My hero!
My hero!
Jari lelaki itu menunjuk pada Hope, dan sebuah sihir listrik muncul.
Hope menutup kedua matanya. Dan tiba-tiba saja, sihir listrik itu melemah, lalu menghilang dengan sendirinya.
"Apa-apaan dia?!" Kejut semuanya.
Hope masih menutup kedua matanya.
Tiba-tiba, tangan lelaki itu terborgol.
"Apa ini?!" Kejut lelaki itu.
Tetapi borgol itu dapat dilepaskan lelaki itu dengan mudah.
"Begini saja? " tanya lelaki itu.
Hope terkejut.
"Hope, fokuslah!" Pikir Hope
Hope memejamkan kedua matanya.
.
.
"Explotion!" Teriak Katsumi.
Katsumi membuat banyak sekali ledakan-ledakan pada lelaki itu.
"Hoosh.... hosh.."
Katsumi mulai sedikit lelah.
"Kalau begini terus... tidak akan bisa...." pikir Katsumi.
"Aku akan coba... teknik yang dipakai Yukina...." pikir Katsumi.
"Mirip sih jadi bukan plagiat." Pikir Katsumi.
"Crystal using, full drive." Kata Katsumi.
Kristal yang diberikan oleh Togata berwarna merah, warna itu mulai memudar. Kristal jantung Pollyaana berwarna bening, warna kristal itu berubah menjadi sedikit lebih gelap.
"Hihihiii~"
Katsumi mendengar tawa Pollyaana sesaat.
Katsumi tersenyum.
Tubuhnya mulai dibalut oleh kristal-kristal bening.
Lelaki itu melihat Katsumi dengan tajam.
Katsumi berlari ke arah lelaki itu, lalu menerjangnya.
Semua yang menyentuh kristal-kristal yang ada di tubuh Katsumi akan terkena ledakan dan juga apapun yang mengenai kristal-kristal yang ada di tubuh Katsumi juga bisa Katsumi kontrol sesuka hati.
"Explotion!" Teriak Katsumi.
Selain dari tangan Katsumi yang mengeluarkan ledakan, kristal-kristal yang berada di tubuh Katsumi juga memberikan ledakan.
Ledakan Katsumi menjadi 20 kali lebih besar dan kuat.
"Explotion rain!" Teriak Katsumi.
Hujan ledakan pun datang pada lelaki itu.
.
.
.
Sementara itu.
"Kita akan membantu!" Kata Megan.
"Nightmare!" Teriak Sally.
Lelaki itu seolah-olah dikelilingi oleh hal yang paling ia takuti.
"Eeextraaaaaaaaa!" Teriak Takusan.
.
.
.
"Hope, ingat! Fokus!" Pikir Hope.
.
.
"Hope, anakku, ingatlah ini selalu." Kata ayahnya.
"Jika kamu membayangkan sesuatu peristiwa, dan kamu mempercayainya, itu kamu sedang berharap. Harapan juga bisa menjadi kenyataan, jika kamu mempercayainya itu akan terjadi. Jadi, berharaplah selalu, Hope. Tetapi jangan kecewa ketika harapan itu tidak terjadi. Karena peluang harapan terjadi adalah 50%. Jika kita berharap yang tidak baik dan itu terjadi, mengapa kita tidak berharap akan sesuatu yang baik? Itulah pesan ayahmu ini. "
.
.
"Berharaplah, Hope!" Pikir Hope.
Lalu Hope mulai membayangkan bahwa pahlawan Butterfly akan datang dan menolong mereka, dan tidak ada korban.
.
.
.
"Explode!" Teriak Katsumi.
Ledakan besar terjadi.
"Control!" Teriak Katsumi.
Katsumi pun mengontrol semua sihir teman-temannya, lalu mempersatukannya.
"Cont... rol!" Teriak Katsumi yang mulai kelelahan.
Sihir itu bersatu, lalu meluncur pada lelaki itu. Tetapi lelaki itu mengelakkannya.
"Apa?" Kejut Katsumi.
Katsumi menggeleng.
"Ayo, coba lagi, meskipun kamu rasanya ingin mati..." pikir Katsumi.
"Explotion rain!" Teriak Katsumi.
"Control!"
"Explotion shoot!"
bagian serangan itu mengenai lelaki itu. Tetapi sebagian besar meleset.
Katsumi sudah kelelahan.
Katsumi terjatuh berlutut.
"Aaah..... hosh... hosh.... hosh...."
"Ayo lagi..." pikir Katsumi.
.
.
.
"Control!"
Semua jurus andalan teman-temannya mereka keluarkan, lalu semua sihir itu dipersatukan oleh Katsumi. Bola cahaya berwarna-warni bersinar sangat terang.
"Control!"
