Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kakak Cantik, Kamu Cantik Sekali (1)



Kakak Cantik, Kamu Cantik Sekali (1)

2Nada emosi Du Xuexin seketika mengagetkan Hong Dou dan Lan Lian. Hong Dou sedikit ragu, tapi akhirnya dia tetap saja mengantarkan Du Xuexin ke tempat tinggal LIuli Guoguo.     

Sesampainya Du Xuexin di depan tempat tinggal Liuli Guoguo, dia melihat papan kayu yang digantungkan di depan pintu utama dengan tulisan yang seperti cakar ayam 'Kamar Liuli Guoguo'. Sebenarnya, ketiga kata itu Liuli Guoguo sendiri yang bersikeras untuk menulisnya.     

Saat itu Liuli Guoguo menulisnya, lalu menghapusnya, lalu menulisnya lagi sampai sudah berapa banyak papan kayu yang terbuang sia-sia. Sampai akhirnya barulah dia merasa cukup puas dengan tulisannya yang tidak cukup terlihat bagus itu, 'Kamar Liuli Guoguo'.     

Du Xuexin menginjakkan kakinya masuk ke dalam. Seketika, tampak ada kilauan di mata Du Xuexin, seorang putri terhormat yang selalu tinggal di kediaman yang sangat mewah itu ketika melihat halaman depan bangunan di depannya. Walaupun bagunan ini tidak terlalu besar, tapi semua yang dibutuhkan sangat lengkap.     

Di depan, ada sebuah kuda-kudaan dari kayu yang tertumpuk salju. Di tengah, ada sebuah kolam ikan kecil dan sebuah jembatan di tengahnya, itu semua dibuat untuk menyenangkan Liuli Guoguo. Kolamnya tidak besar dan cukup dangkal. Xuanyuan Pofan jelas takut kalau istri kecilnya tidak sengaja terpeleset dan jatuh ke kolam itu, jadi karena itulah kolam itu dibuat sangat dangkal tidak terlalu dalam. Kolam itu hanya khusus digunakan untuk memelihara ikan.     

Ketika musim dingin tiba, Liuli Guoguo akan menyuruh orang untuk menangkap ikan-ikan itu, lalu memasukkannya ke dalam kamar dan membaginya kepada para pelayan untuk dipelihara. Ada banyak sekali ikan yang ada di dalam kolam, dia akan membagikannya ke para pelayan. Satu orang bertanggung jawab memelihara dua ikan.     

Setelah tujuh hari, Liuli Guoguo akan menyuruh para pelayan mengeluarkan ikan yang sudah dipelihara oleh mereka untuk diperlombakan sekali. Tiga pelayan yang berhasil memelihara ikan itu dan menjadikannya gendut, maka akan dapat hadiah. Hadiahnya yaitu dia meminta Kakak Ponya untuk membelikan para pelayan itu pakaian baru dan permen buah kering.     

Hal itu membuat para pelayan sangat senang, jadi selain menjaga dan melayani Liuli Guoguo. Akhirnya mereka juga fokus untuk memelihara ikan peliharaan Liuli Guoguo. Yang ada di pikiran mereka, kalau mereka bagus dalam memelihara ikannya, mereka akan mendapatkan pakaian baru untuk dikenakan. Sehingga, setiap hari pun mereka sangat bersemangat memelihara ikannya.     

Tidak jauh dari kolam ada sebuah ayunan yang terbuat dari rotan. Ketika musim semi dan cuaca sangat bagus, Liuli Guoguo biasanya bermainan ayunan dan ditemani oleh Xuanyuan Pofan. Semakin diayun tinggi, Liuli Guoguo akan merasa semakin senang. Lagi pula, dia merasa tidak akan mungkin terjatuh dari ayunan. Jika pun terjatuh, Kakak Ponya akan dengan sergap menangkapnya.     

Di belakang, ada sebuah paviliun kecil, terdapat banyak gambar kelinci di tembok paviliun itu. Dari gambar kelinci yang gendut, kurus, besar, kecil, semuanya ada. Di sekitar paviliun itu dirambati oleh tumbuhan anggur. Ketika musim panas tiba, saat guru Liuli Guoguo datang mengajarkan jurus, dia sering sekali mengambil anggur di tempat itu, lalu mengupas kulit anggur dan diberikan ke gurunya untuk dimakan. Liuli Guoguo mengatakan itu dengan sangat bahagia.     

Di samping paviliun, ada dua pohon delima. Delima adalah buah yang paling disukai oleh Xuanyuan Pofan. Jadi, Liuli Guoguo menyuruh orang untuk menanam dua pohon delima di halaman tempat tinggalnya. Dia berharap kalau Xuanyuan Pofan setiap kali datang ke tempatnya nanti, Xuanyuan Pofan bisa makan delima.     

Niat kecil Liuli Guoguo ini membuat Xuanyuan Pofan beberapa hari senang tidak karuan. Ketika istri kecilnya ini memikirkannya, itu saja sudah bisa membuatnya sangat bahagia.     

Ketika musim dingin tiba dan salju turun, semua mainan di halaman tempat tinggal Liuli Guoguo menjadi putih karena tertumpuk salju. Di depan halaman ada beberapa manusia salju yang dibuat sendiri oleh Liuli Guoguo dengan susah payahnya.     

Ketika melihat semua pemandangan itu, iri di dalam hati Du Xuexin jadi bertambah satu tingkat. Dia sangat iri sampai iri itu membutakan akal pikirannya. Atas dasar apa? Karena menurutnya, semua yang ada di sini harusnya adalah miliknya. Dia semakin erat memegangi lengan bajunya, dia juga menggertakkan kakinya karena tidak senang, lalu dia pun berjalan masuk ke dalam.      

***     

Di dalam, Liuli Guoguo sudah memilihkan dua baju musim dingin yang menurutnya cukup bagus untuk kelincinya, dan juga beberapa riasan telinga. Dia sebenarnya bingung, karena dia tidak tahu mana yang lebih bagus. Lalu, dia bertanya ke para pelayannya, namun pendapat mereka semua tidak sama.     

Ada yang memilih baju musim dingin warna merah, lalu dipadukan dengan bunga warna merah, jadi pasti tampak indah. Tapi, ada juga yang memilih baju musim dingin warna biru, kemudian dipadukan dengan pita kupu-kupu warna biru juga, karena menurutnya itu pasti akan menjadi tampak indah.     

Baju mana yang harus aku pilih agar membuat kelinci itu tampak cantik?! tanya Liuli Guoguo dalam hati. "Kelinci, kamu pilih yang mana?" tanyanya sambil menunduk ke depan kelinci itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.