Physical turnament
Physical turnament
"Sudah cukup! Sekarang, tinggalkan kami sendiri! Atas nama Kenichi Kitaro, lebih baik anda pergi!" Kata pak Kazuo, sebagai kepala sekolah Kenichi Kitaro.
"Yah, yah.. kita pertahankan 1 hari saja."
"Tidak! Kau sudah membuat semua murid Kenichi Kitaro dalam bahaya! Dengan melakukan penyerapan stamina yang berlebihan! Dan karena itu, murid-murid yang bagiku tidak akan bertahan harus aku keluarkan! Itu sangat jahat, Rei!" Kata pak Kazuo.
"Ara.. dasar pengecut. Yang tidak kuat, biarlah mati.." kata wanita itu.
"Dasar kau! Hentikan ini!" Teriak pak Kazuo sangat kesal.
"Dasar pengecut, padahal ini baru saja mau dimulai, kau malah ingin menghentikan penyerapan stamina ini?" Tanya Rei, wanita itu.
"Tch..."
"Yang kau lakukan selama ini adalah, menunda kematian para murid di Kenichi Kitaro. Kau pikir menyetujui rencanaku itu akan menyelamatkan murid-muridmu. Pengecut sekali.. kau takut kehilangan nyawa mereka? Padahal kau tidak ada hubungannya dengan mereka." Kata Rei dengan kejam.
"Dengan adanya turnamen fisik ini, aku bisa menyerap lebih banyak stamina lagi, untuk rencanaku." Kata Rei.
Lalu ia melanjutkan kalimatnya,
"Dan... dengan kehancuran para pahlawan, dunia akan damai selamanya."
"Oh.. pengecut sekali kau saat itu, dan sekarang kau ingin melawan?" Tanya Rei.
"Tuan, biarkan aku bunuh dia sekarang?" Tanya seorang gadis berambut kecoklatan itu.
"Tidak usah, Takana. Kau nanti kerepotan. Biarkan aku saja." Kata Rei.
Rei pun memegang kepala pak Kazuo.
"Dengarkan ini, kau akan melihat keindahan dunia... TANPA PARA PAHLAWAN!" Bisik Rei.
Lalu Rei menghancurkan pak Kazuo dengan sihirnya itu.
"Dengan ini, beres sudah." Kata Rei.
Sementara itu, saat turnamen hendak dimulai.
"Entahlah... mengapa turnamen diadakan di Kenichi Kitaro, tetapi tempat ini juga lumayan.." kata Kurosa.
"Benar juga." Jawab Asuka.
Yukina tercengang saat melihat sekolah itu.
"Kenapa Yukina? Apakah kau belum pernah melihat Kenichi Kitaro? Bukannya kau dahulu bersekolah di sini?" Tanya Asuka.
"Ternyata direnovasi.." kata Yukina sambil tercengang-cengang.
"Yuk, kita duduk di sini!" Kata Kurosa sambil menyediakan mereka tempat duduk penonton yang masih kosong.
"Kau pintar memilih tempat!" Kata Asuka.
"Huft.. entah rasanya aku sedikit lelah. Jika aku tertidur, bangunkan aku saat kak Amiko beraksi ya." Kata Yukina.
"Oke!" Jawab Asuka.
"AKU LAPAR!" Teriak Kurosa.
"Astaga Kurosa.. pergilah ke penjual makanan di depan Kenichi Kitaro." Kata Asuka.
"Baiklah! Kalian jaga tempatku ya!" Kata Kurosa.
"Baiklah, aku sudah beri pengaman." Kata Asuka bangga sambil menembok tempat duduk Kurosa.
"Bukan begitu juga, tapi... terserah deh! Aku beli makanan dulu!" Kata Kurosa sambil meninggalkan tempat duduk penonton itu.
Kurosa pun melihat seseorang lelaki berjualan makanan.
"Haai! Aku pesan semua menunya dong!" Kata Kurosa.
Lelaki itu dan semua pelanggan di sana kebingungan melihat Kurosa.
"Baiklah, tetapi ini akan sangat lama." Kata lelaki itu.
"Wah, ada tempat duduknya! Banyak! Seperti kafe!" Kata Kurosa terkagum-kagum.
"Ya, tentu saja ada tempat duduknya, agar pelangganku bisa makan dengan santai." Kata lelaki itu.
