigit bibir bawahnya. Uh bukannya setiap kali mandi, Kakak Po selalu menghindar ya. Tapi kenapa hari ini... Entahlah, malu sekali aku. Kakak Po sana, sana, aku malu sekali ini, batinnya. Sekarang dia tampak sedang memegang pipinya yang merona merah dan terasa panas.
"Em..." gumam Xuanyuan Pofan yang kemudian batuk sejenak, lalu mengiyakan. Dia pun berbalik dan berjalan ke arah belakang pohon besar yang tak berdaun. Aduh, pikiran bejat apa yang barusan aku pikirkan tadi, sih? Karena melihat Liuli Guoguo yang kedinginan, aku tiba-tiba terpikirkan untuk menemaninya berendam bersama. Aku kira, dengan berendam bersama akan lebih cepat mendapatkan kehangatan. Aku tidak menyangka kalau Liuli Guoguo malah jadi malu seperti itu. Em, apa benar-benar tidak butuh aku untuk... Aduh, apa sih yang aku pikirkan? Yang penting Liuli Guoguo tidak kedinginan, itu sudah cukup, batinnya.
"Kakak Po, apa kamu masih di sana?" tanya Liuli Guoguo yang pada saat ini sudah melepas piyama merah mudanya dan berendam di dalam kolam air panas. Hanya ada kepala kecil yang lucu mengambang di permukaan mata air yang jelas dan panas itu.
Untuk menghindari terendam oleh air, rambut hitam dan panjang Liuli Guoguo pun diikat cepol dengan jepit giok hijau, dan tampak berdiri tegak di atas kepalanya. Dua mata besar bagai anggur di wajah mungilnya terlihat sembab, dengan mulut kecil warna merah bagai ceri itu terlihat sangat lucu dan imut sekali.
Karena panas yang mengepul, wajah putih dan lembut Liuli Guoguo yang bersinar sedikit kemerahan itu jadi terlihat sangat indah. Bahkan, Xiao Denglong yang ada di sampingnya saja tidak bisa menahan diri untuk menelan ludah. Wow! Nyonya kecil sangat imut dan cantik sekali! Sayang sekali Raja Huayou tidak bisa melihat pemandangan indah ini! Aku merasa aku lebih beruntung daripada Raja Huayou kalau begini, batinnya.