Kannoya Academy

The meeting



The meeting

3"Aduh, dimana kau Yukina?" Pikir Ardolph.     

"Eh... mengapa aku selalu mencarinya?" Pikir Ardolph.     

"Benar juga, karena aku adalah temannya." Pikir Ardolph.     

Ardolph pun melihat seorang gadis berambut merah. Ia pun segera mengenalinya.     

"Ah, Yukina, disana kau rupanya." Kata Ardolph.     

Yukina terlihat terkejut.     

"Ada apa?" Tanya Ardolph.     

"Eh... tidak apa.." kata Yukina.     

"Kau.. menangis?" Tanya Ardolph.     

Yukina tertunduk.     

"Kau terlihat seperti habis menangis. Ada apa?" Tanya Ardolph.     

"Tidak apa-apa.." kata Yukina.     

"Yakin?" Tanya Ardolph.     

"Apakah aku terlihat tidak baik-baik saja?" Tanya Yukina.     

"Ya." Jawab Ardolph.     

Yukina hanya tertunduk.     

"Kau boleh menceritakannya padaku." Kata Ardolph.     

"Begitu?" Tanya Yukina.     

"Ya, tentu saja. Kita adalah teman." Kata Ardolph.     

"Hm..." jawab Yukina.     

"Dan mengapa kamu menangis sendirian?" Tanya Ardolph.     

"Aku malu jika terlihat oleh orang lain. Karena menangis itu memalukan." Kata Yukina.     

"Bagiku tidak. Jika kamu masih bisa menangis, berarti kamu masih memiliki perasaan. Jika seseorang tidak bisa menangis, ada sesuatu yang salah padanya." Kata Ardolph.     

Angin pun berhembus perlahan.     

"Begitu ya.." kata Yukina.     

"Aku takut.. bertemu dengannya..." pikir Yukina.     

"Aku pergi dulu." Kata Yukina tiba-tiba.     

"Eh? Oh... baiklah.." kata Ardolph.     

Yukina pun berjalan ke dalam asrama, karena tadinya ia berada di luar.     

Tanpa disengaja, ia pun bertemu dengan Karen.     

Mereka berdua saling terkejut.     

"Y-yukina..?" Tanya Karen.     

Yukina tidak membalas sapaannya.     

"Yukina... syukurlah kamu masih hidup! Aku khawatir denganmu. Karena terakhir kali aku metelponmu, ibumu berkata bahwa kau sudah tidak ada. Sungguh aku terkejut pada saat itu. Aku bahagia bisa melihatmu lagi!" Kata Karen. Ia pun meneteskan air matanya.     

Yukina tidak menjawab.     

"Aku ingin mendengar suara girangmu lagi seperti dulu Yukina. Kau adalah sumber kebahagiaanku, saat mendengar suaramu aku sangat bahagia. Kau adalah gadis tergirang yang pernah aku kenal! Dan juga kamu pintar, cantik, kuat, dan hebat! Andaikan aku sepertimu.." kata Karen.     

"Maaf.. sepertinya kau salah orang." Kata Yukina.     

Karen pun sangat terkejut.     

"Aku tidak seperti yang kau bayangkan.." lanjut Yukina.     

"Yukina?" Tanya Karen.     

"Aku yakin kau salah orang, Yukina yang kamu kenal itu... bukanlah diriku." Kata Yukina.     

Karen pun sangat terkejut.     

"Tidak mungkin. Aku tak mungkim salah! Kau adalah Yukina! Yukina yang ku kenal! Yukina Ayami! Sahabat terbaikku dari Jepang, itulah kamu!" Bantah Karen.     

Yukina pun membalikkan badannya, jadi ia membelakangi Karen.     

"Maaf.. aku bukan seperti yang kau kenal itu." Kata Yukina.     

Lalu Yukina meninggalkan Karen.     

"M-mengapa?" Pikir Karen     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.