I want everyone to love
I want everyone to love
"Masashi... bertahanlah!" Kata Nera.
Nera memegang kedua pundak Masashi,
"Nature heal."
Nera berusaha untuk memulihkan tubuh Masashi, tetapi tidaklah berhasil.
"Huh.... ia tidak bisa disembuhkan dengan begitu saja." Kata Cupid.
"Bertahanlah!" Kata Nera.
"Dia bahkan tidak akan mendengar suaramu kok." Balas Cupid.
"Aduh... bagaimana ini?" Pikir Nera.
Nera melihat ke arah Cupid.
"Mengapa kau lakukan ini?" Tanya Nera.
"Mengapa?" Balas Cupid dengan nada pelan.
.
.
.
.
.
Suatu saat, Cupid atau Freya, sedang berjalan-jalan di sekitar rumahnya.
Tiba-tiba ia mendengar suatu suara yang sangat keras, suara bantingan piring.
Freya segera berlari ke arah suara itu.
Ia melihat sepasang suami-istri yang sedang bertengkar.
"Ayah... ibu? Mengapa?" Pikir Freya.
Freya hanya bisa melihat, tidak bisa berbuat apa-apa.
Ia pun memutuskan untuk pergi.
.
.
Saat berjalan-jalan di pinggir jalan, ia melihat sepasang kekasih yang sedang bertengkar.
"KITA PUTUS!" teriak perempuan itu.
"PUTUS SAJA! AKU TIDAK PEDULI!" Balas lelaki itu.
"Mengapa..." pikir Freya.
Ia berjalan-jalan lagi, dan ia menemukan seorang anak kecil yang bertengkar dengan anak kecil lainnya.
"Mengapa..." tanya Freya.
Freya pergi berjalan-jalan lagi, ia menemukan sepasang burung. Burung itu sedang bersarang di atas pohon.
Kedua burung itu terlihat sangat bahagia dan tenang.
Spontan Freya tersenyum.
"Menenangkan...." katanya.
Saat sepasang burung itu melihat Freya, mereka segera terbang menjauh dari Freya karena takut akan bahaya.
"Bahkan mereka melarikan diri bersama..." kata Freya.
Belum lama, ia melihat seorang pahlawan yang unik.
Tidak banyak orang mengerubunginya, tetapi ia terlihat unik.
Pahlawan itu berjalan, lalu ia melihat sepasang kekasih lain yang sedang bertengkar.
Pahlawan itu segera mengeluarkan sihirnya "Calmness"
Seketika itu juga, sepasang kekasih itu tenang, lalu pahlawan itu bertanya apa masalah yang mereka tengkarkan. Tak lama, sepasang kekasih itu tidak bertengkar lagi.
"Keren...." kata Freya.
"Aku ingin menjadi seperti dia! Aku ingin agar orang tuaku tidak bertengkar setiap hari, juga paman dengan istrinya, atau bibi dengan suaminya! Aku ingin semua pasangan di dunia ini seperti sepasang burung yang baru saja aku lihat." Kata Freya.
Freya segera berlari ke arah pahlawan itu.
"Anu... maaf... siapa nama pahlawan?" Tanyanya.
Pahlawan itu tersenyum,
"Aku adalah Ms. Love!" Jawabnya.
"Aa... anu... ms. Love, Ms. Love memang hebat, bisa membuat orang tidak bertengkar... andaikan aku juga bisa... karena i---" kata Freya, belum ia menyelesaikannya, ms. Love menutup mulutnya dengan jari telunjuknya.
"Hihihi... semua orang pasti bisa mengatasi pertengkaran dengan orang lain kok, terutama sepasang kekasih atau suami-istri. Kamu juga bisa membuat orang lain tidak bertengkar kok, semua orang pasti bisa! Tidak harus memakai sihir." Kata ms. Love.
Freya sangat tersentuh, ia tersenyum dengan sangat lebar.
"AKU AKAN BERUSAHA!" Kata Freya.
.
.
Beberapa hari kemudian.
"A-Apa yang telah kulakukan?" Kejut Freya.
Freya melihat kedua orangtuanya yang sudah tergeletak di atas kasur mereka. Tubuh mereka menjadi dingin, jantung mereka sudah tidak berdebar.
"A... a.... a..."
"Kenapa seperti ini? Mengapa tidak seperti pahlawan itu?" Kejut Freya.
Freya menutup mukanya, ia menangis dengan keras.
"Padahal aku hanya ingin semua pasangan di dunia ini tidak bertengkar... mengapaa.... mengapa justru begini?" Kejut Freya.
Freya memutuskan untuk pergi meninggalkan mereka.
.
.
Freya bertemu dengan sepasang kekasih yang bertengkar.
Freya mendekati pasangan itu,
"Mengapa kalian bertengkar?"
"Dasar anak kecil, memangnya kamu tahu apa?" Kata lelaki itu dengan marah sambil mendorong Freya menjauh.
Tetapi Freya mencoba sihirnya lagi, pasangan itu menjadi damai lagi.
"Waah... syukurlah..." pikir Freya.
Tetapi tak lama kemudian, pasangan itu merasa kesakitan dan mereka tergeletak di atas tanah.
