Istri Kecilku Sudah Dewasa

1Para tabib itu senang sekali bisa bertemu dengan Nyonya kecil dan juga kelinci warna-warni yang sangat langka di waktu yang bersamaan. Tapi sayangnya, setelah itu ekspresi wajah mereka pun berubah tampak tak berdaya. Karena tubuh si kelinci sangat sehat, dan tidak sakit apapun. Jadi begitu memeriksanya, mereka langsung tahu kalau si kelinci itu psikologisnya yang sakit.     

Jika mengatakan ini, pasti Nyonya kecil tidak akan percaya, dan pasti malah menyuruh mereka memeriksanya beberapa kali lagi. Liuli Guoguo takut kalau si kelinci tanpa disadari dia telah membuatnya ususnya robek karena makan banyak.     

Pada akhirnya, Raja Huayou lah yang keluar dan memberitahu Liuli Guoguo kalau si kelinci itu, psikologisnya yang sakit, baru dengan begini Liuli Guoguo bisa percaya. Tapi, dia hanya memberitahu sampai sini saja, karena dirinya tidak punya keberanian memberitahu Liuli Guoguo kalau sebenarnya si kelinci itu tidak mau makan berhari-hari karena tidak suka dengan nama yang diberikan olehnya.     

Liuli Guoguo mengerutkan keningnya dan tampak berpikir keras, Apa jangan-jangan si kelinci itu merindukan ibu dan kakaknya, ya? Tapi Kakak Po pernah berkata kalau si kelinci ini tidak punya siapa-siapa lagi, dan akhirnya diselamatkan ke sini, batinnya.      

Liuli Guoguo kemudian berpikir lagi, Apa dia merasa kesepian karena tidak punya teman kelinci lain untuk bermain? batinnya. Sehingga, dia pun kemudian memanggil pelayan untuk mencarikan beberapa kelinci lain yang sebesar Tuantuan, yang nantinya akan ada di samping Tuantuan.     

Si kelinci lebih terkejut lagi, dia sudah tidak bisa mengatakan apapun atau berbuat apa-apa lagi ketika berhadapan dengan Liuli Guoguo yang dunianya sangat berbeda dengannya, dia pun menjadi semakin kesal.     

Liuli Guoguo mengira kalau si kelinci akan jadi gesit dan bersemangat lagi, tapi begitu melihat adegan di depannya ini, dia malah sangat terkejut. Ketika beberapa kelinci itu sudah ditaruh di depan Tuantuan, mereka malah kabur dengan sangat cepat dan terlihat sangat ketakutan, padahal Tuantuan tidak melakukan apapun. Beberapa kelinci itu kenapa sepertinya menganggap Tuantuan sangat mengerikan, padahal Tuantuan ini kan sangat imut! batinnya.     

Liuli Guoguo pun memiringkan lagi kepalanya untuk berpikir lagi dan lagi, Aha! batinnya. Kemudian ada ide cemerlang yang muncul dalam pikirannya. Lebih baik, bagaimana kalau membawa si kelinci ke kuil Tao Qing Feng bersama ibu untuk sembahyang ke dewa! Bukannya ibu juga sakit psikologisnya, mangkanya tinggal di kuil itu untuk menyembuhkan diri? batinnya.     

Tapi tidak tahu kapan, ketika Liuli Guoguo mau membuka mulut dan mengatakan idenya ini, si kelinci tampak sudah pergi dengan cepat. Dia masuk ke dapur, tempat di mana ada bertumpuk-tumpuk wortel dan kubis dari gunung yang disiapkan untuknya. Karena gerakannya yang terlalu cepat ini, daun di bangunan Liuli Guoguo terlihat berterbangan tidak karuan.     

Si kelinci sudah sangat kelaparan, jadi dia makan dengan sangat sangat lahap. Sudahlah, biarkan saja kamu mau memanggilku Tuantuan! Tunggu saja kalau aku kembali lagi ke dunia persilatan. Jika ada yang berani memanggilku Tuantuan lagi, aku akan menghabisinya, batinnya.     

Liuli Guoguo terlihat bingung saat melihat pemandangan ini. Si kelinci kecil ini aneh sekali sih. Tapi sudahlah, yang penting dia mau makan saja, kalau tidak nanti malah akan menyakiti perut kecilnya, batinnya.     

Karena keributan ini, seluruh rakyat di Penglaizhou jadi tahu kalau istri kecil Raja Huayou memelihara seekor kelinci yang sangat cantik dan langka.      

Hari berikutnya, ketika penjaga gerbang kediaman Raja Huayou membuka gerbang, tampaklah berderetan kereta kuda pembawa barang yang memuat banyak sekali wortel, kubis, dan sawi dari gunung.      

Ini semua benar-benar mengejutkan penjaga gerbang itu. Apa ini adalah cara seluruh rakyat di sini untuk menghormati dan berterimakasih kepada Raja Huayou dan istri kecilnya. Cara ini sangat lucu dan imut sekali. Hahahahha, batinnya.     

***     

Satu bulan kemudian,     

Salju masih saja turun, dan jalanan di Penglaizhou masih saja putih penuh salju. Pegunungan dan danau semuanya jadi berwarna putih, dan itu sangat indah sekali.     

Serangkaian gerbong kereta kuda tampak berjalan di atas salju dan melaju ke arah kuil Tao Qing Feng. Bergesekan dengan salju di tanah, sehingga membuat suara berderit. Di antara gerbong itu, terdengar seseorang bernyanyi di gerbong yang paling elegan dan mewah.     

Kepingan salju yang indah.     

Bunga plum merah berjatuhan.     

Angin dingin yang panjang berhembus...     

Januari bersalju.     

Februari berangin.     

Wow wow wow     

Wow la la     

La la la