Tidak Boleh Mencium Lagi
Tidak Boleh Mencium Lagi
Gadis kecil yang sedang makan semangka di pangkuannya juga mendengar ini, dan itu membuat alisnya naik. Namun dia hanya menutup rapat-rapat mulut kecilnya itu. Dulu dia sudah pernah bilang bahwa kedepannya dirinya tidak akan mau bicara lagi dengan kakak Xuanyuan Poxi kurus. Dia merasa dirinya adalah anak baik-baik, jadi pasti akan menepati dan melakukan apapun yang dikatakan sendiri olehnya.
"Sialan, tidak sampai segitunya kan kakak keenam. Kalau kalian tidak mau menyimpan buku-buku itu, kalau begitu buang saja. Kenapa harus sampai seperti ini? Aduh, pengawal kelima! Pelan dong! Lenganku rasanya hampir patah kamu tarik! Aduh, kalian ini serius ya?! Hei!" kata Xuanyuan Poxi.
Xuanyuan Poxi yang kesal tidak bisa berkata apapun lagi. Karena dia sudah diseret keluar dari kediaman Raja Huayou oleh para pengawalnya yang kuat.
Para pelayan, para pengawal dan beberapa orang lainnya di kediaman tua itu hanya bisa menyeka keringat mereka ketika melihat ini. Aduh, Tuan, Nyonya kecil, bagaimanapun itu adalah pangeran mahkota yang terhormat loh! batin mereka.
***
Setelah Xuanyuan Poxi yang begitu cerewet itu sudah diseret keluar, Xuanyuan Pofan lantas melengkungkan bibirnya. Dia lalu menekan-nekan pipi si kucing kecil yang ada di pangkuannya, yang saat ini pipinya sedang menggembung itu. "Sudah boleh bicara," katanya.
Baru setelah itu, Liuli Guoguo langsung merilekskan ekspresi wajahnya lagi dengan tetap terus menggigit semangkanya. "Kakak Po, kamu benar-benar hebat sekali tadi. Aku mau memberikan ciuman padamu! Muaccchhh!"
Bibir Liuli Guougo mengecup bibir tipis Xuanyuan Pofan dengan air liur yang masih ada di sana. Hanya saja, begitu Liuli Guoguo mundur, dan hendak memakan lagi semangkanya, tiba-tiba kakak Po-nya dengan tidak malunya malah mengatakan, "Tidak cukup."
Liuli Guoguo mengotak-atik telunjuknya, mencondongkan tubuhnya ke depan, ke arah pria yang duduk di atas bantal duduk di depannya. Tapi tak disangka, belum sampai mulut kecilnya itu mengecup bibir tipis pria itu.
Namun pria itu malah sudah berbalik menjadi seseorang yang lebih aktif. Telapak tangan besarnya merangkul pundak Liuli Guoguo, lalu bibir tipis itu langsung menutup bibir ceri kecil yang baru saja menggerogoti semangka tersebut.
Xuanyuan Pofan memeluk si kucing kecil itu dengan sangat dominan, bahkan tidak memberinya sedikitpun celah untuk bergerak. Dia menjilati cairan semangka di sekitar mulut kecilnya. Setelah menjilatinya hingga bersih, dia dengan tidak sabarnya menjulurkan lidahnya untuk masuk ke dalam bibir ceri gadis kecil itu.
Seluruh api di dalam dirinya berkobar, dan Xuanyuan Pofan langsung menarik ujung lidah di tengah bibir ceri Liuli Guoguo yang manis dan tengah terasa semangka. Pria itu dengan dominan dan arogan menyesap bibir ceri gadis itu. Merasakan dengan serakah rasa manis di bibir kecil gadis itu, serta merasakan ujung lidah yang lembut.
Bahkan Xuanyuan Pofan tidak tahu kalau ciumannya yang begitu dominan dan arogan itu hampir membuat gadis tersebut sulit bernapas. "Gadis bodoh, ini sudah keberapa kali, tapi masih saja tidak bisa? Em?" tanyanya dengan suara rendah dan berat, yang terdengar sangat haus dan penuh hasrat.
Xuanyuan Pofan kemudian melonggarkan pelukannya kepada si kucing kecil itu, lalu menggigit telinga kecil dan lembut gadis itu. Si kelinci putih di dadamu terlalu putih dan lembut, si serigala ini ingin selalu memakannya setiap hari, batinnya.
Wajah kecil Liuli Guoguo memerah karena malu. Kemudian dia mengambil kesempatan ini untuk membebaskan diri dari dalam dekapan Xuanyuan Pofan. Lalu mengangkat buah semangka yang belum sempat dia gigit sampai habis.
Setelah itu Liuli Guoguo memanyunkan bibirnya dan berkata kepada Xuanyuan Pofan, "Kakak Po nakal, tidak boleh mencium! Aku mau makan semangka." Kakak Po kamu benar-benar jahat sekali! Apa kamu tidak bisa membiarkanku makan semangka dengan tenang? batinnya.
Xuanyuan Pofan melengkungkan bibirnya, lalu merenggut pergelangan tangan putih dan lembut Liuli Guoguo. Kemudian menarik gadis berbaju merah muda yang kecil dan imut itu ke dalam dekapannya, setelah itu menjawab 'iya' dengan hangatnya.
Mata besar Liuli Guoguo yang bagai anggur tampak melengkung membentuk bulan sabit. Lalu, dia pun kembali dengan patuhnya ke dalam dekapan pria itu sambil memakan semangkanya. Hanya saja, belum lama dia berada di dalam dekapan pria itu, kenyataan yang menyakitkan memberitahunya kalau dia memang terlalu polos sekali.