Magical learning 2
Magical learning 2
"Aku harus mengobservasi kekuatannya dulu. Dia pasti penyihir yang kuat." pikir Yukina.
"Roar of Fire!" teriak Alvina.
dengan segera, api menyembur dari mulut Alvina. Semburan api itu mengarah kepada Yukina.
Tetapi, 'windy blade' mikik Yukina menangkis api itu.
lalu Yukina berkata,
"Wind waves"
dengan segera gelombang angin yang besar menghempaskan Alvina dengan mudah.
"Ternyata api memang lemah terhadap angin. Yukina memenangkan pertandingan ini. Yukina beristirahatlah sejenak, setelah beristirahat, kamu akan melawan Amber." kata ms. Ardeen.
lalu Yukina pun beristirahat.
akhirnya, giliran Yukina pun datang.
ketika itu Yukina mengobservasi Amber. Tetapi Amber pun curiga dengan kelakuan Yukina itu.
"Kenapa kamu tidak menyerang terlebih dahulu?" tanya Amber curiga.
"Aku sedang mengobservasi mu. Kamu pasti kuat." kata Yukina.
"Oh, baiklah, bersiaplah." kata Amber.
Amber meletakkan tangannya di atas tanah dan berkata,
"Amber mountain".
dengan segera, sebuah gunung yang terbuat dari batu permata Amber muncul di bawah Yukina, Yukina pun terlemparkan ke langit.
Tetapi ia mendapatkan sebuah keuntungan, di langit, ada sangat banyak angin.
Yukina menerjang dari atas ke arah Amber, dia ingin menggunakan skillnya 'Wind falling'. Tetapi dengan segera, Amber membuat sebuah gua dari batu permata Amber, tanpa kata-kata.
Yukina terjatuh di atas gua Amber. Ia berusaha menghancurkan nya dengan dua skill sekaligus,
"Wind destroyer."
"Wind falling"
gua Amber pun mulai retak, dan akhirnya pun hancur.
Saat gua itu hancur, Amber sudah tidak disana. Ternyata, Amber sudah berada di belakang Yukina.
"Silver punch" kata Amber.
Yukina oun terpukul oleh serangan Amber yang secara tiba-tiba itu.
"Menarik.. baru kali ini ada murid yg bisa menghancurkan gua Amber." kata ma'am Rere.
"Kali ini Amber menang." kata ms. Ardeen.
"Amber, beristirahatlah sejenak, nanti kamu akan melawan Alexa."
lalu Yukina pun pergi ke sebuah bangku taman.
Di sana ada Ermin dan Rheinalth. Yukina duduk disamping mereka.
"Yukina, kamu sungguh hebat! Kamu bisa mengalahkan Rheinalth dan Alvina dengan mudah." puji Ermin.
"B-Benarkah?" kejut Yukina.
"Ya benar, sihir anginmu berbeda dari sihir angin lainnya, sihir apa itu?" tanya Ermin penasaran.
"A-aku tidak tau." kata Yukina.
"Ini, ambilah." kata Rheinalth sambil memberikanya sebuah botol yang berisi air mineral.
"Oh, terimakasih." kata Yukina.
setelah itu, mereka berdiam diri.
"Hey, Yukina.." panggil Rheinalth.
"Ya?" jawab Yukina.
"Kamu memiliki kekuatan yang hebat, tetapi kamu tidak bisa mengendalikan nya?" tanya Rheinalth.
"Benar." kata Yukina.
"Oh... dan juga, sudahkah kamu mendesain kostum pahlawanmu?" tanya Rheinalth.
"Pahlawan?" tanya Yukina.
"Ah.. maaf.. maksudku kostum perang.. kamu memerlukannya saat ada pelatihan setiap hari Sabtu atau saat ada perang sihir. Kostum itu harus bisa mendukung kekuatanmu." kata Rheinalth.
"Oh.. begitu.. aku tidak bisa mendesain kostum." kata Yukina.
"Tidak apa-apa, yang penting itu membantumu dalam bertarung. Dan kamu juga harus merasa nyaman saat memakainya." lanjut Rheinalth.
"Aku tidak tahu harus apa.." kata Yukina.
"Tidak apa. Buatlah sesuai keinginanmu." kata Ermin.
"Oh baiklah.." kata Yukina dengan dingin.