Kannoya Academy

Study from Amiko



Study from Amiko

3"Baiklah, karena kalian datang lagi, dan meminta kepadaku untuk menjelaskan tentang teori sihir, baiklah, aku akan melakukannya." Kata Amiko.     

"Yay!" Kata Kurosa bahagia.     

"Kau memaksanya kan?" Bisik Asuka pada Kurosa.     

"Tidak, aku tidak sejahat itu. Setindaknya aku memberinya 10 kotak berisi donat penuh." Jawab Kurosa.     

"ITU NAMANYA PENYUAPAN!" Kata Asuka.     

"Kemarin kalian sudah belajar tentang stamina." Kata Amiko.     

"Ya." Jawab mereka semua.     

"Baiklah. Sekarang, kalian mau belajar apa?" Tanya Amiko.     

"Sihir!" Kata mereka.     

"Baiklah. Kalau begitu, belajarlah sendiri!" Kata Amiko.     

"Baik..." jawab Yukina.     

"Eh? Kenapa?" Tanya Kurosa.     

"Karena, kalian akan lebih mudah bila belajar sendiri. Sihir-sihir itu memiliki keunikan sendiri, jadi kalian harus memperlajarinya sendiri." Kata Amiko.     

"Eh... kak Amiko, setindaknya... ajarlah tentang dasarnya saja?" Kata Kurosa.     

"Kalian sudah mempelajari itu di saat sekolah dasar." Kata Amiko.     

"Eh.. jadi..?" Tanya Kurosa.     

"Kalian harus mengenali diri lebih lagi. Karena yang mengenal kamu lebih baik adalah dirimu sendiri." Kata Amiko.     

"Dan.. Tuhan.." kata Junko.     

"Ya, benar." Kata Amiko.     

"Jadi, kita tidak belajar apapun?" Tanya Asuka.     

"Kalian harus mengenal diri kalian terlebih dahulu." Kata Amiko.     

"He... aku menyesal.." kata Kurosa.     

Amiko melihat mereka semua, lalu berkata,     

"Kalian semua masih belum mengenal diri kalian sendiri!"     

"EH?" Kejut Kurosa.     

"Benar juga..." jawab Yukina.     

"Hm.. benarkah?" Tanya Asuka.     

"Kalau Junko mungkin tidak tahu sesuatu.." jawab Junko.     

"Lalu aku ini apa? Aku ini paus?" Tanya Kurosa.     

"Astaga.. kamu ini mengacau sekali Kurosa!" Kata Amiko.     

"Pokoknya... masih ada yang belum kalian ketahui tentang diri kalian sendiri." Kata Amiko.     

"Dan juga.. kalian tidak mengetahui tentang sihir kalian yang kuat yang masih tersembunyi saat ini." Lanjut Amiko.     

"Benar juga.." kata Yukina.     

"Bearti, kalian harus berlatih lebih keras!" Kata Amiko tegas seperti seorang guru.     

"Baik, ibu guru!" Kata mereka.     

"Aku bukan guru kalian!" Kata Amiko.     

"Baiklah, biarkan aku.. berlatih sedikit." Kata Amiko.     

Amiko keluar dari asramanya. Yukina, Junko, Asuka, dan Kurosa mengikutinya dari belakang.     

"Mau kemana kak?" Tanya Kurosa.     

"Lebih baik kalian berpegang pada sesuatu." Kata Amiko.     

"Mengapa?" Tanya Kurosa.     

"Lagian jam itu untuk apa?" Tanya Yukina.     

"Nanti kalian tahu, mulailah berpegang pada sesuatu!" Kata Amiko.     

Amiko mengangkat tangannya, sihir berwarna hijau pun muncul dati tangannya.     

"Sepertinya ia akan melakukan sesuatu." Kata Junko.     

"Sihir esper berwarna hijau.. keren..." kata Kurosa.     

"Esper itu adalah penyihir yang bisa mengangkat apapun dengan sihirnya, kan?" Tanya Yukina.     

"Benar. Dan apa yang ia coba angkat?" Tanya Kurosa.     

Tanah di sekitar mereka pun mulai bergerak.     

"HUA?! GEMPA?!" Tanya Kurosa.     

"BUKAN! INI SIHIR KAK AMIKO!" Teriak Junko.     

Lalu kompleks sekolah mereka pun terangkat setinggi 1 kilometer.     

"HUA?! TINGGI SEKALI!" Teriak Kurosa.     

"Berapa lama ia akan mengangkatnya?" Tanya Asuka.     

"Aku tidak tahu.." jawab Junko.     

Akhirnya, setelah 1 jam lewat 30 detik, Amiko menurunkan kompleks sekolah kembali kepada tempatnya.     

"Ugh.. meningkat... 30 detik.." kata Amiko sambil menuliskannya di selembar kertas.     

"KAK AMIKO SUNGGUH HEBAT!" Teriak Kurosa.     

"Ugh.. terima kasih.." kata Amiko.     

Lalu perut Amiko berbunyi.     

"Bisakah tolong ambilkan 10 kotak donat yang kamu berikan padaku?" Tanya Amiko.     

"Baik!" Kata Kurosa bersemangat.     

Kurosa berlari mengambil 10 kotak itu, lalu memberikannya pada Amiko. Amiko menghabiskan 10 kotak itu dalam waktu 1 menit.     

"Huh.. kak Amiko latihan ya..?" Tanya Kurosa.     

"Tadi kan aku sudah bilang." Jawab Amiko.     

Yukina pun tercengang-cengang.     

"Keren.." pikir Yukina.     

"Kak Amiko sudah bisa mengangkat 1 kota? Atau 1 pulau?" Tanya Kurosa.     

"Sepertinya aku belum bisa." Jawab Amiko.     

"Aku punya pertanyaan, jika dipaksakan mengangkat 1 kota, apakah otot kak Amiko akan sobet?" Tanya Kurosa.     

"Ya, jika dilanjutkan akan pendarahan dan bisa beresiko patah tulang. Jika diteruskan, darahku akan habis dan aku akan mati." Kata Amiko.     

"EH?KAK AMIKO TIDAK BOLEH MATI!" Teriak Kurosa sambil memeluk Amiko.     

"Astaga, Kurosa.." kata Amiko sambil mengelus kepalanya.     

"Mereka seperti kakak adik ya?" Bisik Asuka kepada Yukina.     

"Hm.. hm.." jawab Yukina.     

"Baiklah, kak Amiko. Berjuanglah untuk mengangkat 1 kota, atau 1 pulau, atau 1 planet!" Kata Kurosa.     

"Baiklah." Jawab Amiko.     

"Kak Amiko, kita kembali ke asrama dulu!" Kata Kurosa sambil melambaikan tangannya.     

Amiko membalas lambaian tangan Kurosa.     

Mereka pun pulang ke asramanya.     

Amiko melihat lengannya.     

"Bertambahlah kuat, Amiko, untuk melindungi teman-temanmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.