Beberapa orang melihat hal itu, ada orang yang melaporkan hal itu kepada hak berwajib.
Para polisi menangkap Freya dan memenjarakan anak itu.
.
.
"Sungguh-sungguh mengerikan, konon kabarnya ia telah membunuh kedua orangtuanya, sekarang sepasang kekasih."
"Anak kurang ajar dia. Bahkan membunuh kedua orangtuanya sendiri!"
"Harus dihukum!"
Freya hanya menangis di pojok ruangan penjara.
"Padahal... padahal.... aku.... hanya ingin semua pasangan di dunia ini damai, dan dengan begitu anak-anak mereka, juga aku, bisa merasakan kasih mereka..." pikir Freya.
Freya sudah tidak tahan lagi, ia berteriak,
"AKU HANYA INGIN SEMUA MAHKLUK HIDUP DI DUNIA INI MERASAKAN KASIH YANG NYATA! KASIH KELUARGA! KASIH PERTEMANAN! KASIH PERSAHABATAN!"
Saat ia berteriak, tiba-tiba sistem anti-sihir penjara segera padam, dengan begitu, para penjahat bisa lolos dengan sangat mudah.
"Rupanya ada serangan besar yang mematikan sistem anti-sihir satu kota ini! Gawat! Pusatnya ada di sebuah festival musim panas!"
Mendengar itu, Freya mencoba untuk menghancurkan pintu itu, tetapi tidak dapat. Lalu seorang gadis membukakan pintunya.
"Siapa?" Tanya Freya.
Gadis itu menarik tangan Freya.
.
.
Saat sudah aman,
"Siapa anda?" Tanya Freya.
"Aku? Tidak perlu tahu namaku, ayo cepat!" Kata gadis itu.
Freya hanya mengikutinya.
.
.
"Kudengar kau tidak bisa mengendalikan kekuatanmu. Ini, untukmu." Kata gadis itu.
"Apa ini?" Tanya Freya.
"Panah." Jawab gadis itu singkat.
"Untuk apa?" Tanya Freya.
"Untuk disalurkan sihirmu. Jika kamu memanahkannya, efek sihir itu akan berada di dalam anak panah itu, dan siapapun yang terkena padanya akan mendapatkan efek sihirmu itu. Dan jangka hidupnya diperpanjang, tidak hanya semenit mereka merasakan sihirmu, tetapi 30 menit." Kata gadis itu.
"Lalu... cara untuk menbatalkannya?" Tanya Freya.
Gadis itu menggelengkan kepalanya,
"Aku tidak tahu, hanya kamu yang mengetahuinya." Kata gadis itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Mengapa?" Tanya Nera.
"Aku... tch..." kata Cupid dengan nada pelan yang hendak menangis.
Nera diam sebentar.
"Karena! Karena! KARENA! KARENA.... karena.... a-aku.... tidak bisa mengingatnya..." kata Cupid.
Nera hanya diam saja, karena Cupid sudah meneteskan beberapa tetesan air mata tanpa ia sadari.
Nera melihat ke arah Masashi lagi. Nera memeluk Masashi.
"Maaf... aku tidak tahu harus berbuat apa..." kata Nera.
Nera menangis sambil memeluk Masashi. Tetapi karena efek sihir Cupid, Masashi tidak merasakan apa-apa.
Cupid melihat Nera dan Masashi. Cupid terkejut. Cupid merasakan sensasi yang sama saat ia melihat sepasang burung yang bersarang di atas pohon.
"Hah?" Kejut Cupid perlahan.
Cupid menangis dengan deras.
Nera tetap memeluk Masashi.
"A.... akhirnya.... aku bisa melihat sepasang kekasih seperti sepasang burung itu..." tangis Cupid.
Nera tidak begitu mendengar suara Cupid, karena suara Cupid tidak begitu jelas.
Cupid berlutut di atas lantai. Ia menundukkan kepalanya.
"Akhirnya...." kata Cupid sangat pelan.
Panah Cupid tiba-tiba retak, lalu patah menjadi dua.
Masashi mulai kembali kesadarannya.
"Ah? Nera?" Kejut Masashi dengan perlahan.
Nera yang melihat Masashi baik-baik saja, mulai merasa lega.
"Syukurlah..." kata Nera.
Nera memeluk Masashi lebih erat lagi. Muka Masashi menjadi sedikit memerah.
"N-Nera...." kata Masashi malu-malu.
Nera melihat ke arah Cupid.
Nera merasa sedih.
Nera berhenti memeluk Masashi, Nera menggandeng Masashi.
Nera memeluk Cupid. Begitu juga dengan Masashi.
Cupid terkejut.
"Jadi begini.... rasanya dipeluk...." kata Cupid.
Cupid menangis lagi.
.
.
Perang yang sangat aneh, diakhiri dengan kasih sayang terhadap sesama. Nera dan Masashi telah mengalahkan Cupid dengan suatu hal yang tidak biasa.
.
.
"Andaikan.... semua orang.... semua anak di dunia ini..... bisa merasakan ini.... terimakasih...." kata Cupid perlahan.