Kepala Kecil Yang Menggantung Di Depan Dada (Bagian 4)
Kepala Kecil Yang Menggantung Di Depan Dada (Bagian 4)
Melihat Kakaknya dan Xuanyuan Mingxin menikah, Liuli Guoguo merasa itu sangat menyenangkan. Dia juga ingin sekali seperti itu dengan Kakak Po-nya.
Tubuh lembut dan empuk Liuli Guoguo sekali lagi menempel di tubuh Xuanyuan Pofan, begitu manis dan hangat sekali. Hatinya seketika bergetar, tanpa sadar dia kini mengusap keningnya dan senyumnya menghilang. Dia benar-benar hampir tidak bisa menahan diri lagi, tapi dia selalu berkata kepada dirinya, Sabar sabarlah sabar sabarlah, dia masih kecil, dia masih kecil!
Xuanyuan Pofan pun memasukkan Liuli Guoguo ke dalam selimut lagi, lalu berkata dengan lembut, "Masalah ini tidak usah buru-buru. Kamu masih kecil."
"Aku tidak kecil, aku sudah berumur sepuluh tahun!" bantah Liuli Guoguo sambil memanyunkan bibirnya.
"Tidak cukup dewasa, masih kecil."
"Kakak Po, kenapa upacara memberi salam dan upacara masuk kamar berhubungan dengan umur? Kalau memberi salam aku juga bisa, kok! Tapi, kalau upacara masuk kamar, aku tidak terlalu tahu, jadi tidak bisa. Tapi, aku kan bisa belajar. Kakak Po mengajariku saja kan sudah cukup! Jika Kakak Po juga tidak bisa, kita bisa bertanya ke Kakak Liuli Tian dan Kakak Xuanyuan Mingxin… Uh..."
Xuanyuan Pofan tidak menunggu Liuli Guoguo selesai berceloteh, dia kemudian langsung menutup mulut Liuli Guoguo dengan bibir tipisnya. Lalu, selesai menggigit bibir ceri itu, dia pun berkata, "Sekarang sudah larut, waktunya tidur. Apa kamu masih mau hadiah ketika aku kembali dari gunung Lingyun? Em?" Dia tahu kalau topik pembicaraan ini tidak bisa dan tidak boleh dilanjutkan lagi. Kalau tidak, maka akan ada hal buruk yang akan terjadi.
Liuli Guoguo mengelus bibirnya yang baru saja digigit oleh Kakak Po-nya, lalu mengangguk untuk mengiyakan ucapan Kakak Po-nya, "Iya aku masih mau, mau, mau. Aku tidur, aku akan tidur, kok!" katanya dengan gembira karena lagi-lagi dicium oleh Xuanyuan Pofan.
"Pintar! Aku panggilkan Cui Le dulu untuk memandikanmu. Lalu, setelah itu baru tidur," kata Xuanyuan Pofan
"Em em!"
Xuanyuan Pofan memandangi wajah istri kecilnya yang sangat imut dan penurut itu. Dia kemudian menepuk pelan dan mengecup kepala Liuli Guoguo, lalu dia berbalik dan pergi.
Setelah Xuanyuan Pofan pergi, tanpa ada yang tahu, ekspresi penurut di wajah Liuli Guoguo barusan berubah jadi ekspresi penasaran yang begitu licik. Cih! Kakak Po, kalau kamu tidak memberitahuku apa yang dilakukan dalam upacara masuk kamar. Apa menurutmu aku akan menyerah begitu saja. Tidak akan, aku bisa tanya ke Kakak Liuli Tian dan Kakak Xuanyuan Mingxin hihihihi, batinnya.
Ketika Liuli Guoguo sangat penasaran dan sudah datang waktu untuk bertanya, siapapun tidak dapat menghentikannya.
***
Pagi dini hari, Liuli Tian tiba-tiba terbangun. Ketika masih dalam posisi berhubungan badan dengan Xuanyuan Mingxin, dia tidak menyangka kalau adiknya sendiri tiba-tiba sudah masuk ke dalam kamar pengantinnya dengan penuh semangat. Dirinya dan Xuanyuan Mingxin sangat terkejut, sampai mereka bingung harus melakukan apa.
Liuli Tian segera mengambil baju yang jatuh di sampingnya dan menutupi kulit lembut yang penuh bekas ciuman di tubuh Xuanyuan Mingxin. Setelah itu, dia pun turun dari ranjang, menelan ludah, lalu bertanya kepada adiknya itu, "Liuli Guoguo, kamu kenapa langsung masuk tanpa mengetuk pintu dulu?"
Liuli Guoguo menelan ludahnya, Eh benar juga, ya! Malu dan canggung sekali jadinya. Aduh, kenapa aku sampai lupa mengetuk pintu, ya? Aku baru saja pergi bermain dengan si harimau dan si Tuantuan. Baru setelah itu langsung berlari kemari. Eh tunggu, aku tadi barusan melihat apa? Oh aku melihat kakak menggigit pundak Kakak Xuanyuan Mingxin! Apalagi, di gundukan bulat di dada Kakak Xuanyuan Mingxin banyak sekali bekas gigitan kecil yang berwarna merah ungu! Hiks hiks huawaahhh! Oh tuhan! Kakak kenapa bisa-bisanya menyakiti Kakak Xuanyuan Mingxin, sih?! batinnya.
Liuli Guoguo seketika teringat dengan kejadian beberapa hari yang lalu ketika perjalanan dari Kuil Qing Feng Tao ke Tong Zhou ini, Kakak Po-nya juga memperlakukannya seperti itu. Itu menakutkan sekali! Tidak boleh! Kakak tidak boleh begitu kepada Kakak Xuanyuan Mingxin! Walaupun Kakak adalah kakak kandungku yang sama-sama keluar dari rahim ibu, tetap saja tidak boleh melakukan itu! batinnya.
Liuli Guoguo pun kemudian tiba-tiba berteriak, "Kakak jahat sekali!"