Gadis Kecil Imut Mengenakan Seragam Sekolah (Bagian 2)
Gadis Kecil Imut Mengenakan Seragam Sekolah (Bagian 2)
Liuli Guoguo kemudian juga terlihat memanyunkan bibirnya karena merasa sangat tak berdaya.
Cui Le takut kalau Nyonya kecilnya Liuli Guoguo dan Xiao Denglong, berani melakukan trik lain untuk mendapatkan camilan dan permen-permen itu. Jadi, dia dengan cepat mengambil setumpuk besar permen dan camilan yang ada di atas meja, kemudian memasukkannya ke dalam kantong di lengannya.
"Kakak Po, kamu sudah datang!" kata Liuli Guoguo kemudian yang pura-pura berteriak di belakang Cui Le.
"Hamba memberi salam..." mendengar ini, Cui Le buru-buru berbalik dan membungkukkan badan memberi salam ke Raja Huayou. Tapi, dia baru sadar kalau tidak ada siapapun di sana. Lalu, ketika dia menoleh lagi, Nyonya kecil yang nakal itu diam-diam sudah mengambil sisa permen yang ada di atas meja, yang belum dimasukkan ke kantong olehnya.
Liuli Guoguo menyelipkan permen-permen itu ke dalam saku dadanya. Ini sama halnya seperti kucing kecil nakal, ketika diam-diam makan ikan besar yang telah diambil dari induk kucing.
"Nyonya kecil!" teriak Cui Le sambil mengerutkan kening.
"Ah! Aku tidak melakukan apa-apa. Permennya sendiri yang terbang ke diriku!" sanggah Liuli Guoguo sambil buru-buru menegapkan diri, lalu berlari dan bergaya dengan inosennya.
Cui Le pun langsung memanggil dengan keras dua pelayan yang tidak jauh darinya, "Ding Xiang! Mo Li! Cepat tangkap Nyonya kecil. Nyonya kecil lagi-lagi mengambil diam-diam permennya!"
Ding Xiang dan Mo Li langsung mengiyakan, "Iya!" Lalu, mereka pun segera berlari ke arah Nyonya kecilnya.
"Huwaaahh! Xiao Denglong cepat lindungi aku!" teriak Liuli Guoguo dengan tergesa-gesa sambil mengangkat rok kecilnya dari seragam sekolah, agar tidak terinjak ke tanah. Lalu, dia berlari keluar dengan kaki kecilnya dan kabur dari mereka.
Xiao Denglong sangat kuat sekali. Hanya dengan satu tangannya, dia sudah bisa menghalangi Ding Xiang dan Mo Li. Dia juga mengerutkan keningnya ketika mencoba menahan sekuat tenaga kedua pelayan itu. Tapi, untungnya Cui Le memiliki kesempatan untuk mengejar Liuli Guoguo. Namun, Liuli Guoguo tetap berlari dan terus berlari.
"Hahaha, Cui Le, kamu tidak akan bisa mengejarku! Kamu tidak akan bisa mengejarku. Hahahaha! Adddduuuuhhhhh!" kata Liuli Guoguo yang telah berhasil lari sampai ke ambang pintu gerbang, tapi tiba-tiba dia menabrak sesuatu. Dia menabrak sesuatu dan langsung masuk ke dada, yang aromanya sangat akrab untuknya.
Setelah Xuanyuan Pofan selesai memberi Ge Li hadiah kristal, dia berniat memeriksa persiapan dari istri kecilnya. Tapi siapa juga yang tahu, baru saja sampai di ambang pintu gerbang, istri kecilnya yang sudah mengenakan seragam sekolah tiba-tiba memberikan pelukan besar seperti ini. Apa ini pelukan perpisahan? batinnya.
"Aduh, bahaya sekali tadi!" gerutu Liuli Guoguo sambil mengangkat tubuh kecilnya dari dada yang lembut, dan merapikan topi sekolahnya yang miring.
Para pelayan yang baru saja masih tertawa melihat tingkah laku Liuli Guoguo, seketika langsung terdiam dan dengan segera membungkuk untuk memberi salam ke Xuanyuan Pofan.
"Gadis bodoh, ada apa ini?" tanya Xuanyuan Pofan. Jika saja tidak kebetulan menabrakku, kamu nanti malah tersandung dan terjatuh di tanah. Lalu, wajahmu pasti akan kotor dan terluka, batinnya. Ekspresinya kini, seolah sedang menyalahkan Liuli Guoguo.
"Aku… Um… Aku menangkap kupu-kupu. Baru saja seekor kupu-kupu yang cantik dan besar, terbang masuk ke ruanganku, lalu terbang lagi pergi keluar. Aku pun buru-buru mengejarnya, tetapi aku tidak berhasil menangkapnya dan malah bertabrakan dengan Kakak Po. Sial sekali!" kata Liuli Guoguo denga wajah kecilnya yang masih dicubiti oleh telapak tangan besar Xuanyuan Pofan.
Liuli Guoguo bercerita sambil memanyunkan bibirnya karena cemberut. Para pelayan yang ada di belakang pun menahan tawa mereka ketika mendengar ucapan serius dari Nyonya kecilnya ini.
"Kupu-kupu? Em..." tanya Xuanyuan Pofan yang tersenyum, lalu dia melepaskan wajah kecil Liuli Guoguo dan masuk ke dalam bangunan. Begitu dia duduk, sosok kecil mengenakan seragam sekolah itu juga ikut menyelinap, berjalan, kemudian berhenti di depannya.
Liuli Guoguo lalu berputar-putar di depan Xuanyuan Pofan. Ketika dia akhirnya berhenti, dirinya menopang dagunya dengan tangan kecilnya yang berdampingan di antara jemarinya. Dia merasa kalau dirinya sangat keren dan cantik sekali.
"Kakak Po, lihat! Apakah aku keren mengenakan seragam sekolahku ini? Bukankah ini keren sekali ya?" tanya Liuli Guoguo setelah itu.