Kannoya Academy

I am handsome



I am handsome

2Ms. Love sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa, ia hanya bisa memuntahkan isi perutnya terus menerus.     

"Uhuk.. uhuk.."     

Ms. Love mulai melihat muntahannya,     

"Menjijikkan... dan sepertinya aku mulai kehabisan cairan lebih cepat daripada yang kupikirkan..." pikir ms. Love.     

.     

.     

"Hum.. wanita muda, kamu rupanya sangat terobsesi denganku ya?" Tanya pria aneh itu.     

"HOEEEK!"     

Ms. Love merasa sangat lemas, kepalanya mulai merasa sakit.     

"Bagaimana ini.. jika seperti ini terus... tidak akan bisa..." pikir ms. Love yang belum saja berhenti dari muntahnya itu.     

"Hanya ini harapannya...." pikir ms. Love.     

.     

.     

Ms. Love menutup kedua matanya.     

"Oooooooh~ Apa ini?" Kejut Cursed, pria aneh itu.     

"B-Berhasil?" Tanya ms. Love dalam hati.     

Cursed, pria aneh itu, mulai menyentuh jidatnya dengan tangan kanannya dan ia mulai melakukan putaran-putaran yang aneh.     

"Ooooooh~ rasa ini~ mengingatkanku kepada keluargaku terkasih~ Ooooooh~ sungguh menyenangkan~ terutama saat kenangan itu~ di mana kita sekeluarga mencoba untuk membuat sebuah bom tetapi berakhir menjadi sebuah bom nuklir yang meluncur entah ke mana~ Oooooh~ aku rindu saat-saat itu~" kata Cursed.     

"Berhasil? Sepertinya antara iya dan tidak... karena... aku masih muntah..." pikir ms. Love.     

Lalu, Cursed kembali berdiri dengan tegak, lalu ia bergaya 'khas ketampanannya'. Ms. Love mulai semakin mual dan memuntahkan isi perutnya lebih lagi.     

.     

.     

"G-Gagal... aku bisa saja.... mati di sini...." pikir ms. Love, Ms. Love mulai terjatuh di atas tanah, tergeletak tanpa daya. Ia masih memuntahkan isi perutnya.     

"Hm... benar ya.. aku terlalu tampan! Mungkin aku harus--" kata Cursed.     

.     

.     

"Ms. Love?!"     

"A-Aaaaaaapa itu?! Mengapa terlihat sangat mengerikan?!"     

"Ada apa Pers?"     

"Aku mendengar sebuah lagu yang sangat mengerikan, tampang luarnya terlihat mengerikan, tetapi dalamnya juga."     

.     

.     

Ms. Love membuka matanya sedikit,     

"Aaaah..... murid-murid Kannoya Academy, mengapa mereka berada di sini?" Pikir ms. Love.     

.     

.     

Cursed mulai melakukan gaya-gayanya yang sangaaat 'Angun' dan 'Tampan'.     

Mereka semua mulai merasa mual.     

"Benar-benar... sebuah lagu yang mengerikan..."     

Mereka semua mulai merasa mual dan akhirnya mereka semua memuntahkan isi perutnya.     

.     

.     

"Tidak.... mereka terkena efeknya... a.. aku tidak tahu aku harus apa.." pikir ms. Love. Ms. Love menutup kedua matanya sambil muntah.     

.     

.     

Seorang gadis dari Kannoya Academy mulai menutup kedua matanya.     

"Nightmare." Katanya.     

"Sally... kamu menggunakan sihirmu?" Tanya seorang gadis lainnya.     

"Ya, Evania... semoga... h-hoek.. berhasil..." balas Sally, gadis itu.     

.     

.     

"Oooooh~ apa ini~" kejut Cursed, lalu ia mulai berputar-putar lagi.     

"Aku akan membuatnya merasa takut.... dengan apapun yang ia.. hoek... takutkan." Kata Sally sambil muntah.     

.     

.     

"Ooooh~ tidak terjadi apa-apa." Kata Cursed.     

.     

.     

"A-Apa?!" Kejut Sally.     

.     

.     