"Kau masih muda! Siapa namamu?" Tanya Kurosa.
"Aku Kyle. Aku masih semumuran denganmu." Kata lelaki itu.
"Eh.. hehe.." kata Kurosa.
"Kau yakin akan memakan sebanyak ini?" Tanya lelaki itu.
"Tentu saja! Itu adalah porsi camilanku sehari-hari!" Kata Kurosa.
"Tetapi kau nanti bisa mati kekenyangan." Kata lelaki itu.
"Tenang saja, jika aku kekenyangan, sisanya akan kuberikan pada kak Amiko!" Kata Kurosa.
Lelaki itu memberikannya menu pertamanya.
"Ini, silahkan dinikmati." Kata Kyle, lelaki itu.
Dengan segera Kurosa melahap menu pertamanya itu.
Lelaki itu tersenyum karena melihat kelahapan Kurosa.
"Kau sangat menikmati makanan itu, tetapi.. maaf.. setiap menu makanan disini diberi racun untuk menyerap stamina sebanyak mungkin." Pikir Kyle.
"WUAA! ENAKNYAA!" Kata Kurosa.
"Aku senang kau menikmatinya." Kata Kyle.
"Biar aku masakkan menu keduamu." Kata Kyle.
Kyle melihat ke arah hp nya. Di sana ada data semua orang yang telah memakan masakannya dan total stamina mereka saat ini. Ia terkejut saat melihat total stamina Kurosa yang berjumblah 30.000 total stamina, tanpa ada perkurangan sedikitpun.
"Mungkin harus diperkuat racunnya." Pikirnya.
"Ini menu keduamu, silahkan dinikmati." Kata Kyle sambil memberikkan menu kedua Kurosa.
"Selamat makan!" Kata Kurosa.
Dengan segera Kurosa melahap menu keduanya itu.
Kyle kembali mengecek total stamina milik Kurosa, total stamina Kurosa berkurang hingga 15.000. Tetapi, setelah Kurosa menghabiskan makanan itu, staminanya kembali menjadi 30.000.
"Astaga! Mengerikan!" Pikir Kyle.
Kyle pun memperkuat racun itu pada menu ketiga Kurosa.
"Ini menu ketigamu, silahkan dinikmati."
Dengan segera Kurosa memakannya.
Kyle kembali mengecek stamina Kurosa.
"HAH?" Kejut Kyle.
"Ada apa, Kyle?" Tanya Kurosa.
"Ah.. bukan apa-apa.." jawab Kyle.
Di dalam data Kyle, stamina Kurosa sekarang berjumblah 35.000 total stamina.
"Baiklah, biarkan kumasak menu keempat mu." Kata Kyle.
"Kau pintar memasak! Masakanmu enak sekali!" Kata Kurosa.
"Terima kasih." Jawab Kyle.
Lalu karena penasaran, Kyle bertanya,
"Siapakah namamu?"
"Aku Kurosa, murid dari Kannoya Academy. Aku di sini karena ingin menonton turnamen fisik ini!" Kata Kurosa.
"ASTAGA! KUROSA? BUKANNYA DIA YANG DI DALAM TURNAMEN MENGALAHKAN STORMY DAN TEMAN-TEMANNYA SECEPAT CAHAYA? MENGERIKAN! MENGAPA DIA ADA DI SINI?" Pikir Kyle.
"Ah.. Kurosa ya.." kata Kyle.
"Ini menu ke empat mu." Kata Kyle.
Dengan segera Kurosa memakan makanan itu.
"Sudah, ini semua menunya. Menuku hanya 4 saja." Kata Kyle.
"Baiklah, kalau begitu aku beli 7 menu keempat mu itu!" Kata Kurosa.
Akhirnya Kyle memasak 7 menu keempatnya itu dan memberikannya pada Kurosa.
"Terima kasih, karena sudah membuatku kaya, total biaya makanan anda sekian." Kata Kyle setelah Kurosa kenyang.
"Eh.. ah.. anu.." kata Kurosa.
Kyle pun bingung melihat tingkah laku Kurosa.
"SEBENTAR, UANGKU KETINGGALAN! AKU AKAN KEMBALI!" Teriak Kurosa sambil meninggalkan Kyle.
"HOI! BAYAR DULU!" Balas Kyle.