Ia mengarahkan bola itu kepada lelaki itu, lalu,
"Explotion!" Teriak Katsumi.
"Control!"
Katsumi mempersatukan sihir ledakannya. Bola cahaya itu pun diluncurkan pada lelaki itu.
Ledakan besar terjadi, lebih besar dari sebelumnya.
.
.
.
.
Katsumi sudah tidak tahan, ia terjatuh.
.
.
"Kita berhasil?" Tanya Kurosa.
Tak lama Yukina tertidur.
Dari asap itu, terlihat bayangan seorang lelaki berdiri.
"Aaah... tidak...." kata Kurosa kecewa.
Lelaki itu tertawa.
"Bodoh, tepat pada saat kalian melontarkan kekuatan kalian, aku memasang anti-sihir." Kata lelaki itu.
.
.
Mendengar itu, Hope hampir hilang harapan, tetapi...
"Fokuslah, Hope!"
.
.
.
.
"Berharaplah..." pikir Hope.
.
.
.
.
.
.
*Booooooooom
Suara pukulan yang besar terdengar.
Api mulai membara.
Kurosa hendak melihat.
"Sun Hero!" Kejut Alvina.
Lelaki itu sedikit terluka karena serangan Sun Hero.
"Apa? Anti-sihir ku tidak bekerja padanya?" Kejut lelaki itu.
Sun Hero meregangkan ototnya sebentar, lalu ia mulai mengepalkan kedua tangannya lagi.
Sun Hero menerjang ke arah lelaki itu.
"HAAAAAAAAAAARGHHH!"
Sun Hero menyerang lelaki itu, pukulannya sangatlah cepat dan kuat.
Dan juga,
Pada saat Sun Hero menyerang, lelaki itu berusaha menusukkan sebuah pisau pada dada Sun Hero, tetapi sebelum sampai pisau itu sudah meleleh.
"Panas sekali!" Kejut lelaki itu.
"Keren!" Kata Megan.
Sun Hero hendak memukul kepala lelaki itu, tetapi lelaki itu menghindar. Tangan Sun Hero hanya mengenai rambut lelaki itu. Dan rambut lelaki itu mulai terbakar.
"Keren!" Kejut Kurosa.
.
.
"Froze!" Kata lelaki itu. Hawa dingin datang, Sun Hero sedikit kesakitan, tetapi tak lama kemudian hawa menjadi hangat lagi.
.
.
"Uuuh... dingin.... eh? Di mana lelaki itu?!" Kejut Sun Hero.
"Aah... dia baru saja melari---" kata Chaku/Yuto.
"Kamu harus melatih ketahananmu, Sun."
Seorang wanita turun dari atas.
"Night Hero!" Kejut Kurosa.
"Aaah... maaf kakak..." keluh Sun Hero.
"Sudahkah yang lainnya aman?" Tanya Night Hero.
"Sepertinya sudah, tetapi kami belum melihat Denzel dan Rheinalth..." kata Kurosa.
"Kita baik-baik sajaa!"
"Junko!" Kejut Asuka.
.
.
"Dasar wanita!" Teriak lelaki itu. Lelaki itu berusaha untuk melepaskan dirinya. Karena otot Night Hero tidak sekuat yang lainnya, lelaki itu terlepaskan.
"Begitu." Kata Night Hero. Night Hero mengeluarkan sebuah ganggang pedang, hanya ganggang saja, tidak ada bilah pedangnya.
Night Hero memejamkan kedua matanya, sihir kegelapan muncul dari ganggang itu.
Night Hero mengayunkan ganggang itu.
"Anti-magic." Kata lelaki itu. Di sekelilingnya, anti-sihir tercipta. Sihir Night Hero tidak bisa mengenai lelaki itu.
"....."
"Baiklah, kakak." Kata Sun Hero.
Sun Hero menerjang ke arah lelaki itu dan memukulnya,
"Fire punch!"
Lelaki itu terjatuh.
Sun Hero mengangkat lelaki itu dengan salah satu tangannya.
"Baiklah. Sudah aman." Kata Sun Hero.
.
.
"Harapan.... terjadi...." pikir Hope.
"Memang yang datang bukanlah Butterfly, tetapi.... itu tidak apa-apa." Pikir Hope.
"Maaf terlambat..." kata Butterfly yang tiba-tiba datang.
Butterfly melihat Night dan Sun yang sudah mengalahkan lelaki itu.
Butterfly memegang pipi kirinya dengan tangan kirinya sambil berkata,
"Ara ara... kalian memang bisa diandalkan."
.
.
Singkat cerita, semua penjahat sudah ditawan dan dibawa ke salah satu penjara sihir.
Kakak Katsumi, Togata, sudah ditemukan dan segera di bawa ke rumah sakit terdekat, begitu juga dengan Katsumi dan Asuka.