Istri Kecilku Sudah Dewasa

Cepat Cubit Aku



Cepat Cubit Aku

1Xuanyuan Pofan mengelus rambut Liuli Guoguo, lalu mendengarkan dengan serius celotehan dari gadis kecilnya.     

"Aku merasa, aku menggunakan semua kekuatanku untuk mendorong es besar di tubuhku, kemudian aku buru-buru melarikan diri dari tempat tidur yang juga membeku menjadi es. Begitu aku melarikan diri, dingin itu ikut menyusulku! Betapa mengerikannya! Tapi, bagaimanapun aku berusaha berlari, lariku tetap saja sangat lambat. Aku tidak bisa mempercepat lariku sama sekali. Mengerikan pokoknya! Tenggorokanku saat itu juga terasa sangat panas sekali rasanya seperti dibakar. Aku juga tidak bisa melihat dengan jelas jalan di depanku. Lalu… Em… Lalu..." kata Liuli Guoguo.     

Bicara sampai sini, Liuli Guoguo pun mengelus dan menggaruk kepalanya sendiri. Dia berusaha mengingatnya, tapi tetap saja dia tidak mengingat apa yang telah terjadi dengan dirinya sendiri. "Em… Pokoknya… Begitu aku bangun, aku melihatmu Kakak Po-ku!" lanjutnya. Bicara sampai sini, dia tiba-tiba terpikir akan sesuatu. Lalu, dia pun melompat dan berkata, "Uh! Kakak Po, cepat cubit aku!"     

Xuanyuan Pofan mengerutkan keningnya, "Kenapa? Apa ada yang sakit?" tanyanya. Dia sangat khawatir kalau Liuli Guoguo belum sembuh sepenuhnya.     

Liuli Guoguo menggerakkan tubuhnya sendiri, menjulurkan lagi kepalanya, lalu memandang Xuanyuan Pofan begitu dekat dan mengedipkan matanya berkali-kali. "Cepat dong cepat! Kakak Po cepat cubit aku! Aku mungkin masih sedang bermimpi! Kalau tidak, mana mungkin tiba-tiba Kakak Po muncul di depanku?" tanyanya.     

Xuanyuan Pofan tersenyum, lalu wajah tampan itu dipenuhi dengan ekspresi kasih sayang, "Gadis bodoh, ini bukan mimpi. Ini nyata. Aku datang ke sini dengan menggunakan kereta merak terbang, jadi bisa datang begitu cepat," katanya sambil menarik hidung Liuli Guoguo.      

Xuanyuan Pofan khawatir kalau Liuli Guoguo tidak percaya, jadi dia pun menggigit bibir kecil Liuli Guoguo yang bagai ceri merah. Jemari seputih salju Liuli Guoguo merabai bibirnya yang barusan tadi digigit oleh Kakak Po. Tampak dua lesung pipit yang semakin dalam muncul di wajahnya. "Oh begitu toh! Baguslah kalau begitu!" ucapnya. Dia kemudian tertawa dengan bahagia, lalu menenggelamkan dirinya lagi ke dekapan Xuanyuan Pofan.     

***     

Ketika Liuli Guoguo bertanya lagi, Xuanyuan Pofan pun bilang kalau Liuli Guoguo sakit, jadi dia pun buru-buru kembali. Namun Xuanyuan Pofan tidak memberitahu Liuli Guoguo mengenai dia yang keracunan. Xuanyuan Pofan bahkan juga menyuruh seluruh orang untuk diam dan tidak memberitahu hal ini padanya.     

Kebenaran itu terlalu gelap. Gadis kecilnya itu masih semurni dan sejernih tetesan mata air. Xuanyuan Pofan tidak akan pernah membiarkan gadis kecilnya itu tercemar oleh orang-orang jahat yang tidak tahu aturan. Gadis kecil yang bagaikan harta karun baginya hampir mati di pusaran perselisihan yang ada di istana orang lain. Jika karena tidak merawat dan menjaga sendiri Liuli Guoguo dan menunggunya hingga bangun, mungkin dia telah membuat kerajaan jadi lautan darah.     

Liuli Guoguo berhasil dibujuk oleh Xuanyuan Pofan untuk kembali masuk ke dalam selimutnya lagi. Dia begitu bahagia ketika mendapatkan dan memakan permen yang telah dikupas untuknya oleh Kakak Po. Dirinya sama sekali tidak tahu, karena dia, istana jadi kacau dan berantakan. Darah segar beberapa orang bahkan telah mengalir dan meresap ke tanah.     

Liuli Guoguo tiba-tiba menjulurkan kepalanya dan berkata, "Kakak Po, aku ingin makan permen yang kamu bawakan dari Gunung Lingyun!"      

Xuanyuan Pofan kembali dengan sangat terburu-buru, jadi mana ingat dia untuk membawa barang, apalagi permen ketika pulang. Dia pun kemudian memegang dagunya dan sedikit bingung, "Liuli Guoguo, tunggu beberapa hari lagi, ya? Pengawal ketujuh akan membawa permennya ke sini kok," bujuknya.     

"Tidak mau! Aku mau memakannya sekarang! Aku mau makan sekarang pokoknya!" rajuk Liuli Guoguo sambil memanyunkan bibirnya, lalu menggigit permennya sampai hancur. Jika dirinya sudah menginginkan permen yang dia mau, maka siapapun tidak akan bisa membujuk dan menghentikannya.     

"Ayo menurutlah, ya..." kata Xuanyuan Pofan yang bicara sambil menundukkan kepala untuk mencium bibir Liuli Guoguo dan menghiburnya sejenak.      

Tapi, tidak disangka kalau Liuli Guoguo tiba-tiba berkata, "Tidak beri permen, tidak boleh mencium bibirku!" Kemudian dia mendorong kepala Xuanyuan Pofan dari dirinya, lalu memanyunkan bibirnya lagi. Tampak air mata yang sudah muncul di mata besarnya dan tinggal sedikit lagi akan menetes begitu saja.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.