The time is come
The time is come
Yukina hanya diam saja.
"Ini salahku." Pikir Yukina.
Yukina meringkuk di pojokan ruangan, lalu ia menangis secara perlahan.
.
.
.
.
.
Seseorang bertepuk tangan.
Time Ruiner segera melihat sekelilingnya. Yukina terkejut dan berhenti menangis sesaat.
.
.
.
.
.
"Well, well, well.... bagus sekali."
Time Ruiner terkejut,
"Dia masih... hidup?" Pikir Time Ruiner.
Time Ruiner menunduk,
"Tentu saja dia masih hidup." Pikir Time Ruiner.
Time Ruiner melihat ke arah Time Stop.
"Karena aku tidak ada di sana untuk membantunya." Pikir Time Ruiner.
.
.
Time Ruiner berdiri dan meletakkan adiknya di atas tanah.
"Beristirahatlah, dik." Kata Time Ruiner.
.
.
"Sekarang, biarkanlah aku mengambil kekuatan kalian yang manis itu... pertama, aku akan mengambil kekuatanmu.." kata Deadman sambil menunjuk Time Ruiner.
Time Ruiner menelan ludahnya.
.
.
Deadman menciptakan sebuah gagang pedang.
"Kamu tidak asing dengan sihir ini kan?" Tanya Deadman.
Dari gagang itu, muncullah sihir gelap yang mengikuti gagang itu kemanapun gagang itu bergerak.
"Hah?!" Kejut Time Ruiner.
"Night Hero..." pikir Yukina.
"Benar sekali! Bagaimana dengan ini?" Tanya Deadman.
.
.
Tak lama, tangan kanan Time Ruiner terpotong.
Time Ruiner memutar tangan kirinya, tangannya kembali pulih. Time Ruiner segera pergi dari tempat di mana ia berdiri, tetapi tetap saja setelah itu perutnya terlukai secara mendalam. Time Ruiner memutar tangan kirinya lagi. Perutnya kembali seperti semula. Time Ruiner mulai waspada.
.
.
Time Ruiner segera merasakan sesuatu, Time Ruiner menunduk. Deadman muncul dan ayunan gagang pedangnya mengarah pada leher Time Ruiner tadi. Time Ruiner berhasil menghindarinya.
.
.
"Sihir penghenti waktu." Pikir Time Ruiner.
Tiba-tiba kaki kanannya terpotong.
Time Ruiner memutar tangan kirinya, kakinya kembali pulih.
Tangan kirinya terpotong, Time Ruiner memutar tangan kanannya, tangan kirinya kembali pulih.
.
.
"Aku tidak bisa begini terus.." pikir Time Ruiner.
.
.
Time Ruiner menerjang ke arah Deadman.
"Setindaknya aku memiliki sedikit latihan fisik." Pikir Time Ruiner.
Tiba-tiba pinggangnya tertebas.
"Tidak apa-apa... belum parah." Pikir Time Ruiner.
Saat Time Ruiner sudah dekat, Time Ruiner mengayunkan kaki kanannya dari bawah kanan ke atas kiri. Deadman menangkisnya dengan mudah.
"Ini adalah pahlawan peringkat 2? Lemah sekali!" Kata Deadman.
Time Ruiner memutar tubuhnya, lalu mengepalkan tangannya, lalu ia hendak memukul Deadman. Tetapi Deadman tidak ada, justru yang ada dimana Deadman berdiri tadinya adalah....
Time Ruiner berhenti.
"Night?" Kejut Time Ruiner.
Night Hero diam saja. Night Hero mengayunkan gagang pedangnya kepada Time Ruiner. Perut Time Ruiner tertebas.
Time Ruiner memutar tangan kanannya, perutnya kembali pulih seperti semula.
"Night Hero, bukannya kamu sudah--" tanya Time Ruiner.
Tetapi Night Hero menyerangnya lagi tanpa berkata apapun.
Time Ruiner melompat ke atas untuk menghindari serangan Night Hero.
"Tidak... dia bukanlah Night Hero.." pikir Time Ruiner.
"Jika dia adalah Night Hero.. Night Hero akan mengamati lawannya terlebih dahulu dalam jangka waktu yang lama. Lalu, barulah ia menyerang. Tetapi serangannya tadi ini terasa sembarangan." Pikir Time Ruiner.
Time Ruiner memutar tubuhnya ke kiri belakang untuk menghindari serangan Night Hero.
"Dia seperti tidak berpikir.." pikir Time Ruiner.
"Dan juga serangannya pasti tidak selemah ini." Pikir Time Ruiner.
Time Ruiner menerjang ke arah Night Hero.
"Meskipun begitu..." pikir Time Ruiner.
"Aku tidak bisa.... menyerangnya begitu saja.... susah sekali rasanya." Pikir Time Ruiner.
Time Ruiner melompat ke arah Night Hero.
Time Ruiner memegang kedua pundak Night Hero dan menjatuhkannya ke atas tanah.
Mereka berdua terjatuh ke atas tanah.
"Night... apakah kamu..." tanya Time Ruiner.
Night Hero menyerang Time Ruiner lagi.
Time Ruiner tersenyum,
"Maaf... seharusnya sihir Night Hero yang asli bisa menembus pinggangku.. tetapi sihir ini hanya menembus perutku... tidak hingga tubuhku terbelah menjadi dua..." pikir Time Ruiner.
.
.
Night Hero mendorong Time Ruiner mundur.
"Seharusnya fisik Night Hero sangatlah lemah..." pikir Time Ruiner.
"Ini hanyalah tiruan... aku yakin." Pikir Time Ruiner.
.
.
.
.
"Benar... dia adalah tiruan."
"Hah?" Kejut Time Ruiner.
Seseorang memegang kedua pundak Time Ruiner.
Time Ruiner menyentuh kedua tangan yang memegang kedua pundaknya.
Time Ruiner meneteskan air matanya.
"Lama tak bertemu.... Night Hero..." kata Time Ruiner.