A little doggy
A little doggy
"Ah, seharusnya aku pergi saja, daripada mengganggu mereka berdua." Pikir Yukina sambil melihat Ermin dan Rheinalth bercengkrama berdua saja.
"Atau, mungkin aku akan mendapat sebuah momen baru dari mereka berdua? Hihi.." pikir Yukina.
Tetapi, tiba-tiba Yukina melihat ke atas, ke arah langit, langit sudah gelap.
"Astaga, hujan mengapa kau datang sekarang? Padahal sedang ada yang bercengkrama." Pikir Yukina.
"Aku tak mau mengganggu mereka, tetapi jika aku tidak bilang kepada mereka nanti.." pikir Yukina.
"Eh Ermin, sebentar lagi hujan." Kata Rheinalth sambil mengeluarkan payungnya.
"Oh kebetulan aku tidak membawa payung." Kata Ermin.
"Yuk, kita kembali ke asrama saja ya?" Kata Rheinalth.
"Ok." Kata Ermin.
"Huuu... sangat romantis..." pikir Yukina.
"Aku menyusul dari belakang saja deh." Pikir Yukina.
Tetapi, tiba-tiba, ada seekor anak anjing muncul di depan Yukina.
Yukina tercengang dengan keimutannya.
"Guk guk~" kata anjing itu.
"Woof.." kata Yukina.
Anjing itu menjilat kaki Yukina.
Yukina ingin bermain dengan anjing itu, tetapi..
Tes.. tes.. hujan lun turun.
"Aduh sudah hujan ini. Bagaimana ini? Dia tak bisa hujan-hujanan di sini." Pikir Yukina.
Akhirnya Yukina membawa anak anjing itu pulang ke asramanya.
"Hey Yukina, kamu pulang terlambat." Kata Rheinalth.
"Sebentar, darimana kamu mendapatkan anak anjing itu?" Tanya Ermin.
"Tepat di tempat memorial tadi." Kata Yukina.
"Anjing liar?" Tanya Ermin.
"Mungkin." Kata Yukina.
Lalu Ermin segera membawanya ke klinik hewan terdekat.
"Yukina, jangan main binatang sembarangan, kalau binatangnya penyakitan gimana?" Tanya Ermin.
"Yah.. tidak tahu." Kata Yukina.
"Anak anjing ini tidak memiliki penyakit, hanya tubuhnya perlu dibersihkan." Kata dokter.
"Baiklah dokter." Kata Ermin.
Lalu anak anjing itu dibersihkan di klinik itu.
Setelah beberapa menit, anak anjing itu bersih. Ia menjadi sangat manis.
"Wah manis sekali!" Kata Ermin.
Yukina segera menggendong anak anjing itu.
"Ok, dokter, ini uangnya." Kata Ermin sambil menyerahkan uang.
"Terima kasih nak." Kata dokter itu.
"Apakah membersihkan binatang juga harus membayar?" Tanya Yukina.
"Ya tentu saja." Kata Ermin.
"Yah, terima kasih ya, Ermin." Kata Yukina.
"Yah, kita kan teman, tak usah sungkan." Kata Ermin.
Akhirnya mereka pulang ke asrama mereka.
"Wah ada anak anjing!" Kata Denzel.
"Siapa namanya?" Tanya Kurosa.
Yukina pun berpikir, tetapi ia tidak punya ide.
"Bagaimana kalau si Alvina saja?" Usul Alfred.
"Hey! Aku bukan anak anjing! Dasar Alfred %¢÷/@*&/!!" Kata Alvina sambil memukuk punggung Alfred.
"Kalau Mio?" Tanya Denzel.
"Itu kan nama kucingmu." Kata Yukina.
"Oho.. benar juga." Kata Denzel.
"Bagaimana kalau Yui? Karena Yukina yang telah menemukannya. Nama Yui mirip dengan Yukina." Kata Ermin.
Yukina pun berpikir , dan ia berkata,
"Baiklah, namanya adalah Yui." Kata Yukina.
"Guk! Guk!" Kata Yui. Lalu Yui melompat dan menaiki kepala Yukina.
"Wah, lompatannya juga tinggi!" Kata Ermin.
"Lucu sekali, Yuii!" Kata Kurosa.
Lalu Yui tidur di atas kepala Yukina.
"Wah, Yui sangat menyukaimu, Yukina." Kata Ermin.
Yukina pun tersenyum.
"Manis sekali! Tidak seperti Alvina yang menyeramkan." Kata Alfred.
"Hah?!" Kata Alvina.
"Benar, hari-hari memang menyenangkan di sini, Kannoya Academy memang yang terbaik!" Kata Yukina.