Istri Kecilku Sudah Dewasa

Kucing Liar Yang Lapar



Kucing Liar Yang Lapar

2Xuanyuan Mingxin terus saja berteriak. Lalu, ketika akan mengetuk pintu itu lagi, pintunya tiba-tiba saja dibuka dari dalam. Hanya saja, yang keluar bukanlah Liuli Guoguo imut yang sangat dirindukannya. Tapi malah pengawal ketujuh yang sangat dingin.     

"Putri… Em Nyonya Liuli Tian, pangeran Liuli Tian, maaf sekali. Di dalam kamar hanya ada aku seorang, lalu aku baru saja tidur dan terlalu pulas. Raja Huayou membawa Nona Liuli Guoguo pergi makan di luar," kata pengawal ketujuh kepada Liuli Tian dan Xuanyuan Mingxin begitu membuka pintunya lebar-lebar dan keluar dari kamar.     

Xuanyuan Mingxin pun kemudian melihat ke dalam kamar yang kosong itu. Dia pun kecewa sebentar karena tidak melihat gadis yang dinantikannya itu. Setelah berpikir sejenak, dia lalu kembali senang sambil berkata, "Oh, oke deh. Kalau begitu, kami berdua akan duduk di dalam saja dan menunggu Liuli Guoguo yang imut kembali."     

"Baiklah," kata pengawal ketujuh yang segera mengiyakan. Dia lalu membungkuk untuk mempersilakan Liuli Tian dan Xuanyuan Mingxin masuk.     

"Sialan!" gumam Du Heng yang bersembunyi di balik kipas angin. Kemudian dia mengalihkan matanya ke arah jendela di samping ranjang.     

Xuanyuan Mingxin dengan santainya berjalan ke samping meja, menuangkan air untuk dirinya sendiri, lalu meneguknya. Namun, ketika baru saja minum, dia merasakan ada sesuatu yang bergerak di belakang kipas angin, kemudian dia bingung dan ingin melihatnya.     

Pengawal ketujuh melihat tatapan bingung Xuanyuan Mingxin yang akan menoleh ke arah kipas angin. Kemudian dia langsung ikut melihat ke arah kipas angin, sambil menggigit bibirnya dan berkata, "Nyonya Liuli Tian, kelihatannya itu kucing liar yang lapar."     

Dua chinchilla imut yang sedang berpelukan seperti bola langsung melompat dari keranjang bunga begitu mendengar ucapan ini. Suami chinchilla juga langsung menaikkan seluruh bulunya dan menarik istrinya ke belakangnya. Setelah itu, dua mata bulatnya membelalak, dan segera memandangi sekelilingnya sambil berpose seperti siap memulai perang dengan kucing.     

"Kucing? Di mana?! Di mana?! Di mana ada kucing?! Cepat serang saja! Untuk apa bersembunyi begini, ini bukan sikap petarung sejati! Hiyaaa!" teriak istri chinchilla. Xuanyuan Mingxin merasa, apa yang dikatakan oleh pengawal ketujuh masuk akal. Kemudian dia pun berkata dan mengiyakan, "Em, mungkin begitu."     

Sedangkan Du Heng yang mau melompat turun lewat jendela pun segera membatin, Bagus sekali kamu Xiao Qiqi! Beraninya mengataiku sebagai kucing liar yang lapar! Oh, tapi benar juga, aku memang lapar, lapar untuk melahapmu! Tunggu saja, cepat atau lambat, aku akan cari kesempatan untuk melahapmu sampai habis!      

Setelah berpikir seperti itu, Du Heng kemudian langsung melompat dari jendela. Walaupun ini adalah tempat tertinggi di menara Ming Ying. Namun, baginya yang punya kemampuan hebat seperti ini, hal itu hanyalah masalah sepele.      

Setelah melompat turun dan mendarat di jendela lantai di bawahnya. Du Heng pun langsung melompat dan masuk ke dalam kamar orang lain dari jendela itu. Tapi, begitu masuk ke dalam kamar, dia malah melihat suami istri yang sedang perang manis di atas ranjang.     

Du Heng pun tercengang, dan dalam sekejap berusaha menenangkan diri, lalu segera berkata, "Kalian… Em… Lanjutkan saja. Aku tidak melihat apa-apa, kok." Setelah itu, dia langsung berjalan pelan-pelan menuju pintu kamar, membuka pintu, kemudian keluar dari kamar itu dengan santai. Terakhir, dia juga tidak lupa menutup pintu kamar tersebut.     

Namun, hal itu membuat suami istri yang ada di atas ranjang masih terkejut dan bingung, dengan apa yang baru saja terjadi.     

***     

Hotel dan restoran Huang Lin,     

Setelah meja baru sudah disiapkan lagi, ekspresi di wajah tampan Xuanyuan Pofan masih tetap tidak dalam keadaan senang. Sedangkan Xuanyuan Poxi tidak berani bicara sedikitpun. Jadi dia hanya menundukkan kepalanya, sambil mengambil nasi dan makan.     

Liuli Guoguo yang duduk di samping Xuanyuan Pofan tampak menggerakkan pantat kecilnya, lalu pindah perlahan dan mendekat ke arah Xuanyuan Pofan. Akhirnya dia memindahkan pantatnya itu sampai naik ke pangkuan Kakak Po-nya.      

Liuli Guoguo lalu mengangkat kepalanya, "Kakak Po, jangan marah lagi. Kalau tidak tahu kan, tidak boleh disalahkan. Tidak peduli apa yang orang lain pikirkan, tapi aku tetap saja adalah istri kecilmu." katanya sambil menepuk pelan dada Xuanyuan Pofan dengan tangan kecilnya, dan berusaha untuk menghiburnya.     

Xuanyuan Pofan segera menundukkan kepalanya, lalu melihat istri kecilnya yang imut dan sedang duduk di pangkuannya itu. Saat ini, mana mungkin dia tidak senang. Sebab, dia hanya merasa kalau semuanya tidak layak untuk dipedulikan selain istri kecilnya. Jadi, dia pun langsung mengangkat tangannya, dan meraih telinga putih kecil Liuli Guoguo, kemudian mengiyakan.      

Dalam hati Xuanyuan Pofan berdoa, semoga Liuli Guoguo cepat dewasa. Istriku seandainya di dunia ini, umurmu selisihnya tidak terlalu besar dariku. Pasti itu akan bagus sekali, batinnya.     

Mata besar bagai anggur Liuli Guoguo tampak berkedip-kedip. Ketika melihat suasana hati Xuanyuan Pofan yang jadi lebih baik, dia pun kembali duduk di samping Xuanyuan Pofan. Setelah berpikir sejenak, dia lalu membuka mulutnya dan berkata, "Kakak Po, sebenarnya… Sebenarnya… Aku… Aku tidak lapar, aku..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.