Trio (...)
Trio (...)
"Aaaah... anak kecilnya bertambaah! Hihihihii!" Tawa Beval.
Aditya membawa sebuah wortel, lalu memakannya.
"Seperti kelinci" pikir Name.
Mata Aditya menjadi bercahaya orange.
Beval menggerakkan tangannya.
"Awas Lotus!" Teriak Aditya.
Amber segera membuat pelindung,
"Amber make, cave!"
Sebuah gua menutup mereka semua.
"Aku hanya bilang Lotus yang diincar, mengapa kamu menudungi kita semua?" Tanya Aditya.
"Jika tidak begini, nanti ia akan mengincar yang lain." Kata Amber.
"Tch..." keluh Beval.
Beval berusaha mengangkat gua Amber.
"Silver make, cave!" Kata Amber.
Gua itu pun menjadi dua lapis, satu lapisan perak dan yang satu lapisan batu amber.
"Lebih berat dari yang tadi." Kata Beval, tetapi ia tetap bisa mengangkatnya.
"Cilukba!" Kata Beval sambil tertawa.
Beval memperhatikan mereka,
"Mana anak itu?" Tanya Beval.
Aditya sudah berada di belakang Beval, Aditya memukul leher Beval, sehingga Beval terjatuh pingsan.
"Cilukbaa.." kata Aditya.
.
.
"Sudah aman...." kata Lotus lemas.
"Amber memang pembuat rencana yang hebat!" Kata Aditya.
"Tidak, rencanaku tidak akan berhasil tanpa kalian." Kata Amber.
"Aah... Amber, jangan malu-malu! Aku hanya bisa memakan brokoli saja!" Kata Aditya.
"Juga tanpa bau Lotus, aku tidak akan bisa menyusun rencana." Kata Amber.
"Baiklah, ini sudah aman, ayo kita pergi cari yang lain!" Kata Aditya.
"Tapi ikat dia dulu." Kata Amber.
"Benar..." jawab Aditya.
Lalu mereka mengikatnya, dan melapisi ikatan itu dengan perak dan sedikit ramuan anti-sihir yang dimiliki oleh Aditya.