Kannoya Academy

That's why



That's why

0"Baiklah Yukina, sekarang tunjukan kemampuanmu." Kata dr. Akita.     

Yukina pun mengepalkan tangannya, angin pun mulai muncul dari tangannya.     

Dr. Akita melihat tangan Yukina dengan seksama.     

Yukina pun mulai menyerang dr. Akita,     

"Wind Chaos!"     

Angin pun berhembus dari berbagai arah ke arah dr. Akita secara acak. Angin itu melukai dr. Akita bagaikan tebasan-tebasan pedang yang tajam.     

Tetapi dr. Akita mengangkat tangannya dan beberapa angin Yukina terserap ke dalam tangannya.     

Secara cepat, luka-luka dr. Akita segera sembuh.     

"Jadi, sihirmu adalah penyembuhan?" Tanya Yukina.     

"Salah, coba tebak lagi." Kata dr. Akita.     

Yukina pun menyerang dr. Akita lagi,     

"Wind Slasher"     

4 tebasan angin yang besar menebas dr. Akita dari 4 mata angin. Tetapi, dr. Akita menyerap angin Yukina lagi.     

"Change magic, earth." Kata dr. Akita.     

"Earth torns" lanjut dr. Akita.     

Duri-duri dari tanah pun muncul dan berusaha untuk menusuk Yukina, tetapi untungnya, Yukina sudah melompat.     

"Jadi, sihirmu adalah pengubahan?" Tanya Yukina.     

"Hampir benar, tapi ada benarnya juga." Kata dr. Akita.     

Yukina pun melakukan sebuah lompatan salto kecil sambil mendarat di atas permukaan tanah.     

Yukina menyilangkan kedua tangannya di depan mukanya.     

"Apa yang sedang kamu lakukan?" Tanya dr. Akita.     

"Waspada." Kata Yukina.     

Dr. Akita hanya menundukkan kepalanya sedikit.     

"Earth magic, earth mountain." Kata dr. Akita.     

Sebuah gunung besar yang terbuat dari tanah menghantam Yukina sehingga ia terpentalkan ke langit.     

"Apakah aku bisa melakukan teknik seperti saat aku latihan?" Pikir Yukina.     

Yukina menyerap angin yang berhembus dengan kuat di langit. Yukina pun terjun bebas dari atas, angin semakin banyak ia serap.     

Saat Yukina sudah mendekati puncak gunung itu, Yukina mengepalkan tangan kirinya dan berkata,     

"Wind destroyer."     

Yukina menghantam gunung tanah itu. Gunung itu retak dari atas hingga dasarnya, bahkan tanah di sekitarnya juga ikut retak. Semua duri-duri tanah hancur berkeping-keping.     

Yukina pun mendarat ke atas tanah. Ia pun berpikir,     

"Pantas saja untuk meretakkan 'amber cave' milik Amber sangatlah sulit karena pada saat itu aku menggunakan tangan kananku."     

Dr. Akita menyerap semua angin yang tadi Yukina lampiaskan.     

"Change magic, ice." Kata dr. Akita.     

Lalu dr. Akita membekukan semua permukaan itu. Kaki Yukina terjebak di dalam es dr. Akita.     

"Seperti Rheinalth pada waktu itu." Pikir Yukina.     

Yukina menguatkan kakinya dengan sihir anginnya. Permukaan es itu pecah. Yukina mengambil beberapa serpihan es itu dengan sihir anginnya.     

"Wind tornado." Kata Yukina.     

Tornado angin pun muncul, tornado angin itu membawa semua serpihan es yang tajam itu, lalu serpihan itu mengenai dr. Akita.     

Dr. Akita menyerap semua angin dan serpihan-serpihan es itu.     

"Kalau terus begini tidak akan selesai." Pikir Yukina.     

"Yukina, Yukina, rupanya aku harus segera memberitahu kelemahanmu." Kata dr. Akita.     

"Change magic, lightning." Kata dr. Akita.     

Dr. Akita meletakkan tangannya di atas permukaan tanah, lalu ia menyetrum Yukina dan apapun yang berada di atas permukaan tanah itu.     

"Wind slasher." Kata Yukina.     

Serangan Yukina mengenai dr. Akita, tetapi dr. Akita menyerap kekuatan Yukina.     

Dr. Akita menyetrum Yukina lagi.     

"Yukina, sebentar lagi kamu aka-" kata dr. Akita yang terpotong karena melihat keadaan Yukina yang sudah terluka parah, tetapi masih berdiri tegar.     

"Wind-" kata Yukina yang terpotong oleh sesaknya napas.     

Yukina pun berusaha untuk bernapas secara normal, tetapi tidak bisa.     

"A-apa yang---terjadi?" Tanya Yukina sesak.     

"Sebenarnya, Yukina, sejak kecil kamu sudah mempunyai penyakit asma. Tetapi aku tidak memberimu obat, karena sihir anginmulah obatnya. Inilah alasan kenapa sihirmu tidak muncul saat kamu beranjak ke kelas 3 SD. Sihir anginmu masih berusaha untuk mengobati asma yang kamu miliki. Tetapi karena semua bullian dan ejekan yang kamu terima dari teman-temanmu dulu itu membuat sihir anginmu marah dan pada saat kamu beranjak ke kelas 6 SD dia meliar dan menjadi tidak terkendali." Kata dr. Akita.     

Yukina masih mencoba untuk bernapas secara normal, tetapi ia tidak bisa.     

"Yukina, inilah akibat dari asmamu, jika kamu menggunakan terlalu banyak sihir anginmu, asmamu akan kumat dan kau akan sulit untuk bernapas.     

"A-apa yang harus aku lakukan?" Tanya Yukina sesak.     

"Kamu harus mengumpulkan banyak energi sihirmu." Kata dr. Akita.     

Yukina tak bisa bergerak, ia hanya bisa memegang dadanya yang sesak itu.     

Semakin lama rasanya ia semakin sesak.     

"A-aku tak bisa berbuat apa-apa... menyebalkan sekali..." kata Yukina.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.