Legenda Futian

Orang yang Harus Mati



Orang yang Harus Mati

3Istana Ilahi Manusia, di bawah kepemimpinan Leluhur Manusia, memiliki banyak kutivator dari kuil yang berbeda, dan kemampuan kultivasi mereka juga berbeda-beda.      

Kelompok kultivator ini berspesialisasi dalam Kekuatan Ilahi Petir. Ketika kekuatan ilahi mereka meledak, untaian rantai petir dan kilat langsung mengelilingi tubuh Dou Zhao seperti kawanan ular. Tubuh Dou Zhao sedikit gemetar saat jiwa spiritualnya diserang.      

*Boom, Boom, Boom* Rentetan suara petir yang mengejutkan terdengar secara berurutan, dan satu sosok bayangan muncul di belakang setiap kultivator dalam kelompok tersebut. Bayangan-bayangan ini dibentuk oleh petir dan kilat, dan mereka mirip dengan sekelompok dewa petir. Pada saat ini, manusia dan dewa tampak berdiri berdampingan.      

Namun, hal yang lebih mengerikan adalah, semua bayangan ini beresonansi satu sama lain, sehingga satu sosok dewa yang sangat agung muncul di atas cakrawala, berdiri di antara langit dan bumi. Rantai yang tak terhitung jumlahnya mengelilingi tubuhnya, dan cahaya petir yang menyilaukan terpancar dari tubuh dewa ini. Kemudian, cahaya ini menyinari Dou Zhao, sehingga membuat jiwa spiritual Dou Zhao bergetar. Jiwa spiritual Dou Zhao seolah-olah keluar dari tubuhnya, menghadap satu sosok dewa sejati, sementara dia diikat dengan untaian rantai.      

"Melonggarlah!" Ketika Dou Zhao berseru, Aura Dewa Petarung dikerahkan secara maksimal, berusaha untuk melampaui batas kekuatannya. Bayangan dewa pertempuran yang menjulang tinggi tiba-tiba muncul di belakangnya ketika kekuatan ilahi bergemuruh dengan keras, mencoba menghentikan serangan dari kekuatan ilahi tersebut. Jika dia tidak melakukan hal ini, dia akan berada dalam situasi yang mengerikan dimana dia akan kehilangan kemampuan bertarungnya dan tewas terbunuh dengan cara yang paling menyedihkan.      

Sebelum pertempuran ini dimulai, Dou Zhao cukup yakin bahwa dia tidak akan terkalahkan, tidak peduli siapa pun yang akan menjadi lawannya. Namun, pada saat ini, tidak lama setelah pertempuran dimulai, dia sudah menemui masalah. Dia menyadari bahwa lawan yang dia temui di Dunia Manusia tidak seperti apa yang dia hadapi sebelumnya. Ini adalah penyerangan berskala besar, dan pasukan lawan juga memiliki banyak sosok terkemuka di dalamnya.      

*Boom* Tongkat emas di tangan Dou Zhao kini memancarkan kekuatan ilahi yang menakjubkan, bersama dengan seberkas cahaya kaisar yang menyilaukan. Aura Dewa Petarung beresonansi dengan cahaya tersebut, membuat kekuatannya meningkat pesat. Tongkat ilahi itu pun dikerahkan ke depan dan menyapu seluruh penjuru langit.      

Namun, bahkan ketika tongkat itu dikerahkan, untaian rantai petir yang mematikan itu masih menjerat tubuh dan tongkatnya, melemahkan kekuatannya. Sinar-sinar petir melesat ke bawah, mengenai tongkat emas itu dan membatasi kekuatannya, serta memaku tubuh Dou Zhou di tempatnya berada, benar-benar membatasi kemampuannya untuk melawan balik.      

Pada saat ini, terdengar suara gemuruh di udara, dan samar-samar disertai dengan suara geraman naga, yang bergema di seluruh tempat. Long Chen telah bergerak. Dia membawa kekuatan dewa naga bersamanya saat dia mengeluarkan kepalan tinju naga emas. Dalam sekejap, aura kepalan tinju itu berubah menjadi kawanan naga emas-ungu yang muncul sambil meraung dengan penuh amarah. Mereka menyerang para kultivator yang bermandikan petir itu, mencoba memberi Dou Zhao kesempatan untuk membebaskan diri.      

