Istri Kecilku Sudah Dewasa

Memberi Kejutan Ke Kakak Po (Bagian 3)



Memberi Kejutan Ke Kakak Po (Bagian 3)

2Ketika Xuanyuan Pofan sedang berpikir sejenak, tiba-tiba dia mendengar ucapan ini dari Liuli Guoguo yang ada di dekapannya. Dia benar-benar tercengang dan jadi salah tingkah. Akhirnya, dia pun segera membuka selimut dan bangkit dari ranjang bersama dengan Liuli Guoguo yang ada di dekapannya. Dinginnya suhu di luar selimut, seketika membuat api hasrat dalam dirinya perlahan menghilang.     

"Kakak Po, kamu akhirnya tidak tidur malas-malasan lagi!" kata Liuli Guoguo dengan melingkarkan tangannya di leher Xuanyuan Pofan.     

"Aku tidak malas-malasan. Kamu yang bangun terlalu pagi," jawab Xuanyuan Pofan sambil melepaskan tangan kecil seputih salju Liuli Guoguo dari lehernya, lalu mencubit hidungnya.     

"Oh, ya sudah!" kata Liuli Guoguo setelah itu. Dia pun kemudian meregangkan pinggangnya di depan Xuanyuan Pofan.     

"Xiao Denglong, bawakan jubah atau pakaian lagi untuk Liuli Guoguo!" perintah Xuanyuan Pofan sambil kedua tangannya menggenggam lengan kecil Liuli Guoguo, lalu menurunkannya ke samping ranjang.      

"Laksanakan!" jawab Xiao Denglong sambil membungkukkan tubuhnya. Lalu, membawakan baju yang baru saja dibawanya sambil berlari tadi.     

"Kamu diam di sini baik-baik, ya!" kata Xuanyuan Pofan sambil mengelus kepala Liuli Guoguo.      

Liuli Guoguo pun segera menjawab, "Iya."      

Setelah Xuanyuan Pofan bicara, dia langsung berbalik dan mau pergi. Tapi, tiba-tiba tangan kecil Liuli Guoguo menarik tangannya. "Kakak Po, ciuman selamat pagi," katanya sambil menutup mata dan memanyunkan bibirnya ke depan, dan menunggu ciuman Xuanyuan Pofan.      

Rambut hitam lembutnya, terurai di pundak yang berlapis baju tidur warna merah muda. Bibirnya yang lembut dan lembab, perpaduan yang sangat indah sekali, seolah seperti patung terindah yang diciptakan Tuhan.     

Xuanyuan Pofan menelan ludahnya, dia benar-benar tak berdaya. Liuli Guoguo masih sangat muda. Dia setiap harinya hanya ingin dimanjakan tanpa ada maksud lainnya. Tapi Xuanyuan Pofan sebaliknya, dia merasa sangat sulit mengendalikan diri jika semakin lama terus berada di sini.     

"Kakak Po, cepat!" kata Liuli Guoguo dengan memiringkan kepalanya. Setelah menunggu cukup lama dengan mata terpejam, dia tetap tidak merasakan sentuhan apapun dari Xuanyuan Pofan.      

Xuanyuan Pofan pun tidak punya cara lain. Dia kemudian membungkuk dan memberikan kecupan ke istri kecilnya. Setelah itu, dia langsung bergegas lari ke kamar mandi.     

Liuli Guoguo perlahan membuka matanya setelah mendapatkan ciuman selamat pagi dari Kakak Po-nya. Begitu dia membuka mata, dia melihat Kakak Po-nya buru-buru berlari keluar. Lesung pipinya seketika muncul karena tersenyum, kemudian dia berkata, "Hahaha, Kakak Po pasti kebelet sekali deh!"     

Tidak lama kemudian, Xiao Denglong dan beberapa pelayan yang lain sudah melayani Liuli Guoguo berganti pakaian, Mereka juga membersihkan wajah, dan duduk di depan meja rias.      

"Xiao Denglong, aku tidak ingin rambutku disisir dan ditata cepol seperti biasanya!" kata Liuli Guoguo sambil melirik ke cermin motif bunga dengan pipi digembungkan dan tangannya menopang pipi itu dengan kesal.     

Ketika berada di kediaman kakaknya dan kakak Xuanyuan Mingxin dulu. Setiap harinya, Xuanyuan Mingxin selalu menguncir dan menata rambut Liuli Guoguo dengan model dan gaya rambut yang bermacam-macam. Sejak itu, dia sudah tidak suka model rambut biasa yang hanya dicepol dua sisi.     

Xiao Denglong mengedipkan matanya dengan bingung. "Eh, Nyonya kecil, hamba tidak bisa membuat model rambut yang lainnya," katanya. Bisa dikatakan kalau dia adalah wanita yang sangat tomboy. Biasanya, tugas yang butuh keterampilan dan kecermatan seperti membuat model rambut dilakukan oleh Cui Le dan Ding Xiang. Jadi, dia sama sekali tidak bisa melakukan hal tersebut.     

"Tidak mau, tidak mau, aku tidak mau model rambut ini!" kata Liuli Guoguo dengan kesal. Dia tampak mengayun-ayunkan kaki kecil di dalam rok katun di samping kursi tinggi mahoni. Dirinya ingin sekali menyuruh Xiao Denglong mendandaninya begitu cantik hari ini, untuk memberikan kejutan kepada Kakak Po. Kemarin dia sakit dan Kakak Po belum melihatnya yang terlihat sangat, sangat, sangat cantik.     

Xiao Denglong pun melihat Nyonya kecilnya yang mulai jengkel dan kesal. Dia pun tahu kalau masalah ini bukan masalah biasa, jadi dia segera memanggil para pelayan yang lain dan bertanya kepada mereka, apa mereka bisa menata rambut dengan model yang bermacam-macam. Tapi, sayangnya semua pelayan malah terlihat menggelengkan kepalanya.     

Tempat ini adalah bangunan Gan Qing. Mereka setiap harinya hanya melayani keperluan Raja. Walaupun ada Ratu ataupun selir datang kemari, tapi Ratu dan para selir biasanya membawa para pelayan mereka sendiri. Jadi, biasanya para pelayan mereka itulah yang melayani mereka dengan tugas yang butuh keterampilan dan kecermatan khusus, seperti menata rambut dengan model lain misalnya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.