Istri Kecilku Sudah Dewasa

Gadis Kecil Imut Mengenakan Seragam Sekolah (Bagian 3)



Gadis Kecil Imut Mengenakan Seragam Sekolah (Bagian 3)

1Xuanyuan Pofan memandangi istri kecilnya yang begitu imut, dan sekarang ada di depannya. Rambut yang sudah dirapikan dan dibentuk menjadi gulungan telah dimasukkan ke dalam topi sekolahnya. Hanya ada beberapa helai rambut yang keluar dari topi itu, yang jadinya menambah keimutan di wajah lembut tersebut.     

Seragam sekolah biru muda yang punya simbol kaki kecil rusa, membungkus tubuh kecil Liuli Guoguo. Walaupun tubuhnya belum membentuk seperti tubuh idaman wanita dewasa. Tapi, tetap saja tubuh kecilnya itu membuatnya terlihat imut sekali, sehingga membuat orang lain ingin sekali menyentuh tubuhnya.     

Ketika tatapan mata Xuanyuan Pofan tanpa sadar jatuh di bagian dada Liuli Guoguo, dia pun tersenyum. "Sini..." panggilnya kepada Liuli Guoguo dengan suara berat dan rendahnya.     

"Oh, oh!" jawab Liuli Guoguo yang mengiyakan, lalu berjalan langsung di depan Xuanyuan Pofan. "Kakak Po, kamu belum menjawab pertanyaanku, apa aku keren?" tanyanya kemudian.      

Xuanyuan Pofan masih saja tidak menjawabnya. Dia hanya mengulurkan tangannya untuk merangkul tubuh Liuli Guoguo. Lalu, satu tangannya yang lain diulurkan ke arah dada Liuli Guoguo.     

Melihat kondisi ini, Liuli Guoguo langsung panik dan merangkul dengan erat dada kecilnya dengan ekspresi wajah yang ketakutan. "Aw! Kakak Po, apa yang mau kamu lakukan?!" tanyanya.     

Xuanyuan Pofan sangat tidak menyangka kalau respons Liuli Guoguo bisa sampai seperti ini. Bibir tipisnya kemudian terangkat, lalu tidak lama setelah itu, senyumnya semakin lebar dan berkata, "Liuli Guoguo, lepaskan tanganmu."     

"Tidak! Tidak mau! Tidak mau!" tolak Liuli Guoguo sambil memanyunkan bibirnya, dan telinga kecilnya tampak sudah memerah.      

Xuanyuan Pofan kemudian bergumam, "Em?" Dengan alisnya yang naik dan terlihat sangat serius, Liuli Guoguo pun mulai menarik napas sedalam-dalamnya sambil menggertakkan giginya. "Baiklah," jawabnya.      

Liuli Guoguo kemudian melepaskan tangannya yang ada di depan dada dengan masih tidak rela. Dada kecilku, maafkan aku, ya! Karena aku tidak bisa melindungi kalian! Awww! Dua gunung kecilku, maafkan aku! batinnya.     

Liuli Guoguo lalu memejamkan matanya untuk menanti tangan besar Xuanyuan Pofan masuk ke dadanya. Alisnya terlihat naik, seolah menanti bencana yang akan terjadi. Kemudian, dia merasakan tangan Kakak Po-nya menggores sebentar ke dadanya. Setelah itu, sentuhan itu menghilang. Setelah itu dia langsung membuka matanya.     

"Ini apa?" tanya Xuanyuan Pofan sambil tersenyum menggoda dan memainkan beberapa permen di tangannya.      

Liuli Guoguo kemudian langsung membelalakkan matanya dan menjawab, "Em, Kakak Po kamu bodoh, ya? Itu adalah permen."     

"Ah, apa kamu tidak punya kantong untuk menyimpannya, sampai permennya di simpan di saku dada?" tanya Xuanyuan Pofan sambil tersenyum dan membuka bungkus salah satu permen itu, lalu memasukkannya ke dalam mulutnya sendiri. Sedangkan permen yang lain, dia masukkan ke dalam api.      

"Huwaahhh! Permenku!" teriak Liuli Guoguo sambil menatap permen manis yang telah dilahap oleh api itu dengan tatapan keputusasaan dan kesedihan yang hebat. Rasanya, dia ingin sekali menangis sekarang.     

"Aku sudah bilang berapa kali kalau makan permen terlalu banyak, itu akan merusak gigi. Apa jangan-jangan, kamu memang ingin merusak gigimu sendiri, ya?" tanya Xuanyuan Pofan.     

Setelah itu, Xuanyuan Pofan pun langsung menarik istri kecilnya untuk masuk ke ruangan, dan mengurungnya ke dalam dekapannya. Sebetulnya, dia ingin sekali langsung menarik Liuli Guoguo. Karena khawatir Liuli Guoguo, bisa-bisa masuk ke dalam api untuk mengambil permen di dalam api itu akibat sedih setelah melihat permennya yang dilahap api.     

"Kakak Po, kamu jahat. Aku tidak mau memedulikanmu lagi. Cih!" kata Liuli Guoguo dengan sangat marah. Dia bahkan terus memukuli dada Xuanyuan Pofan dengan kepalan tangannya. Setelah itu, dia juga langsung melompat keluar dari dekapan Xuanyuan Pofan.     

Baru saja keluar tidak lama dari dekapan Xuanyuan Pofan, tiba-tiba tubuh kecil Liuli Guoguo ditarik kembali. Lalu, sebuah ciuman beraromakan permen menutup bibir kecilnya. Rasa ciumannya manis sekali dan juga beraromakan buah delima.      

Xuanyuan Pofan tenggelam dalam ciumannya di bibir kecil Liuli Guoguo yang merah bagai ceri itu. Karena takut Liuli Guoguo tidak bisa bernapas dan pingsan karena diciumnya. Dia pun melepaskan ciumannya, lalu mengangkat kepala kecil Liuli Guoguo untuk menghadap ke arahnya.      

Setelah melihat Liuli Guoguo yang tersipu malu, Xuanyuan Pofan berkata, "Aku sudah memberimu secara gratis ciuman rasa permen, apa kamu sudah puas?"     

Liuli Guoguo masih marah dan langsung menyeka bibir kecilnya. Dia lalu menggembungkan pipinya dan menjawab, "Cih, sedikit saja tidak manis! Aku tidak mau!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.