Di sisi lain, para kultivator itu memandang Long Chen, dan dalam sekejap, kilatan petir yang tak terhitung jumlahnya menghantam kawanan naga emas-ungu itu, lalu menjerat tubuh mereka, sehingga sangat melemahkan kekuatan para naga tersebut. Kekuatan ilahi mereka terpengaruh secara langsung, dan hal ini bahkan melemahkan kekuatan ilahi mereka.      

*Whoosh* Saat mereka menyerang Long Chen, kilatan petir berwarna emas melintas begitu cepat sehingga mereka tidak bisa memastikan apa itu. Untaian rantai petir yang menyerang dengan agresif itu bahkan tidak bisa mengejar target mereka. Tidak lama kemudian, muncul seberkas cahaya suci berwarna emas, membelah kilatan petir itu menjadi dua bagian.      

Tapi kilatan petir emas itu ternyata adalah sepasang sayap ilahi dari Roc bersayap emas. Rupanya Jun yang baru saja melancarkan serangan dan membunuh satu orang dengan satu serangan. Dia telah memenggal kepala seorang kultivator.      

Pergerakannya kini sudah lebih cepat dari petir dan kilat, dan dia telah memenggal kepala lawannya di bawah serangan petir lawannya itu.      

Tubuh Jun melayang di udara, dan sepasang sayap di belakang punggungnya memancarkan cahaya kaisar, seolah-olah mereka dibentuk dari senjata-senjata ilahi. Setiap bulu di sayap tersebut tampak seperti senjata ilahi yang sangat tajam, dan kemunculan mereka langsung menyadarkan para kultivator lainnya.      

*Brak* Suara gemuruh kembali terdengar, dan satu sosok Gajah Ilahi tiba-tiba muncul di atas mereka. Begitu gajah tersebut melangkah ke udara, sebuah kekuatan ilahi yang tak tertandingi tiba-tiba muncul untuk menekan bagian langit ini.      

"Bunuh mereka!" Dou Zhao berseru saat dia berhasil membebaskan diri. Tongkat di tangannya langsung dikerahkan ke udara, melawan momentum yang mendekatinya. Pada saat yang bersamaan, Long Chen mengerahkan Tinju Dewa Naga, yang sangat kuat dan mengintimidasi. Ketika tubuh Jun terbang melintasi langit dan berubah menjadi kilatan petir, Gajah Ilahi itu melangkah ke udara untuk menekan bagian langit itu dan ikut melancarkan serangannya.      

Mereka semua mengeluarkan kekuatan ilahi masing-masing yang sangat mengerikan, dan masing-masing dari mereka adalah sosok yang sudah mendekati dewa.      

Ye Futian tahu bahwa tidak peduli sekuat apa pun enam legiun utama ini, jumlah mereka terlalu sedikit, terutama jumlah para kultivator yang berada di tingkat puncak. Oleh karena itu, pada hari-hari sebelum Dunia Manusia melancarkan serangan mereka, dia sengaja memberikan pelatihan khusus kepada enam legiun utama ini. Para anggota inti, seperti para kultivator yang telah mengikutinya dari Dunia Heavenly Mandate, sudah dibaptis secara langsung oleh kekuatan ilahi dari Jalur Surgawi Kecil miliknya.      

Bahkan sebelum itu, Ye Futian telah membantu mereka membentuk kembali bakat mereka, dengan menggunakan kekuatan ilahi untuk membasuh tubuh dan jiwa spiritual mereka. Jalur Agung yang mereka kultivasi sekarang bukanlah Jalur Agung dari dunia luar tetapi Jalur Agung milik Ye Futian seorang.      

Saat ini, mereka seperti Delapan Legiun di bawah komando Jalur Surgawi di masa lalu. Ye Futian mewakili Jalur Surgawi dari dunia kecil miliknya, dan mereka adalah keturunan utamanya.      

