The destroyer
The destroyer
"Setindaknya! Setindaknya!" Kata Hana dengan emosi.
Hana melihat ke arah mereka, mereka saling melindungi.
"Bodoh...." kata Hana.
Hana mengayunkan pedangnya lagi. Gelombang besar muncul.
"Bagaimana mau jadi pahlawan jika kalian penakut dan lemah seperti itu?" Tanya Hana dengan nada yang sangat sombong.
Hana mengayunkan pedangnya lagi dan lagi. Dinding ruangan mulai retak, padahal itu adalah dinding anti-sihir.
"Katanya ingin jadi pahlawan, tetapi melawan aku yang hanya mengayun-ayunkan pedangku dengan ringan, kalian tak dapat mengatasinya? Hah?! Sungguh lemah!" Kata Hana dengan nada yang mengejek dan menghina.
"Dan juga..." kata Hana dengan nada yang lebih pelan, ia memegang pedangnya dengan kencang.
"Mana para pahlawan?! Mengapa mereka hanya bersantai-santai saja?! Dan juga? Mereka mudah sekali tertipu! Hahahaha! Bodoh sekali mereka." Kata Hana.
.
.
.
.
Alexa, Aerum, dan Osamu hanya diam saja. Shinaiaru terluka, jadi dia bersembunyi di dalam tas Alexa.
.
.
Tetapi,
"Apa ini?" Kejut Hana, ia melihat tetesan madu.
Hana merasa ada yang datang. Hana segera melompat ke belakang. Ternyata benar, seseorang telah menerjang dari atas.
Tetapi terjangannya sangat kuat, Hana terjatuh.
"Terjangannya sangat kuat, hingga... lantai itu sedikit hancur.... siapa?" Pikir Hana.
Asap memenuhi ruangan karena terjangan itu.
"S-Sayap?" Pikir Hana, Alexa, Aerum, dan Osamu.
Asap mulai menghilang, senyuman manis sudah terlihat.
"TCH! DIAA?!" Pikir Hana emosi.
"Pahlawan!" Kejut Alexa, Aerum, dan Osamu.