Istri Kecilku Sudah Dewasa

Akhir Selir Meng (Bagian 2)



Akhir Selir Meng (Bagian 2)

1Tapi juga tidak apa sih, lagi pula Mei'er sudah menanggung risiko alias jadi kambing hitam dari kesalahanku. Jika Raja Huayou mau menuntut semuanya, aku juga tidak takut karena yang meracuni istri kecilnya kan bukan aku. Aku kan hanya tidak memperlakukan istri kecil Raja Huayou dengan baik saja, lanjut Selir Meng dalam batinnya.     

Setelah Mei'er diseret keluar, Raja kemudian mengulurkan tangan dan menyeka air mata Selir Meng. Lalu, adegan selanjutnya membuat seluruh bulu kuduknya berdiri. Adegan ini lebih mengerikan dibandingkan dengan kepala Bu Dong yang ditebas.     

"Ambil air! Ambil air! Cepat ambil air untuk bangunan Meng Huo!" kata seseorang yang terdengar berteriak dari luar.     

"Hah? Apa?" teriak Seling Meng. Dia tampak terkejut ketika mendengar teriakan itu dan langsung melompat keluar dari dekapan Raja.      

Raja juga sangat terkejut dan langsung berdiri. Saat ini juga, ada dua sosok berbaju putih yang muncul di depannya dan Selir Meng. Dia pun memandangnya sebentar, lalu baru menyadari bahwa dua sosok itu adalah pengawal yang sering ikut bersama dengan Xuanyuan Pofan. Dirinya sangat bingung dengan apa yang dilakukan oleh mereka berdua di bangunan Meng Huo.     

"Raja, bangunan Meng Huo kebakaran. Raja Huayou memerintahkan kami menjemput dan menyelamatkan Anda," kata salah satu pengawal     

"Em? Oh oke, ayo kita segera pergi dari sini kalau begitu!" kata Raja. Mendengar itu, hatinya seketika terasa hangat. Meskipun juga ada rasa terkejut karena tidak tahu kenapa bangunan Meng Huo bisa terbakar. Tapi, Raja sangat terharu karena Xuanyuan Pofan mengutus pengawal untuk menyelamatkannya.      

Lalu, satu detik kemudian, setelah membawa Raja keluar dari ruangan itu. Dua sosok pengawal itu langsung menutup pintu ruangan tanpa menunggu Selir Meng yang ikut berlari dan mau keluar dari ruangan. Dia pun membelalakkan matanya dan tiba-tiba langsung mengerti semuanya.     

"Awwww!!! Kenapa aku dikurung di dalam sini?! lepaskan aku! Awwww!" teriak Selir Meng yang terkejut ketika dua pengawal itu membawa Raja pergi dan langsung menutup pintu tanpa menunggu dirinya keluar.     

"Ka, ka, kalian..." gumam Raja sambil memandangi dua pengawal itu. Matanya melotot dan suaranya kemudian berteriak dengan sangat keras, "Apa yang kalian lakukan?! Cepat keluarkan Selir Meng!" Dia lalu melihat api yang semakin membesar dan mulai merambat menghanguskan bangunan Shan. Api itu semakin besar dan liar, seolah sedang melahap semua yang ada di bangunan Meng Huo.     

"Raja, ini adalah perintah dari Raja Huayou," kata pengawal kedelapan tanpa ekspresi sambil memberi hormat dengan mengepalkan kedua tangannya ke depan.      

Selir Meng masih ada di dalam ruangan, dan Raja yang ada di luar ruangan semakin membelalakkan matanya ketika mendengar ucapan itu. Otak mereka seolah sedang dipukul dengan tongkat oleh seseorang dan langsung berdengung.     

"Raja, api semakin membesar. Kita harus segera meninggalkan tempat ini. Silakan!" kata pengawal kedelapan yang membungkuk, lalu mengulurkan tangan kanannya dan memberikan pose mempersilakan ke Raja. Wajah dinginnya itu tampak tidak ada keraguan sama sekali.      

Raja Huayou sedang marah, dia sedang marah sekali dan Selir Meng hanya punya satu akhir cerita, yaitu mati.     

Raja menatap api yang semakin membesar dan menatap pintu yang ditutup rapat oleh dua pengawal itu. Dia ingin mengatakan sesuatu, tapi ucapannya seolah terhenti di tenggorokannya. Dia yang masih dalam keterkejutannya, kemudian memandangi pintu gerbang bangunan Meng Huo yang di sana ada suara Selir Meng yang terus memukul-mukul pintu dan berteriak minta diselamatkan. Tapi, tubuhnya sudah diseret begitu saja dari bangunan Meng Huo.     

Baru saja kaki Raja melangkah keluar dari bangunan Meng Huo. Tiba-tiba api sudah langsung melahap pilar bangunan yang ada di belakangnya. Dia pun membelalakkan mata tuanya, menoleh dan hanya bisa melihat bangunan yang mana ada selir tersayangnya itu sedang dilahap si jago merah begitu saja. Suara teriakan minta tolong pun perlahan menghilang dari telinga, seolah sudah bersatu dengan api.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.