"Sepertinya kamu juga ingin menyatakan perasaanmu dengan sihirmu, tapi maaf, sepertinya tidak tersampaikan dan aku juga tidak menerima perasaanmu! Karena aku tidak tertarik sama sekali dengan salah satu dari kalian! Jadi, maaf, aku harus menolak perasaanmu itu." Kata Cursed.     

"A-A-Apa-apaan?! Hoek!!" Kata Sally sambil muntah.     

"Tidak apa-apa... tidak usah tertarik denganku! Aku sudah punya pacar!" Keluh Evania, lalu ia muntah.     

Viola menutup kedua matanya.     

Viola yang membungkuk karena perutnya yang mual, mulai berdiri lagi. Ia mengambil biola miliknya, lalu ia mulai memainkan sebuah lagu.     

Lagu itu terdengar sangat mengerikan dan mengancam.     

"V-Viola? Lagunya.... hoek... mengerikan." Kata Sally.     

Tetapi Viola tetap memainkannya.     

Cursed justru menari-nari dalam lagu yang mengerikan itu.     

.     

.     

"Yah.... padahal aku sudah memikirkannya... tetap saja lagunya tidak menjadi indah, tetapi justru mengancam.... kenapa ya..?" Pikir Viola.     

.     

.     

.     

.     

Viola berhenti sebentar, tanda ia akan mengganti lagunya.     

Cursed bertepuk tangan sekeras-kerasnya sambil melompat-lompat.     

Lalu Viola hendak memulai permainan biolanya lagi.     

"Pertama... pikirkan perasaanmu.... lalu lantunkanlah di dalam lagu." Pikir Viola.     

.     

.     

Ia mulai menggesek senar biolanya.     

"Perasaan.. perasaan..." pikir Viola.     

Tetapi lantunannya berubah menjadi lagu yang menyeramkan lagi.     

.     

.     

Viola berhenti lagi.     

Cursed bertepuk tangan lagi.     

.     

.     

Viola mencobanya lagi.     

"Harus bisa..." pikir Viola.     

.     

.     

.     

.     

.     

"Tentu saja kamu bisa."     

.     

.     

.     

.     

.     

Viola tersenyum,     

"Ya... aku bisa." Kata Viola.     

.     

.     

Viola mulai memainkan biolanya lagi. Senar-senar biola mulai bergesekan dengan busur (bow) pada biola. Lagunya sudah terdengar enak.     

"Perasaanku..." pikir Viola.     

Lagunya terdengar menyedihkan, tetapi indah. Cursed mulai menari-nari bagaikan balerina.     

.     

.     

Viola memainkan lagu itu dengan sungguh-sungguh, cahaya bagaikan Aurora mulai muncul dari biolanya, lalu memanjang dan mulai mengelilingi Viola.     

Lalu sinar-sinar Aurora itu mulai berpencar-pencar, sebagian ke arah teman-temannya dan ms. Love dan sebagiannya lagi ke arah Cursed yang sedang menari.     

.     

.     

"Oooooooh~ apa ini?" Kejut Cursed dengan sangat 'anggun'.     

Teman-teman Viola dan ms. Love mulai muntah lagi.     

"Sebentar... ada yang aneh." Kata Rippers.     

"Ada apa Pers?" Tanya Evania.     

"Kita tidak mual lagi, itu karena Viola, tetapi jika Viola hanya mual dan tidak muntah? Ada apa ini?" Tanya Rippers.     

"Entahlah." Jawab Evania.     

"Mungkinkah..." kata Sally kebingungan.     

.     

.     

.     

Viola terus memainkan biolanya.     

Cursed mulai terlilit.     

"Oooooh~" keluh Cursed.     

.     

.     

"Sudah habis." Pikir Viola.     

Viola menggesek untuk yang terakhir kalinya. Dan Cursed terlilit, lalu terjatuh.     

"Viola! Kamu menyelamatkan kita!" Kata Sally dengan bahagia.     

.     

.     

"Ahh...." keluh ms. Love.     

"Memalukan sekali... aku justru diselamatkan oleh seorang murid, seharusnya aku yang menyelamatkan mereka." Pikir ms. Love.     

"Tapi.." pikirnya lagi.     

Ms. Love tersenyum.     

"Terimakasih ya, kami sangat terbantu." Kata ms. Love.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.