Kannoya Academy

Pohon itu mengeluarkan bunga-bunga lotus yang banyak hingga memenuhi pohon mangrove di mana ia berlindung. Air keluar dari bunga-bunga lotus itu.     

"Iiiiiih! Menjengkelkan! Terpaksa aku memakai itu!" Kata Cupid.     

"Love forever!" Teriak Cupid.     

Panah itu menembus pohon mangrove di mana Nera berlindung.     

"Ha? Apa ini? Mengapa jantungku berdebar?" Tanya Nera.     

"Rasanya tubuhku panas..." kata Nera.     

"Ya, kamu akan merasakan rasa seseorang yang jatuh cinta, tetapi itu akan terasa berlebihan hingga kamu tidak tahan lagi dan..... EEEEEEEEEK! nyawamu akan melayang karena tubuhmu tidak bisa menahannya! Haha!" Kata Cupid.     

"D-Dasar..." keluh Nera.     

"Bagaimana ini? Bagaimana ini?" Pikir Nera. Ia mulai berkeringat.     

"Ah.. hentikan... aku.... t-tidak.... t-tahann..." kata Nera.     

"Aaaahahahahaha... kamu menyerah? Maaf, sihir itu tidak bisa dihentikan! Haha! Itu hanya bisa dihentikan jika.... kamu tidak memikirkan siapa yang kamu cintai. Tetapi jika kamu tidak mencintai siapapun, dalam arti jatuh cinta yaa, kamu tidak akan bisa terlepas dari sihir itu! Hahaha! Bagaimana? Bagaimana? Keren kan sihirku? Hahahhaha!" Tawa Cupid.     

"Aaah.... h.... aaah..." keluh Nera, ia mulai merasa berlebihan.     

"Aah... kalau begitu, aku akan mengganggu mereka." Kata Cupid.     

Cupid hendak membuat panah hujan agar Katsumi tidak bisa naik ke atas.     

.     

.     

Sebuah api membara muncul menghalangi Cupid. Cupid terkejut.     

"Api? Apakah anak itu bisa memakai Api?!" Kejut Cupid.     

Saat berbalik, ia melihat seorang lelaki.     

"Siapa?" Kejut Cupid lagi.     

Nera melihat lelaki itu, dan sihirnya pun menghilang.     

"Ah... Masashi?" Tanya Nera yang sudah sedikit lemas.     

Saat Masashi mendengar suara Nera, mukanya jadi sedikit memerah.     

"N-Nera." Kata Masashi gugup.     

Cupid melihat reaksi Masashi, dan ia pun tersenyum.     

"Ahaaaa... begitu yaa~" kata Cupid.