Mau Penghangat
Mau Penghangat
"Selir Meng, aku tidur di mana? Sekarang sudah malam, aku sudah ingin tidur," tanya Liuli Guoguo setelah bersin dan menguap, lalu mengusap-usap hidungnya.
Sudut bibir Selir Meng tertarik. Dasar gadis sial, kamu bisa-bisanya tidak ada sungkannya di sini, batinnya. "Em… Kamu tidur di bangunan Shan yang ada di samping kanan sana saja. Mei'er, bawa istri Raja Huayou pergi tidur ke sana," perintahnya.
Mendengar ini, Mei'er sangat terkejut. Dia pun diam sejenak, lalu mengiyakan. Selir Meng, dia ini istri kecil raja Huayou, loh! Seberapa dimanjakannya dan disayanginya kamu oleh Raja tapi tetap saja, kamu tidak bisa memperlakukan istri Raja Huayou begitu buruk dan seenteng ini! Bangunan Shan itu tidak hanya biasa saja, tapi juga sangat berangin. Tempat semacam itu kalau ditinggali, yang ada kalau tidak kedinginan ya kena flu, batinnya.
Mei'er berpikir seperti ini cukup lama dalam hati, tapi dia akhirnya tetap saja hanya seorang pelayan. Dia tidak berani banyak bicara dan terpaksa mengantar Liuli Guoguo dan pelayannya pergi ke bangunan Shan.
***
Bangunan Lu Nan,
Selesai melakukan tugas melayani Raja, tubuh Selir Lu yang basah dan begitu harum, lalu naik dan berbaring di tubuh Raja. Tangan seindah gioknya dilingkarkan ke leher Raja, kemudian dia berkata dengan suara manja, "Malam ini, kenapa Raja tidak pergi ke kamar kakak Meng? Sampai membuat Raja tersiksa seperti ini."
Dengan kata lain, sejak festival ziarah tahun lalu, Raja jatuh hati dengan wanita penari bernama asli Meng Yuan. Setelah menarik Meng Yuan menjadi selirnya dan membawanya ke kerajaan, dia sudah tidak pernah lagi menyentuh Selir Lu. Jadi, malam ini adalah malam yang sudah dinanti beratus-ratus malam oleh Selir Lu.
Raja pun menghela napas dengan berat, lalu berkata, "Jangan katakan lagi. Ratu, Si istri tuaku itu mengirim Istri kecil Raja Huayou pergi ke kediaman Meng Yuan dan menyuruh Selir Meng untuk mengajari Istri kecil Raja Huayou aturan kerajaan. Lihatlah Ratu itu, kenapa bisa memikirkan satu trik buruk lagi dan lagi. Aturan kerajaan? Apa dia tidak bisa mengajarinya sendiri? Kenapa bisa-bisanya menarik Meng Yuan dan menyiksanya untuk mengajari gadis kecil itu? Aku benar-benar heran dan geleng-geleng melihat Ratu. Cih!" kata Raja sambil memeluk tubuh Selir Lu dengan manjanya.
Istri kecil Raja Huayou? Meng Yuan di suruh mengajari istri kecil Raja Huayou aturan kerajaan? tanya Selir Lu dalam hati. Tiba-tiba, terlintas sesuatu di dalam pikiran Selir Lu. Sepasang mata aprikot tersebut menunjukkan kelicikannya, "Kalau begitu, aku harus berterima kasih pada Ratu. Kalau tidak, Raja tidak akan kehilangan minat pada Kak Meng dan datang ke sini," katanya dengan manja sambil mengelus-elus telinga Raja.
Mendengar ucapan ini, Raja pun membalikkan tubuh Selir Lu di bawahnya, lalu menindih tubuh Selir Lu di bawah tubuhnya, "Selirku, yang aku pikirkan adalah jika aku sering datang ke sini. Aku khawatir kamu terlalu tersiksa," katanya sambil menyerang Selir Lu tanpa ampun dengan tubuhnya.
"Ah, ah, ah iya," desah Selir Lu. Suara desahan itu menggema sampai koridor panjang di bangunan Lu Nan.
***
Larut malam,
Selir Lu menarik tubuhnya yang kecapekan, lalu berdiri dan diam-diam turun dari ranjang. Dia kemudian memanggil seorang pelayan dan membisikan sesuatu ke telinga pelayan itu. Mendengar ucapan Selir Lu, pelayan itu pun terkejut, "Selir Lu, ini, itu bukanlah ide yang baik."
Selir Lu seketika memelototi pelayan tersebut, "Dasar pelayan bodoh dan bernyali ciut! Apa yang kamu takuti?! Aku tidak ingin lagi melewati malam dengan tersiksa lagi, bahkan sendirian dan kesepian. Pokoknya lakukan perintahku! Lebih baik jika nanti ada hal buruk yang terjadi!" katanya. Meng Yuan, wanita kurang ajar. Aku akan menghabisi dan menyingkirkanmu! batinnya.
"Baik, baiklah. Hamba… Hamba akan melaksanakan perintah."
***
Hari berikutnya,
"Uhuk uhuk uhuk… Uhuk uhuk uhuk..."
Langit masih gelap, Liuli Guoguo terbangun di tengah tidurnya karena batuk-batuk. Dia merasa kalau tenggorokannya seperti penuh dengan asap dan sangat panas sekali. Ini benar-benar menyiksanya.
Mendengar ada suara, Xiao Denglong yang tidur di belakang ranjang pun langsung terbangun dan lari menghampiri Liuli Guoguo, "Nyonya kecil, langit masih belum terang, kenapa Nyonya kecil sudah bangun?"
"Xiao Denglong, dingin sekali. Aku, aku mau penghangat..." kata Liuli Guoguo dengan suara yang terdengar sangat pelan, lemas, dan tak bertenaga.