Kannoya Academy

No, don't



No, don't

1Shinaiaru berdiri di depan Alexa, lalu menerjangkan semua tentakelnya ke arah binatang-binatang kecil yang sudah menjadi sebesar manusia dan menjadi sangat liar dan buas.     

.     

.     

"Eeergh..." keluh Shinaiaru yang sudah mulai kelelahan.     

Shinaiaru membungkuk lagi, dari punggungnya muncul pasang-pasang tentakel lainnya.     

"Shinaiaru.. jangan memaksakan diri!" Kata Alexa.     

Alexa mengarahkan kedua tangannya pada binatang-binatang liar itu yang menerjang ke arah mereka berdua.     

"Ini berbahaya... Shinaiaru, bersiaplah." Kata Alexa.     

Shinaiaru menarik kembali semua tentakelnya.     

"Vulcanic gas!" Kata Alexa.     

Dari kedua tangannya, muncullah awan panas yang berasal dari gunung berapi.     

"Ini pertama kaliya aku membuatnya... panas juga.." pikir Alexa.     

Shinaiaru melihat, bahwa kulit tangan Alexa mulai terbakar.     

"Jangan.. hentikan." Kata Shinaiaru.     

"Tidak apa-apa... Shinaiaru... kamu sudah memaksakan dirimu." Kata Alexa.     

Shinaiaru terlihat khawatir.     

Shinaiaru memeluk Alexa dari belakang dengan kedua tangannya. Shinaiaru meletakkan mukanya pada bahu Alexa.     

"Ja-Jangan.." kata Shinaiaru.     

Alexa tentunya terkejut, tetapi ia mulai menghentikan sihirnya.     

Saat sihirnya berhenti, binatang-binatang kecil itu sudah hangus sepenuhnya.     

Alexa melihat ke arah Shinaiaru yang masih meletakkan mukanya di atas bahu Alexa.     

Alexa tersenyum sambil mengangkat kedua tangannya,     

"Lihat, aku sudah berhenti." Katanya.     

Shinaiaru melihat kedua tangan Alexa yang gosong terbakar itu.     

Shinaiaru berjalan dan berdiri di depan Alexa, ia melihat kedua tangan Alexa yang gosong itu. Shinaiaru mengambil kedua tangan Alexa lalu menciumnya.     

Alexa sangat terkejut.     

"S-Shinaiaru?" Tanya Alexa yang masih terkejut itu.     

"Ibu..." kata Shinaiaru.     

"Sudah kubilang aku bukan ibumu." Kata Alexa.     

"Bukan.. ibu..." kata Shinaiaru.     

"Eeh.. bukannya itu sama saja?" Tanya Alexa.     

Shinaiaru tersenyum sambil menutup kedua matanya. Shinaiaru mencium tangan Alexa lagi.     

"Tangan ibu selalu terluka untuk anaknya... tidak selalu, tetapi sering terluka demi anaknya." Kata Shinaiaru.     

"Sudah kubilang aku bukan ibumu." Kata Alexa.     

"Alexa... ibu... Alexa ibu!" Kata Shinaiaru seperti anak kecil.     

"Eeh... sudah kubilang aku bukan ibumu.." kata Alexa kebingungan.     

"Alexa adalah ibu! Alexa adalah ibu!" Kata Shinaiaru.     

"Sudah kubilang bukan..." kata Alexa.     

.     

.     

.     

.     

.     

.     

.     

.     

"Kalian pikir dengan asap mematikan itu aku akan kalah?" Tanya Rowel.     

Shinaiaru segera memalingkan tubuhnya ke arah Rowel dan memeluk Alexa.     

"O-Oi.." kejut Alexa.     

"Baiklah, berarti aku harus memusnahkan kalian berdua.." kata Rowel.     

Rowel merentangkan kedua lengannya.     

"Animal soul." Kata Rowel.     

"Eh.. bukannya itu... akan menjadi sihir parasit?" Kejut Alexa.     

"Hehehe... benar sekali... Controler, lelaki itu, bekerjasama denganku untuk membuat sihir mematikan itu..." kata Rowel.     

"Itu artinya... kamu tidak akan menjadi dirimu lagi!" Kata Alexa.     

"Benar... tidak apa-apa, kita akan bertarung hingga semuanya meninggal dunia." Kata Rowel.     

"Tidak mungkin! Jangan! Kamu masih memiliki masa depan!" Kata Alexa.     

"Masa depanku... aku tidak peduli.. ini semua untuk bos kami.." kata Rowel.     

Sihirnya sudah menguasainya.     

.     

.     

Alexa terlihat sangat khawatir dan kecewa.     

"Alexa memang ibu." Kata Shinaiaru.     

"Bukan..." jawab Alexa.     

.     

.     

"Baiklah... siapa yang dapat bertahan melawan ratu?" Tanya Rowel.     

Dari punggungnya, muncul sepasang sayap naga. Tanduk naga juga muncul pada kepalanya.     

"Itu... yang merasuki Ermin sebelumnya." Kata Alexa.     

Shinaiaru mulai mempersiapkan dirinya.     

Cakar-cakar naga tumbuh pada kedua tangan Rowel.     

.     

.     

.     

.     

.     

"Sepertinya Denzel pernah bilang... jika terkena sihir parasit... sihir aslimu akan diserap olehnya, jadi akan melemah.... lalu yang membuatmu lebih kuat adalah... tidak ada..." pikir Alexa.     

"Hanya keliaran yang terjadi." Pikir Alexa.     

.     

.     

.     

Di belakang Rowel, ada seekor naga besar.     

Rowel tersenyum kejam.     

Shinaiaru memasang muka waspada sambil melihat ke arah Rowel dan memeluk Alexa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.