Menjelang Perang Terakhir
Menjelang Perang Terakhir
Pada saat pasukan dari Dunia Manusia dan sekutu mereka telah menyelesaikan persiapan mereka untuk berperang di dunia luar, beberapa dekade telah berlalu.
Pada hari ini, Ye Futian dan beberapa kultivator tengah berkumpul di Istana Langit.
Buddha Tertinggi Wutian berkata pada Ye Futian, "Western Heaven telah diserang oleh pasukan-pasukan dari Dunia Kegelapan dan Dunia Empty Divine. Aku harus bergegas kembali ke sana bersama pasukanku." Sekte Buddha telah mampu memanfaatkan lebih banyak waktu untuk berkultivasi di dunia kecil tersebut. Akibatnya, Legiun Arhat kini menjadi semakin kuat. Sudah waktunya bagi mereka untuk kembali dan bergabung dalam perang sekarang.
"Hmm. Buddha Tertinggi, tolong pimpin Legiun Arhat untuk bergabung dalam perang yang sedang berlangsung di Western Heaven. Selain itu, saya akan menugaskan Legiun Empat Sudut untuk pergi bersama anda. Anda dapat memberi perintah kepada mereka sesuai keinginan anda," jawab Ye Futian. Masih cukup menantang bagi pasukan dari Western Heaven untuk menghadapi serangan dari dua dunia utama, yaitu Dunia Kegelapan dan Dunia Empty Divine, sendirian.
Komandan dari Legiun Empat Sudut adalah empat murid Ye Futian, termasuk Fang Cun dan Tie Tou.
"Fang Cun," panggil Ye Futian.
"Ya, Guru." Fang Cun tampil lebih menawan sekarang dengan rambut panjangnya. Namun meski demikian, temperamennya terlihat tenang. Dia bukan lagi bocah yang tidak berpengalaman seperti sebelumnya. Meskipun waktu belum begitu lama berlalu di dunia luar, namun dia dan teman-temannya telah berkultivasi selama lebih dari 100 tahun di dalam dunia kecil milik Ye Futian. Oleh karena itu, dia telah berlatih selama 100 tahun untuk mengasah kemampuannya.
Ye Futian memberi perintah, "Kalian berempat, pimpin Legiun Empat Sudut dan pasukan di bawah komando masing-masing untuk membantu Sekte Buddha dalam perang. Patuhilah perintah dari Sekte Buddha."
"Baik, Guru," jawab Fang Cun sambil menganggukkan kepalanya. Kemudian, dia membungkuk ke arah Buddha Tertinggi Wutian dan berkata, "Saya pasti akan mematuhi perintah dari anda, Buddha Tertinggi."
"Amitabha." Buddha Tertinggi Wutian menyatukan kedua telapak tangannya sebagai tanda terima kasih.
"Kalian berempat, pergilah bersama Buddha Tertinggi Wutian," perintah Ye Futian. Dalam sekejap, mereka berempat pergi untuk memanggil pasukan mereka dan siap berangkat. Para kultivator dari Western Heaven juga meninggalkan dunia kecil itu satu per satu. Dua legiun telah dikirim untuk membantu Western Heaven dalam perang kali ini.
"Ayah, izinkan Legiun Revelation yang dipimpin oleh Diyuan dan Legiun Ziwei yang dipimpin oleh Kaisar Chen membantu para kultivator dari Prefektur Ilahi berperang," ujar Ye Futian sambil menatap Donghuang Agung. Belum lama ini, pasukan-pasukan dari Dunia Iblis telah memasuki jalur spasial yang menghubungkan dunia mereka dan Prefektur Ilahi. Mereka sekarang sudah berada di Wilayah Tebing Utara.
Dunia Iblis dan Prefektur Ilahi memiliki lokasi yang bersebelahan. Oleh karena itu, pasukan dari Dunia Iblis bertugas menduduki Prefektur Ilahi.
Ye Futian sebenarnya tidak ingin bertarung melawan pasukan dari Dunia Iblis. Namun, banyak hal tidak berjalan seperti yang dia inginkan. Pasukan dari Dunia Iblis memilih untuk berpartisipasi dalam Perang Tujuh Dunia Utama dan hendak menyerang Prefektur Ilahi.
