Istri Kecilku Sudah Dewasa

Memberi Kejutan Ke Kakak Po (Bagian 8)



Memberi Kejutan Ke Kakak Po (Bagian 8)

0Kehangatan dan kelembutan yang dirasakan di kelopak mata Xuanyuan Pofan, membuatnya merasa geli tapi juga begitu manis. Dia lalu mulai menebak dengan berkata, "Em, Kucing rakus kecil?"      

Mendengar ini, Liuli Guoguo terlihat langsung memanyunkan bibirnya dan berkata, "Salah!"     

"Serangga pemalas kecil?" tebak Xuanyuan Pofan lagi.      

Liuli Guoguo kemudian juga membalas lagi, "Salah!"      

Xuanyuan Pofan lalu berkata lagi, "Si telur polos?"      

Liuli Guoguo semakin merasa kesal dan tidak tahan. Dia lalu melepaskan tangan kecilnya dari mata Xuanyuan Pofan. Kemudian dia berjalan memutar, untuk sampai ke depan Xuanyuan Pofan.      

Xuanyuan Pofan kemudian membuka mata setajam elangnya dan cukup terkejut ketika melihat Liuli Guoguo mengubah model gaya rambut dan juga riasannya. Wow, cantik sekali! Keindahan yang sangat memancar, batinnya.      

Liuli Guoguo masih mengenakan baju merah mudanya tadi, tapi sekarang di pundaknya, dia mengenakan lapisan kain sutra warna oranye. Gaya rambutnya bukan lagi dua cepol sederhana dan kekanak-kanakan. Rambut hitamnya yang lembut itu terurai begitu indah di pundaknya.      

Beberapa rambut hitamnya juga terlihat digulung membentuk bunga prem yang indah dan elegan. Di tengahnya menancap bunga kuning kecil yang memperindah kecantikan Liuli Guoguo. Rambutnya tampak bergoyang seiring dengan gerakannya.     

Suara jernih Liuli Guoguo juga terdengar menenangkan hati Xuanyuan Pofan. Senyumnya yang melengkung membentuk bulan sabit, dua lesung pipi manis yang muncul di pipinya, serta bibir kecil seperti ceri. Perpaduan semua ini benar-benar memikat hati semua orang. Setidaknya, Xuanyuan Pofan saat ini diam seribu bahasa karena terpesona dengan kecantikan Liuli Guoguo.     

Walaupun ini adalah Liuli Guoguo yang masih berumur sepuluh tahun, tapi Xuanyuan Pofan seolah melihat Liuli Guoguo yang dulu berumur enam belas tahun ketika pertama kalinya dia bertemu dengannya di Danau Jiu Zhou. Sama seperti ini, begitu cantik dan memesona.     

Liuli Guoguo terus berputar di depan Xuanyuan Pofan. Dia juga memiringkan kepala dan mengedipkan mata indahnya, lalu bertanya kepada Kakak Po-nya dengan mata penuh penantian karena ingin mendapatkan pujian. "Kakak Po, apa aku cantik? Apa aku sangat cantik?" tanyanya.     

Xuanyuan Pofan masih berada dalam lamunan kecilnya. Kemudian Liuli Guoguo pun maju dan duduk di dekapan Xuanyuan Pofan. "Kakak Po, jawablah! Apa aku cantik?" tanyanya sambil melingkarkan tangan kecilnya ke leher Xuanyuan Pofan setelah menanti jawaban yang tidak segera dilontarkan oleh Kakak Po-nya ini. Dia terus menatap wajah tampan di depannya dengan mata besar yang terus berkedip.     

Xuanyuan Pofan melengkungkan bibirnya, lalu mencium aroma manis permen dari tubuh Liuli Guoguo. Dia kemudian mencubit hidung istri kecilnya sambil berkata, "Dewi yang cantik sekali."     

Liuli Guoguo sangat senang sekali ketika mendengar ini. Dia pun langsung lebih maju dan memberikan ciuman yang sangat besar ke wajah tampan di depannya. Lalu ketika dia mau melepas ciumannya, tiba-tiba Xuanyuan Pofan mengulurkan tangan dan memegang belakang kepalanya. Seketika itu juga, bibir merah muda tipisnya telah menjadi hidangan lezat pria di depannya.     

Xuanyuan Pofan kini telah melahap bibir Liuli Guoguo dan mulai mabuk di dalamnya.     

"Uh..." gumam Liuli Guoguo yang telah diapit di antara kaki Xuanyuan Pofan dan terperangkap di lengannya. Saat Xuanyuan Pofan mengunyah dengan hangat, dia tidak bisa menahan diri untuk mendesah halus. Meskipun rasanya luar biasa, tapi dia juga merasa hampir kehabisan napas.     

Xuanyuan Pofan melihat gadis kecilnya itu tidak bisa mengubah cara bernapas. Dia takut kalau Liuli Guoguo sulit bernapas, jadi dia langsung melepaskan ciumannya itu, lalu bergumam, "Liuli Guoguo, kapan kamu dewasa, sih?"     

"Aku sudah..." gumam Liuli Guoguo ketika mau berkata bahwa dia sudah dewasa. Namun kata-kata ini belum sempat keluar dari mulut kecilnya, karena bibir merah mudanya sudah ditutup lagi oleh bibir tipis pria di depannya.      

Xuanyuan Pofan berhenti hanya untuk membuat Liuli Guoguo mengambil napas. Setelah melihatnya bernapas normal, sekali lagi dia melahap bibir merah muda kecil bagai ceri itu.     

Seberapa lama menahan semua ini, seberapa lama juga dia menginginkan semua ini. Xuanyuan Pofan sangat kelaparan sekali, tapi tidak berani berharap banyak, dia hanya ingin menikmati dan melahap habis bibir manis Liuli Guoguo saja untuk saat ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.