Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Po Mencuri Permen Dariku



Kakak Po Mencuri Permen Dariku

0Liuli Guoguo menggelengkan kepala kecilnya, "Sudah tidak dingin!" katanya. Baru saja selesai bicara, kemudian terdengar suara krucuk-krucuk dari perutnya. "Oh, lapar sekali..." celetuknya setelah itu. Dia pun mengupas permen yang tidak diterima oleh adik Kakak Po-nya, lalu memasukkannya ke dalam mulut kecilnya.     

"Kakak Po, mata adik kedua belas mu itu bermasalah, deh. Permen seenak ini, tapi kenapa dia tidak mau? Dia nanti pasti akan menyesal," kata Liuli Guoguo setelahnya. Siapa juga yang tahu, ketika baru saja selesai bicara tiba-tiba dagu lembut dan putihnya di remas oleh telapak tangan yang besar, "Kakak Po, uh..." gumamnya.      

Xuanyuan Pofan kini sedang meremas dan mengangkat dagu kecil itu ke atas. Lalu, dia membungkuk dan menjatuhkan bibir besarnya ke bibir merah muda kecil Liuli Guoguo. Seketika, aroma permen manis pun langsung menyerangnya.     

Mata besar bagai anggur Liuli Guoguo langsung membelalak ketika melihat wajah tampan Xuanyuan Pofan. Dia juga merasakan bibir besar Kakak Po yang bergerak, sehingga membuat jantungnya terasa melompat-lompat tidak karuan. Kertas bungkus permen di tangan kecilnya pun tanpa sadar terjatuh.     

Siapa juga yang tahu, Kakak Po-nya kini juga menggigit bibir kecil Liuli Guoguo dan lidahnya tiba-tiba masuk ke dalam mulut kecilnya. Kemudian menarik lidah kecilnya itu, lalu memainkannya. Tanpa sadar permen di mulutnya telah direnggut oleh lidah Xuanyuan Pofan. Wahhh! Kakak Po ternyata mencuri permenku! batinnya.     

Setelah mengambil permen dari bibir kecil itu, Xuanyuan Pofan pun meninggalkan air liur di bibir kecil Liuli Guoguo. Kemudian, dia maju dan menjilat air liur di bibir Liuli Guoguo yang masih terkejut bodoh karenanya. Dia lalu mencubit pipi lembut Liuli Guoguo dan berkata, "Aku yang membeli permen ini. Kamu tidak boleh memberikannya ke orang lain, tahu tidak?"      

Sepasang mata elang menatap tajam ke arah Liuli Guoguo, lalu Xuanyuan Pofan pun mengunyah permen itu tanpa ragu. Liuli Guoguo mengelus belakang lehernya, kemudian mengelus pipinya yang telah dicubit telapak tangan yang besar tadi. "He'em, iya, paham," gumamnya. Kalau tidak boleh memberi siapa-siapa, ya sudah nanti aku tidak akan lagi memberikan ke orang lain. Kakak Po, kamu galak sekali, batinnya.     

"Iya menurutlah..." jawab Xuanyuan Pofan. Di dalam mata musim dinginnya pun kini telah berubah menjadi musim semi. Dia kemudian menarik Liuli Guoguo ke dekapannya. Lalu, tiba-tiba terdengar perut Liuli Guoguo yang berbunyi lagi. "Kakak Po, aku lapar!" katanya sambil menenggelamkan diri ke lutut Xuanyuan Pofan dan bersembunyi masuk ke jubah ungu.     

Xuanyuan Pofan mengelus perut kecil Liuli Guoguo, lalu memanggil pelayan untuk menyiapkan makanan dan menghidangkannya. Tapi, tampak seorang pelayan yang sudah maju duluan ketika mendengar Nyonya kecil berkata dia lapar. "Raja Huayou, Nyonya kecil. Kebetulan sekali bagian dapur kerajaan baru saja mengantarkan makanan ke sini, masakannya masih hangat," katanya sambil membungkuk.     

"Em, tolong hidangkan!" perintah Xuanyuan Pofan.     

"Laksanakan," jawab pelayan tersebut.     

Baru saja pelayan itu mau berbalik, tiba-tiba Xuanyuan Pofan yang sedang memainkan telinga Liuli Guoguo berkata, "Tolong panggilkan walikota Tong Zhou, putri keempat dan juga pangeran kedelapan datang ke sini untuk ikut makan."     

"Laksanakan," jawab pelayan itu lagi.      

Xuanyuan Pofan yang tadi khawatir dengan keadaan penyakit Liuli Guoguo karena belum sembuh sepenuhnya, jadi meminta pengawal untuk menghalangi dan tidak membiarkan mereka masuk. Tapi sekarang, karena Liuli Guoguo sudah cukup pulih, dia mau tidak mau harus mempersilakan mereka masuk. Sebab, bagaimanapun mereka adalah saudara dan teman dekat Liuli Guoguo.     

***     

"Liuli Guoguo, akhirnya kamu siuman juga. Jika kamu tidak siuman, kakak keenam pasti akan mengayunkan pedang dan membunuh orang deh!" kata Xuanyuan Poxi. Walaupun sebenarnya kakak ku itu sudah membunuh beberapa orang, sih! batinnya kemudian. Padahal, belum sampai dia berada di depan Liuli Guoguo, tapi suaranya sudah terdengar begitu saja.     

Liuli Guoguo menjulurkan kepalanya keluar dari jubah bulu musang Xuanyuan Pofan. Kemudian dia menaikkan alisnya dan tersenyum lebar sambil berseru, "Kakak Liuli Tian! Kakak Xuanyuan Poxi! Kakak Xuanyuan Mingxin! Kalian datang!"      

Begitu melihat mereka sudah masuk ke dalam, Xuanyuan Pofan melepaskan tangannya dari telinga Liuli Guoguo.      

Liuli Guoguo mengangkat tangannya dan mengisyaratkan kepada mereka bertiga untuk duduk. Dia lalu menjabat tangan Kakak Xuanyuan Mingxin, kemudian kembali lagi duduk di dalam jubah bulu musang Xuanyuan Pofan sambil menunggu pelayan selesai menghidangkan semua makanan lezat di meja.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.