"Hmm." Donghuang Agung mengangguk setuju saat dia berkata, "Pasukan dari Dunia Iblis sangat kuat. Ini akan menjadi sebuah pertarungan yang brutal. Melihat situasi saat ini, pertarungan kita melawan mereka sudah tidak bisa dihindari lagi."
Donghuang Agung juga tidak ingin terlibat dalam perang melawan Dunia Iblis. Dia sangat menghormati Kaisar Iblis, dan mereka berdua mengagumi satu sama lain. Namun meski demikian, mereka ditakdirkan untuk menjadi musuh karena perbedaan sikap mereka.
Jika Donghuang Agung memiliki hak untuk memilih, dia akan memilih berteman dengan Kaisar Iblis. Dia sangat berharap bahwa mereka berdua bisa berbincang-bincang dan bermain catur bersama dengan damai, seperti yang mereka lakukan terakhir kali ketika Kaisar Iblis mengunjungi Istana Kekaisaran Donghuang.
Kaisar Iblis adalah sosok penguasa yang selama ini menahan kekuatan bencana dari Jurang Iblis sendirian. Nasib semua orang di Dunia Iblis bertumpu di pundaknya.
Kali ini, Leluhur Manusia memanfaatkan keselamatan para kultivator dari Dunia Iblis untuk mengancam Kaisar Iblis. Dia dipaksa untuk menyatakan perang terhadap Prefektur Ilahi demi memastikan kelangsungan hidup anggotanya.
Ye Futian masih bisa berusaha untuk membujuk Dunia Iblis agar berpihak padanya jika Leluhur Manusia tidak melakukan hal tersebut. Situasinya mungkin akan berbeda jika mereka bisa menunda perang sampai Yu Sheng mampu menguasai Dunia Iblis. Ini juga rencana yang dibuat oleh Yu Tu. Dia telah menyiapkan berbagai macam hal sehingga suatu hari nanti, pasukan-pasukan dari Dunia Iblis dan Prefektur Ilahi dapat digunakan oleh Ye Futian.
"Diyuan," panggil Donghuang Agung. "Pimpin Legiun Revelation dan kembalilah ke Prefektur Ilahi."
"Baik, Ayah," jawab Donghuang Diyuan sambil mengangguk pelan. Meskipun dia adalah keturunan dari Kaisar Ye Qing, namun dia telah dibesarkan oleh Donghuang Agung sejak lahir. Donghuang Agung telah memperlakukannya seperti anaknya sendiri. Bahkan sampai sekarang, nama keluarganya masih Donghuang. Oleh karena itu, dia masih memanggil Donghuang Agung sebagai ayahnya. Di matanya, baik Donghuang Agung maupun Kaisar Ye Qing adalah ayahnya, dimana Donghuang Agung adalah ayah angkatnya sedangkan Kaisar Ye Qing adalah ayah kandungnya.
Setelah itu, Donghuang Diyuan pergi meninggalkan istana tersebut. Ye Futian kemudian menugaskan Kaisar Chen, yang sebelumnya dikenal sebagai Lord Chen, untuk memimpin Legiun Ziwei dan bergabung dengan Donghuang Diyuan.
Setelah empat legiun itu pergi ke Western Heaven dan Prefektur Ilahi, hanya ada dua legiun yang tersisa. Mereka adalah Legiun Istana Langit dan Legiun Heavenly Mandate. Legiun Istana Langit terdiri dari pasukan-pasukan pribumi di Dunia Langit, sedangkan Legiun Heavenly Mandate terdiri dari para kultivator yang mengikuti Ye Futian sejak awal.
Ye Futian telah memerintahkan enam legiun utamanya untuk pergi ke medan perang yang berbeda-beda karena lawan mereka kali ini tidak lagi bertarung sendirian. Mereka telah membagi pasukan mereka. Semua jalur spasial kini telah terbuka. Kali ini, pasukan sekutu dari Dunia Manusia dan empat dunia lainnya kemungkinan besar akan melancarkan serangan secara bersamaan.
