Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kontes Pemberian Nama (Bagian 1)



Kontes Pemberian Nama (Bagian 1)

0Si kecil yang tidak terlalu putih ini, begitu saja masuk ke pelukan si besar, dan tampak sangat, sangat, sangat berharga. Pemandangan ini dilihat oleh si rubah, kemudian wajah si rubah pun sampai memerah melihatnya, Wah malunya, ini terlalu mesra dan menjijikan! batinnya.     

"Yin Ni, kamu tunggu aku ya. Aku akan mengerahkan semua teman-teman agar membantumu mencari rumput ajaib Han untuk kamu makan. Nanti, setelah kamu mengembalikan kekuatan spiritualmu, kamu bisa melarikan diri dari sini." kata macan tutul sambil mengelus kepala si kelinci. Maafkan aku yang tak berdaya, karena tidak bisa membawa Yin Ni pergi sekarang juga, batinnya.     

Kekuatan spiritual Yin Ni sepenuhnya telah dihancurkan oleh penyihir penangkap jiwa Xiu Luo, yaitu Xuanyuan Pofan. Dia kelinci ajaib warna-warni yang sangat langka ini, akan sangat berbahaya jika nekat kabur tanpa memiliki kekuatan spiritual. Jika tidak berhati-hati, bisa-bisa dia jatuh ke tangan siluman jiwa dan siluman setan. Lalu, tinggal di kediaman Xiu Luo ini, bagaimana pun bisa dibilang masih lebih aman.     

Jika nanti kekuatan spiritualnya sudah kembali, si macan tutul percaya kalau dengan kecerdasan dan kepandaian Yin Ni, Yin Ni tidak perlu bantuan dia untuk menyelamatkan diri. Yin Ni jelas bisa dengan kemampuannya sendiri melarikan diri dari kediaman ini.     

"Em... Ingat ya, kalau mengirimiku rumput ajaib Han sedikit-sedikit saja. Kalau kamu mengirim banyak, nanti Xiu Lou itu bisa-bisa curiga." kata si kelinci sambil menggosokkan kepalanya dan merengkuh ke dekapan macan tutul.     

"Em..." gumam macan tutul sambil mengelus-elus kepala bulat si kelinci.     

Si rubah hanya bisa mengelus belakang kepalanya, Heh Yang Mulia Yin Ni, bukannya memang cuma bisa mengirimi sedikit saja, ya? Kami mau kirim banyak pun tidak bisa! Kamu kira rumput ajaib Han itu mudah dicari apa! Kakak Gan Ba sudah mencarinya di tiga gunung, sampai cakarnya sudah lecet tidak karuan. Tapi, tetap saja dia tidak menemukan satu pun rumput ajaib Han itu. Tapi, tetap saja dia terus melewati jalan yang jauh dan terjal itu, semuanya ini hanya karena kamu, batinnya.     

***     

Salju masih saja berterbangan di udara, berterbangan menghiasi sungai dan gunung di Penglaizhou, lalu berterbangan ke ujung jalan-jalan Penglaizhou.     

Di halaman bangunan Liuli Guoguo, Liuli Guoguo tampak memegang tungku hangat di lututnya. Lalu, kepalanya yang kecil itu mengangguk dan mengantuk sambil mendengarkan guru menjelaskan pelajaran. Dua tangan mungilnya juga terlihat sedang memegang dua buah jeruk.     

Bruaakkk!      

Guru master kemudian melirik ke Nyonya kecil yang tertidur, dia pun langsung memukul keras meja bundar kecil dari kayu mahoni itu. Tangan Liuli Guoguo seketika gemetar dan jeruknya itu akhirnya jatuh.     

Karena guru master tidak mengizinkan Liuli Guoguo bermain kelinci, jadi kelinci itu hanya bergerak di kakinya. Si kelinci yang bersembunyi di dalam rok Liuli Guoguo terkejut, dia pun langsung mengulurkan kaki berbulunya dan menangkap jeruk itu, kemudian memasukkan jeruk itu ke mulutnya.     

Liuli Guoguo menggelengkan kepalanya, lalu dia berkata dengan malunya, "Pak Guru Song, aku, aku tidak sengaja tertidur barusan. Kamu, kamu lanjutkan saja… Hehe..."     

Guru Song pun memelototi Nyonya kecil yang tampak polos itu, meniup-niup jenggotnya dan berkata, "Nyonya kecil, jurus pernapasan ini walaupun memang jurus tersederhana dalam sembilan jurus, tapi ini adalah dasar semua jurus. Kalau mau belajar jurus terhebat, kamu harus belajar baik-baik sembilan jurus. Kalau mau belajar sembilan jurus, kamu harus baik-baik belajar jurus pernapasan. Cukup dengan menguasai dasar jurus pernapasan, baru bisa mempelajari delapan jurus sisanya sesuai dengan bakat dan modal yang dimiliki. Jika dasar ini saja tidak bisa, jelas perkembangan belajar ini tidak bisa cepat. Jika tidak bisa cepat, maka bisa-bisa..." kata Guru Song yang mulai menasihati ini itu. Dia pun terdengar memberikan nasihat terbaik untuk Liuli Guoguo.     

Sedangkan mata besar Liuli Guoguo menatap Guru Song. Dia pun menghela napas, dan dalam hati membatin, Aduh… Membosankan sekali. Waktu berjalan sangat lambat, tapi akhirnya dua dupa pun segera habis.     

Liuli Guoguo kemudian menyanggah dagunya dengan kedua tangannya, lalu menatap tajam ke dupa terakhir yang akan segera habis. Kemudian, sehabisnya dupa itu, dia langsung melompat dari bangku mahoninya. Si kecil yang sedang tidur siang di rok katunnya pun terjatuh dari sepatu Liuli Guoguo ke tanah, cakar kecil si kelinci pun menggaruk pantatnya yang kesakitan.     

"Wah! Waktunya sudah tiba, hari ini terima kasih sekali atas pembelajarannya. Aku Liuli Guoguo belajar sangat, sangat, sangat banyak sekali, sampai berjumpa besok!" kata Liuli Guoguo yang bicara dengan sangat senangnya. Dia membungkuk, lalu langsung menggendong kelinci yang masih menggaruk pantatnya yang kesakitan. Kemudian, dia pun juga langsung berlari keluar dengan sangat cepat.     

Guru Song mengerutkan keningnya, Nyonya kecil ini ya, kamu hanya belajar pelajaran tiga dupa saja dan sepertinya dalam dua dupa kamu hanya tidur. Apa kamu benar-benar yakin kalau kamu belajar banyak, banyak, banyak sekali? Apalagi, setiap kali waktu selesai pelajaran tiba, kamu langsung begitu cepatnya berlari keluar. Apa harus segitunya, ya? batinnya.     

***     

Liuli Guoguo berlari ke halaman bangunannya, lalu memeluk si kelinci dengan eratnya. "Cui Le, Ding Xiang, Mo Li! Aku mau melakukan hal yang sangat besar. Kalian cepat sana pergi! Panggil semua pelayan yang ada di kediaman ini untuk datang ke halaman bangunan Liuli Guoguo ini!" perintahnya kemudian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.