Oleh karena itu, kemampuan bertarung dari kelompok kultivator ini sungguh luar biasa, dan ini adalah satu-satunya keuntungan yang mereka miliki. Proses pembaptisan oleh Kekuatan Hukum Ilahi secara langsung tersebut memberi para kultivator tingkat tinggi ini kemampuan bertarung yang menakjubkan. Hingga batas tertentu, meskipun jumlah kultivator dari Dunia Langit jauh lebih sedikit daripada lawan mereka, namun kelompok kultivator tingkat tinggi ini tidak kalah kuat jika dibandingkan dengan pasukan lawan.      

Di medan perang ini, mereka mampu meraih keunggulan dalam waktu singkat, berhasil menekan lawan mereka. Meskipun beberapa kultivator dari pasukan lawan datang sebagai bala bantuan, namun Jun dan yang lainnya bekerja sama dan langsung melenyapkan semua kultivator yang berada di sana.      

Namun meski begitu, melihat seluruh medan perang secara sekilas, mereka masih kalah jumlah dengan pasukan penyerang dari Dunia Manusia.      

Ada terlalu banyak orang di sana, dan ada perbedaan besar antara jumlah kultivator yang terlibat dalam pertempuran. Leluhur Manusia telah mengerahkan semua pasukan yang ada di Dunia Manusia untuk melancarkan serangan, dan para kultivator terus menerus bermunculan, gelombang demi gelombang. Kemudian, mereka terus bergerak di dalam Kota Kekaisaran Surgawi, menyerang lokasi yang berbeda-beda di dalam kota tersebut. Darah bercipratan ke mana pun mereka melintas dan melakukan pembantaian; pemandangan itu sangat mengerikan untuk dilihat.      

Namun, terdapat satu sosok suci yang mengenakan gaun berwarna putih di atas medan perang. Dia tampak seperti pohon kehidupan, karena dahan-dahan dan dedaunan yang tak terhitung jumlahnya menyebar dari tubuhnya. Dia memiliki kekuatan kehidupan yang sangat kuat. Setiap kali seseorang terluka, Kekuatan Ilahi Kehidupan akan mengalir ke arah mereka dan memulihkan energi kehidupan mereka. Dengan demikian, nyawa mereka dapat terselamatkan, dan daging kembali memadati tulang-tulang di tubuh mereka. Selama mereka tidak terluka oleh kekuatan ilahi di tingkat yang sama atau bahkan lebih kuat, mereka akan bisa diselamatkan dan dipulihkan jika mereka tidak tewas seketika.      

Ini adalah kehebatan dari Kekuatan Ilahi Kehidupan.      

Wanita berpakaian putih ini adalah Xia Qingyuan. Dia bergerak melintasi medan perang, terus-menerus menyelamatkan dan menyadarkan para kultivator yang terluka, tetapi upaya itu berakhir sia-sia. Tanpa ada orang lain yang membantunya, tampaknya apa pun yang dia lakukan tidak akan pernah cukup. Selain itu, dalam banyak kasus, para kultivator itu akan langsung dibunuh, jadi tidak ada peluang baginya untuk menyelamatkan mereka.      

Darah perlahan-lahan menodai pakaiannya. Xia Qingyuan, yang bepergian di berbagai tempat di atas medan perang, bisa merasakan betapa rapuhnya nyawa seseorang, dan ada kesedihan yang mendalam di hatinya.      

Dia juga Puteri dari Dunia Kaisar Xia, dan dia telah melewati banyak pertempuran dalam hidupnya. Namun, ini adalah pertama kalinya dia mengalami perang sebrutal ini. Apa yang dilihatnya saat ini adalah pertempuran antara jutaan kultivator yang saling membantai dalam kekacauan yang tak terkendali. Pemandangan itu sangatlah mengerikan.      

*Whoosh* Sebuah tombak emas tiba-tiba menembus ruang hampa dan menyerang Xia Qingyuan. Seseorang menyadari kehadiran Xia Qingyuan, yang terus menyadarkan para kultivator terluka dan memulihkan kemampuan bertarung mereka dalam waktu singkat.      

Tentu saja, orang seperti itu harus dibunuh!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.