10.00
10.00
Rupanya seorang lelaki berambut keunguan muncul di atas panggung.
"SELAMAT PAGI SEMUANYAAA!" Katanya.
"HUAAA ITU ZEN!" Kejut Kurosa.
"Sepertinya dia memang berada di segala acara." Kata Asuka.
"BAIKLAH, SEBELUM KITA MEMULAI ACARA INI! MARI KITA BUKA DENGAN SAMBUTAN DARI PAHLAWAN NOMER 1!" Kata Zen, lelaki itu.
Seorang lelaki yang sudah lumayan lanjut umurnya muncul.
"Itu adalah Flame Man!" Kata Alvina.
"Hm.. baiklah.." kata pria itu.
"Hua... ini pasti akan membosankan..." kata Kurosa.
"Pertama-tama, saya mengucapkan terimakasih kepada sekolah Kenichi Kitaro, sekolah yang sangat baik. Kenichi Kitaro, sekolah pencipta para pahlawan. Terimakasih karena telah mengundang saya dan para pahlawan lainnya untuk beristirahat, dan memberikan kasus-kasus lainnya kepada pahlawan-pahlawan dari peringkat bawah agar mereka bisa menyusul jasa-jasa kita. Lalu blablablablablabla....."
Lelaki itu berkata-kata dengan cara yang sangat membosankan.
"Zzz.... zzzzz.... zzzz...."
Rupanya Kurosa sudah tertidur.
Setelah 10 menit, akhirnya ia selesai.
Kurosa masih tertidur.
"BAIKLAH, TERIMAKASIH ATAS SAMBUTANNYA, PAHLAWAN NOMER 1! DENGAN BEGITU, ACARA AKAN DIMULAI!" Kata Zen.
"HUEEE?!" Kejut Kurosa yang tiba-tiba terbangun.
.
.
.
"Ayo kita mulai dengan pembukaan acara oleh Alanis Primary School!" Kata Zen.
.
.
.
"Halo semuanya~" kata seorang wanita dengan sayap putih.
"Itu Butterfly!" Kata Alexa.
"Waah, dia terlihat seperti malaikat!" Kata Kurosa.
.
.
"Perkenalkan, saya adalah pahlawan nomer 5, Butterfly. Hari ini kami akan menampilkan sebuah drama kecil." Kata Butterfly dengan sangat anggun.
.
.
.
"Waaah... lucunya mereka semua ini..." kata Kurosa.
"Ceritanya juga menarik lho!" Kata Asuka.
"Cerita tentang seorang puteri yang tidak terlihat seperti puteri. Peri yang tidak terlihat seperti peri. Tetapi hanya mereka yang bisa menyelamatkan para pangeran yang terjebak di gua sang penyihir yang sangat cantik yang seperti puteri." Kata Kurosa.
.
.
.
"Terimakasih~" Kata Butterfly.
"Waaw! Ayo kita beri tepuk tangan yang sangat meriah pada penampilan yang indah ini!" Kata Zen.
Butterfly dan murid-murid Alanis Primary School turun dari panggung.
"Hebat juga ya! 30 menit berlalu tetapi tidak terasa!" Kata Zen.
"HUEE?! SUDAH PUKUL 10.30?!" Kejut Kurosa.
.
.
"Baiklah, tanpa membuang-buang waktu, mari kita lanjutkan ke penampilan ekstra, Alanis Primary Choir!" Kata Zen.
Beberapa murid-murid Alanis Primary School naik ke atas panggung.
"HIYAAAA KAWAIII!" Teriak Kurosa.
Anak-anak itu mulai bernyanyi, mereka menyanyikan lagu-lagu itu secara acapela.
.
.
.
"Waaah! Indah sekali! Terimakasih Alanis Primary School!" Kata Zen.
"Dan karena rupanya mereka menyanyikan lagu yang sangat banyak, sekarang sudah pukul 10.40." Kata Zen.
"HUEEE?! 10.40?!" Kejut Kurosa.
"Hahaha.. karena para penampil dari Alanis Junior High School masih bersiap-siap, mari kita menunggu sambil bertanya jawab dengan seseorang penonton di sini!" Kata Zen.
"Siapasiapasiapasiapa?!" Kata Kurosa panik.
Zen turun dari panggung. Ia berjalan-jalan untuk mencari seseorang.
"Baiklah, aku pilih kamu!" Kata Zen sambil menyodorkan microfone yang ia pegang ke arah seseorang.
"HUEEEEE?!" Kejut Kurosa.
"Baiklah, siapa namamu dan dari sekolah mana?" Tanya Zen.
"HUEEEEHUEEEHUEEEEE?!" Kejut Kurosa.
"Kenapa harus aku?!" Pikir Kurosa.
"Aku adalah Asuka, aku dari sekolah Kannoya Academy!" Kata Asuka di sebelah Kurosa.
"Oo... ternyata Asuka..." kata Kurosa lega.
"Baiklah, pertanyaan pertama, apakah yang kamu rasakan sebelum menampilkan pertunjukkan milik kalian?" Tanya Zen.
"Ahaa.. sedikit gugup, tetapi bersemangat juga, karena ada 2 pahlawan yang menemani kami! Dan aku juga tidak sabar untuk melihat semua pertunjukan ini!" Kata Asuka.
Akhirnya, mereka berdua bertanya jawab,
"Huuhuhuhuu... kayak orang pacaran saja..." kata Kurosa dengan wajah yang sangat aneh.