Istri Kecilku Sudah Dewasa

Panggil Nona Su Muhuan (1)



Panggil Nona Su Muhuan (1)

3Tapi, aku benar-benar tidak ingin mendapat perhatian dan jadi bahan pembicaraan mahasiswa lainnya seperti yang pernah aku alami ketika bersekolah di sekolah Lushan dulu, batin Liuli Guoguo.      

Lalu, Liuli Guoguo merasakan aura dingin di atas kepalanya, jadi dia tidak berani mengatakan apapun lagi. Dia hanya bisa mengikuti apa mau kakak Po dengan menjawab, "Oh baiklah." Sambil memainkan jari-jari tangannya karena sedikit kecewa.     

Udara menjadi sunyi, suasana masuk ke dalam jurang kecanggungan. Tidak ada dari mereka berdua yang mau membahas topik lain. Liuli Guoguo berubah menjadi si kucing kecil yang patuh dan dipeluk oleh pria itu di dalam pelukannya.      

Liuli Guoguo membiarkan pria itu bermain-main di tubuhnya dengan tidak beraturan, hingga akhirnya dia tertidur di dalam pelukan pria itu.     

***     

Gedung Zui Xiang,     

Xuanyuan Poyu berdiri di dekat jendela, mengamati hiruk pikuk keramaian di lantai bawah. Dia melengkungkan bibirnya, mengangkat kepalanya dan meneguk arak di tangannya. Di belakangnya adalah hotel pemandian Rouma yang paling terkenal di gedung Zui Xiang.     

Di tepi kolam anggur berlapis marmer, hanya ada seorang pria yang duduk, yaitu saudara ketiganya, pangeran Xuanyuan Pofei. Di sisi kanan dan kirinya, terdapat wanita cantik di dalam pelukannya.     

Di tengah kolam anggur itu, ada beberapa wanita cantik yang ribut terus. Salah satunya sedang memotong kuku kaki saudara ketiganya ini, dengan pakaian yang sudah terbuka lebar.     

Mereka dengar, kakak keenam Xuanyuan Pofan akan sampai ke ibu kota kekaisaran hari ini. Untuk menyaksikan keseruan dan hiruk pikuk ini, Xuanyuan Poyu dan kakak ketiganya Xuanyuan Pofei membayar harga tinggi untuk menyewa hotel dan pemandian Rouma ini. Sebab, kamar pribadi di sini memiliki pemandangan terbaik.     

Xuanyuan Poyu berbalik dan menendang wanita cantik di samping Xuanyuan Pofei, lalu berjalan ke samping Xuanyuan Pofei dan berkata padanya, "Kakak ketiga, siapa bilang kakak keenam tidak berniat untuk kembali mendapatkan singgasana? Ini, lihatlah, bukankah sekarang dia kembali lagi! Kalau memang seperti ini, lalu kenapa bertahun-tahun lamanya dia membuat kesan 'Raja yang menjauh' begitu? Pada akhirnya, takutnya yang ada malah akan jadi bahan lelucon besar."     

Begitu Xuanyuan Poyu duduk kembali di tepi kolam renang. Lalu ada seorang wanita cantik di kolam anggur yang mengambil gunting kecil di tepi kolam, dan pergi berenang ke arahnya. Wanita cantik itu kemudian meraih telapak kakinya yang besar dan mengecupnya. Setelah itu hendak akan memotong kuku kakinya.     

"Sialan! Bukankah ini sudah dipotong sampai terlalu pendek, hah?! Sana pergi!" teriak Xuanyuan Poyu sambil menendang wanita cantik di dalam air. Kakinya yang besar itu langsung menendang gunting kecil di tangan wanita cantik tersebut.     

Gunting kecil itu langsung terbang ke seberang kolam anggur, dan menabrak layar pemisah. Yang mana di belakang layar pemisah itu ada seorang wanita pemain musik yang sedang bermain musik.      

Wanita pemain musik itu sangat terkejut sekali. Kemudian dia menghela napas lega karena layar pemisah ini cukup kokoh. Untungnya kualitas layar pemisah ini bagus. Jika tidak, aku mungkin sudah mati kena gunting kecil kaki itu! batinnya.      

Wanita pemain musik itu menepuk dadanya, lalu mencoba menenangkan jantungnya yang berdegup kencang karena terkejut. Setelah itu dia melanjutkan bermain musiknya.     

***     

Sebenarnya, teknik dan kemampuan wanita cantik yang bertugas memotong kuku kaki ini adalah para wanita penghibur yang sudah dilatih dengan ketat oleh mucikari kakak Jin di bangunan Zui Xiang ini.      

Teknik dan kemampuan memotong kuku kaki mereka ini sangat hebat dan profesional. Hanya saja, ketika tadi memotong kuku kakinya Xuanyuan Poyu, pria itu terus saja bergerak dan tak juga diam. Sehingga, salah satu wanita cantik itu tanpa sengaja memotong jari kakinya.     

"Aduh, pangeran, aku ini kan mau merapikan kuku kakimu ini, merapikannya jadi lebih indah lagi. Pangeran kenapa segalak ini sih? Sebel deh. Aku sampai ketakutan sendiri jadinya," kata wanita cantik di dalam kolam anggur dengan manjanya.     

Xuanyuan Poyu melihat kecentilan dan kegenitan wanita cantik itu. Membuat bibirnya melengkung dan tersenyum, karena suasana hatinya sudah kembali menjadi baik. Dia tidak lagi mempermasalahkan ini, dan meneruskan pembicaraannya dengan kakaknya mengenai kakak keenamnya yang luar biasa itu.     

Xuanyuan Pofei mengerutkan keningnya ketika mendengar apa yang dikatakan oleh adik ketujuhnya ini. Begitu dia teringat dengan adik kedelapannya yang merupakan pangeran mahkota yang terhormat. Serta Ratu yang begitu berbisa dan berbahaya itu, menurutnya dia sudah cukup merasa kewalahan melawan mereka.      

Lalu, sekarang malah ketambahan adik keenamnya, yaitu Xuanyuan Pofan, orang yang lebih terkenal dan merupakan pangeran kesayangan Raja. Kemudian, Xuanyuan Pofan ini malah datang ke ibu kota kekaisaran sekarang.     

Ada kemarahan yang sulit dijelaskan di dalam hati Xuanyuan Pofei. Dia langsung menendang wanita cantik yang ada di kolam, yang saat ini sedang memotong kukunya. Kemudian dia juga mulai menggerakkan kakinya ke payudara montok dan lembut wanita cantik itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.