Hal ini menunjukkan bahwa Dunia Langit, Prefektur Ilahi, dan Western Heaven akan terjun ke dalam perang secara bersamaan. Oleh karena itu, Ye Futian tidak punya pilihan selain membagi enam legiun utamanya di tiga dunia yang berbeda.
...
Para kultivator dari Dunia Langit bisa melihat pasukan dari Dunia Manusia telah berkumpul di bagian ujung dari jalur spasial yang ada di atas langit. Para kultivator itu semuanya mengenakan pakaian berwarna hijau. Mereka menggunakan cara ini untuk membedakan anggota mereka sendiri. Setelah perang meletus, dunia akan diliputi oleh kekacauan. Jika mereka tidak menentukan pakaian mereka, mereka tidak akan bisa membedakan anggota mereka dengan pasukan lawan.
Di Kota Kekaisaran Surgawi, Legiun Istana Langit dan Legiun Heavenly Mandate telah berbaris dalam sebuah formasi. Tatapan mereka tertuju pada jalur spasial itu, dan mereka semua sudah siap untuk berperang.
Semua kultivator yang berada di Kota Kekaisaran Surgawi menatap ke arah langit. Sekarang, hanya ada beberapa orang yang tersisa di kota tersebut. Sebagian besar dari mereka telah dievakuasi.
Saat ini, seorang kultivator melepas jubah hijaunya dan melemparkannya ke udara. Dalam sekejap, kobaran api membakar jubah hijau tersebut.
Ketika mereka menyaksikan pemandangan ini, kultivator lain di berbagai penjuru kota melepas jubah hijau mereka dan ikut melemparkannya ke udara, lalu membakarnya. Dalam sekejap, langit di atas kota itu dipenuhi oleh jubah yang terbakar.
Jika mereka mengenakan jubah berwarna hijau, mereka mungkin memiliki kesempatan untuk menyusup ke dalam pasukan musuh dan berhasil keluar hidup-hidup. Mereka bahkan bisa mengkhianati Dunia Langit dan bergabung dengan Dunia Manusia. Hal ini pasti akan terjadi, dan banyak orang pasti akan melakukannya.
Namun, banyak orang tetap membakar jubah mereka di depan publik. Tindakan ini dapat dianggap sebagai sebuah sumpah. Mereka membakar jubah masing-masing dan bersiap untuk bertarung.
"Mereka datang," ujar seseorang.
Pada saat ini, guncangan yang dahsyat datang dari jalur spasial yang berada di atas langit. Kemudian, sebuah pasukan besar muncul di sisi lain dari jalur spasial tersebut. Mereka bersiap untuk memasuki Pintu Spasial di hadapan mereka dan menyerbu Dunia Langit.
Di bawah jalur spasial itu, dua legiun sedang menunggu dengan ekspresi serius di wajah mereka.
Enam legiun utama, termasuk pasukan utama mereka dan pasukan yang telah mereka latih, total berjumlah satu juta orang. Setiap legiun memiliki lebih dari 100.000 kultivator di dalamnya.
Ini adalah jumlah yang mengerikan, tetapi sangat kecil jika dilihat dalam medan perang saat ini. Jumlah mereka masih terlalu sedikit. 100.000 kultivator terlalu menyedihkan untuk menjaga sebuah dunia. Untuk Kota Kekaisaran Surgawi saja, jumlah seperti itu tidak akan memiliki pengaruh besar.
Di dunia saat ini, beberapa pasukan yang lebih besar sudah memiliki anggota sebanyak itu.
Meski begitu, mereka tidak punya pilihan selain bertarung.
Di bawah jalur spasial tersebut, pasukan sudah berada dalam formasi, dan setiap pasukan terpisah satu sama lain. Saat ini, di antara kerumunan kultivator, sebuah aura yang sangat tajam terpancar dari salah satu pasukan, dan mereka tampak membawa busur serta anak panah. Pemimpin dari pasukan itu terlihat mengintimidasi dan tampan. Di punggungnya ada sebuah busur ilahi yang ditempa secara pribadi oleh Ye Futian untuknya!