Istri Kecilku Sudah Dewasa

Keputusasaan Ratu



Keputusasaan Ratu

2Saat ini Liuli Guoguo sedang dilindungi dan berada di balik jubah bulu musang milik Raja Huayou. Jadi, bagaimana mungkin ada yang berani maju menangkapnya.      

Xuanyuan Mingxin tampak merangkul lengan Liuli Tian, dan dia memberikan pujian ke Liuli Guoguo dari atas rambut sampai jari kaki dalam hatinya.     

"Ratu, jelas-jelas kamu duluan yang salah. Pengawal kedua belas, pengawal kesatu dan pengawal kedua, mereka semua itu sudah bertahun-tahun menjadi pengawal berharga yang selalu melindungiku dan Kakak Po. Setiap hari, mereka bekerja keras begitu giat untuk melindungiku dan Kakak Po. Apalagi, tidak lama yang lalu, pengawal kedua belas jauh-jauh pergi ke gunung Lingyun untuk mengambilkan permen yang dibeli Kakak Po untukku. Mereka sangat lelah! Kamu tidak boleh seenaknya memaki, memarahi dan mempermalukan mereka seperti itu! Walaupun kamu adalah seorang Ratu, tetap saja tidak boleh! Hal seperti ini bukanlah hal yang baik!" kata Liuli Guoguo yang ada di balik jubah bulu musang Raja Huayou dengan gaya dan ekspresi yang terlihat kalau ucapannya itu masuk akal sekali.     

Pengawal kedua belas, pengawal kesatu dan pengawal kedua terlihat merapatkan bibirnya dengan erat. Setelah menerima pujian dan pembelaan yang begitu manis dari Nyonya kecilnya yang membela mereka dengan begitu gigihnya, mereka benar-benar tersentuh dan terharu sekali.     

"Kamu!!!" gumam Ratu dengan sangat marah. "Kamu dasar pembawa bencana! Kamu sama sekali tidak cocok untuk menjadi..." lanjutnya.     

"Ratu!" sanggah Xuanyuan Pofan yang khawatir kalau Ratu akan mengucapkan kata-kata yang akan menyakiti hati Liuli Guoguo. Jadi, dia segera menghentikan ucapan Ratu dan melanjutkan, "Ratu, Liuli Guoguo belum sembuh sepenuhnya. Dia tidak bisa menerima pukulan dan makian, tolong kamu kembali saja."     

"Xuanyuan Pofan, kamu, kamu memanggilku apa?" tanya Ratu yang sekali lagi sangat terkejut dan langsung membelalakkan matanya karena tidak percaya. Anak kesayangannya ini, ketika pertama kali belajar bicara, dia bisa bicara kata-kata apapun. Tapi, dia hanya tidak bisa memanggilnya ibu Ratu.      

Baru setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya Xuanyuan Pofan bisa memanggilnya ibu Ratu. Dan saat itu, Ratu benar-benar bahagia. Saking bahagianya, dia sampai tidak bisa tidur tiga hari tiga malam karena selalu membayangkan wajah Xuanyuan Pofan memanggilnya ibu Ratu. Tapi hari ini, Xuanyuan Pofan malah bisa-bisanya hanya memanggilnya Ratu.     

Xuanyuan Pofan memeluk Liuli Guoguo dan mengabaikan tatapan mata dan ekspresi Ratu yang sedang sedih. Lalu, dia lanjut berkata dengan dinginnya, "Ratu, kamu bisa-bisanya tanpa seizinku membawa Liuli Guoguo ke kerajaan ini. Lain kali, hal seperti ini tidak boleh terjadi lagi!"     

Semua orang terkejut melihat adegan ini. Mereka semua hanya bisa menelan ludah mereka dan tidak mengatakan apapun. Mereka tidak tahu, bagaimana menggambarkan perasaan mereka saat ini. Raja Huayou ini benar-benar sangat hebat sekali. Dia begitu saja memanggil dirinya 'aku' di hadapan Ratu. Mungkin, di mata Raja Huayou yang tampan ini, semua orang bagaikan semut baginya. Bahkan, Ratu yang sangat dihormati juga sama saja menurutnya.     

Ratu sangat terkejut dan terpukul atas semua kejadian ini. Ketika dia tidak bisa menahan semua emosinya, tiba-tiba dia mendengar suara yang sangat dingin berkata, "Pengawal kedua belas, cepat antarkan Ratu kembali ke bangunan Kun Ning!"      

Pengawal kedua belas langsung menjawab, "Laksanakan!"     

Selesai mengatakan itu, Xuanyuan Pofan menggendong istri kecilnya kembali masuk ke dalam kamar. Karena di luar begitu dingin, dia merasa kalau Liuli Guoguo tidak boleh terlalu lama di luar. Dia khawatir kalau Liuli Guoguo yang baru sembuh ini malah sakit lagi.     

Liuli Guoguo menaikkan alisnya, dan matanya juga menyipit membentuk bulan sabit. Lesung pipi yang begitu manis muncul di wajah mungilnya. Dia pun menenggelamkan diri lagi ke dalam dekapan Raja Huayou. Wow! Kakak Po benar-benar hebat dan luar biasa sekali! Nanti, kalau sudah di dalam kamar, aku akan memberikannya hadiah pelukan dan ciuman yang sangat besar sekali! batinnya.     

Satu tangan Ratu memegangi wajahnya yang memar, dan satu tangannya yang lain memegang dadanya yang saat ini terasa begitu sakit. Xuanyuan Poxi tampak sedang memapah Ratu sambil menggelengkan kepala dengan tak berdaya.      

Sosok berjubah bulu musang warna ungu belum menghilang. Kemudian, pria itu berhenti sejenak, lalu mengatakan ucapan yang sangat mengerikan kepada Ratu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.