Xiao Qiqi, Di bawah Tirai Raja (3)
Xiao Qiqi, Di bawah Tirai Raja (3)
"Xiao Qiqi, sudah satu bulan tidak bertemu, em?" kata Du Heng sambil tersenyum jahat.
Mo Ying langsung punya perasaan tidak enak. Du Heng pun kemudian mengangkat dagu Mo Ying ke arahnya. "Waktu sebulan ini harus dibayar dengan malam ini, besok malam dan malam-malam selanjutnya!" katanya. Selesai bicara, dia pun mulai melepaskan piyama kuning dari tubuhnya.
"Pergi semua!" kata Du Heng kepada semua pelayan setelah itu.
Mo Ying mengerutkan kening. Tapi selanjutnya, wajah dingin dan seriusnya itu tetap saja pada akhirnya tidak bisa melawan sikap liar dari Raja yang terhormat ini. Udara silih berganti, Du Heng pun sudah berhubungan badan tiga kali dengan Mo Ying. Setelah istirahat sejenak, dia memeluk Mo Ying lagi dengan erat.
Mo Ying tak berdaya dan hanya melirik ke pria yang sudah tenggelam dan seolah mabuk di dalam mimpi ini. Bibir merahnya bergerak, dan dia pun akhirnya mengungkapkan apa yang dipikirkannya semalaman, "Raja, memangnya ada urusan apa utusan kerajaan Lan Hai datang dengan sangat terburu-buru hanya untuk menemui Raja?"
Mo Ying bicara sambil memetik satu buah anggur dari piring di samping ranjang, lalu setelah mengupas kulitnya, kemudian disuapkan olehnya ke mulut Du Heng.
Du Heng tidak punya kewaspadaan apapun terhadap Mo Ying. Jadi, dia akan mengatakan apapun di depan Mo Ying. Setelah dia menerima anggur yang dimasukkan ke dalam mulutnya oleh Mo Ying, tanpa berpikir panjang dia berkata, "Hendak memberiku mutiara cakra."
Begitu mendengar ini, tangan Mo Ying yang sedang menyuapi Du Heng anggur pun langsung terhenti sejenak, dan tubuhnya tanpa sadar gemetaran. Dia berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan dirinya, membuat dirinya dengan cepat kembali tenang lagi. Sebab, dia khawatir ini akan menarik kecurigaan Du Heng. Jadi, dia pun membalasnya dengan dingin, "Oh."
Tapi Mo Ying tahu. Begitu memancingnya dengan kata-kata, maka Du Heng pasti akan mengatakan semua padanya. Lagi pula, dia juga sudah bersikap sedingin ini, dan kalau Du Heng juga sudah tidak banyak bicara. Maka, hari-hari mereka selanjutnya, kemungkinan hanya akan tersisa hubungan badan saja.
Du Heng sering sekali berinisiatif untuk bicara banyak hal kepada Mo Ying demi memperkuat hubungan dan perasaan di antara mereka berdua. Bahkan, tidak peduli apa yang dibicarakannya ini rahasia atau tidak. Namun, dia hanya tahu kalau dirinya telah memutuskan untuk tidak menyembunyikan apapun dari wanita yang sangat dicintainya ini. Begitu juga dengan topik pembicaraan ini.
Melihat Mo Ying yang kembali dingin, Du Heng pun segera melanjutkan ceritanya, "Murong Sheng ingin menukar putri Lan Ruo dari klan iblis dengan menggunakan mutiara cakra. Murong Sheng ini juga benar-benar orang aneh. Banyak wanita di dunia ini, tapi malah memilih suka dengan seorang iblis."
"Seberapa cantik Lan Ruo, memangnya kenapa? Di bawah kulitnya itu, dia hanyalah iblis berekor rubah saja, kan? Benar-benar tidak tahu, bagaimana bisa dia terus menggaulinya."
Lan Ruo dulunya adalah mantan putri dari klan iblis. Dia dulunya juga selir Murong Sheng dari kerajaan Lan Hai. Raja iblis yang dulu sudah dikalahkan oleh Raja iblis yang sekarang, dan menjadi budak di dunia iblis untuk menebus dosanya.
Setelah dihukum di dalam api, Lan Ruo, putri klan iblis dan juga Lan Xin, pangeran klan iblis pun membawa seluruh rakyat iblis dan siluman untuk kabur dan meninggalkan dunia iblis. Lalu turun dan pergi ke dunia manusia.
Tidak disangka, ketika Lan Ruo dan Lan Xin membawa rakyat mereka kabur ke kerajaan Lan Hai. Murong Sheng, Raja dari kerajaan Lan Hai ini menangkap mereka semua dengan menggunakan piring Tianming, salah satu dari enam belas senjata sihir terkuat.
Tapi, siapa juga yang tahu kalau Murong Sheng dalam waktu singkat, langsung terpikat oleh putri klan iblis. Dia langsung jatuh hati padanya dan akhirnya menjadikannya sebagai selir kesayangannya, bahkan dia juga sangat memanjakannya.
Tentu saja, Murong Sheng mengumumkan kepada semua kalau Lan Ruo itu bukanlah Lan Ruo. Dia hanya mengatakan kalau selir kesayangannya itu hanyalah seorang gadis rakyat biasa. Kemudian, rakyat pun percaya saja dengan ucapannya.
Tapi sayangnya, orang-orang yang punya ilmu bela diri dan juga punya status kekuasaan yang tinggi di dunia ini tahu kalau Lan Ruo ini adalah putri klan iblis. Tapi, karena memandang status dan kekuasaan dari Murong Sheng, mereka pun terpaksa pura-pura tidak tahu akan hal ini.
Apalagi, satu tahun yang lalu, putri klan iblis keluar dari istana kerajaan Lan Hai, lalu membawanya kabur menuju kerajaan Bei Yun. Oleh karena itu, akhirnya mereka jatuh di tangan Du Heng.