Legenda Futian

Suara Leluhur Manusia



Suara Leluhur Manusia

0Sebuah badai yang dahsyat muncul tepat setelah tombak itu terbang melewati area tersebut. Tiba-tiba, satu sosok dewa raksasa dengan kepala di atas awan dan kaki menapak di permukaan tanah muncul dalam sekejap.      

Sosok itu menyerupai wujud Leluhur Manusia, yang kini telah menjadi perwujudan dari Jalur Surgawi.      

Tombak itu menghantam Tubuh Ilahi dari Jalur Surgawi dengan keras, mengoyaknya dan berniat untuk melahapnya. Namun, tombak itu dihentikan oleh sebuah pertahanan yang kuat.      

Anehnya, tombak mengerikan yang mampu melahap sebuah dunia itu tidak bisa menghancurkan Tubuh Ilahi tersebut. Seolah-olah serangan itu mendarat di sebuah objek dengan pertahanan terkuat di dunia. Tubuh Leluhur Manusia seolah-olah mampu meredam semua bentuk serangan fisik di muka bumi.      

*Brak* Suara gemuruh yang memekakkan telinga bergema di udara. Tubuh dari Dewa Surgawi itu mungkin memiliki kekuatan pertahanan tertinggi, tetapi tubuh tersebut tidak dapat mencegah tombak itu mengguncangnya, sehingga menyebabkan banyak retakan bermunculan dan menembusnya. Pada saat yang bersamaan, kekuatan ilahi berkumpul di sekitar Tubuh Dewa Surgawi itu.      

Pada saat ini, Ye Futian merasa bahwa tombaknya tidak berhasil mengenai tubuh manusia, melainkan sebuah dunia yang tidak dapat diguncang. Dia bisa merasakan energi di seluruh penjuru Dunia Manusia yang terkumpul di dalam tubuh Leluhur Manusia saat tabrakan itu terjadi.      

Setelah merasakan hal tersebut, dia pun menarik napas dalam-dalam. Ayahnya, Donghuang Agung, telah mengaktifkan Matriks Ilahi Revelation selama Perang Enam Kaisar Agung berlangsung, dan matriks tersebut mampu mencakup seluruh benua dari Prefektur Ilahi. Pada saat itu juga, Ye Futian tahu bahwa ayahnya telah menjadi satu kesatuan dengan Prefektur Ilahi.      

Namun tetap saja, Leluhur Manusia entah bagaimana telah naik ke tingkat berikutnya dengan menjadi perwujudan dari dunia itu sendiri. Dengan kata lain, dia tidak bisa dihancurkan.      

Sebuah kekuatan tertinggi saat ini mengalir menuju Leluhur Manusia dari seluruh penjuru langit. Pada saat yang bersamaan, dia membuka kedua matanya di wajah raksasa itu dan memandang ke permukaan tanah dengan tatapan mengejek, sambil memancarkan sebuah aura yang mengintimidasi ke arah Ye Futian.      

*Syuutt* Dia melihat sebilah Pedang Ilahi yang tak berbentuk dan tidak berwujud yang tampak seperti Pedang Jalur Surgawi ketika sebuah kekuatan yang tak terlihat menerjang ke arahnya. Tanpa ada peringatan, kekuatan tersebut menerobos masuk ke dalam Wilayah Spiritualnya secara agresif.      

Ye Futian langsung mengerang kesakitan saat rohnya diserang. Pedang Jalur Surgawi itu mencoba membuat kekacauan di dalam dirinya dan melenyapkan jiwa spiritualnya.      

*Boom* Sebuah tekanan dahsyat membuat tubuh Ye Futian sedikit terdorong ke belakang. Dia memproyeksikan wajahnya di atas langit, lalu menatap tajam ke arah wajah raksasa di seberangnya.      

Sesuai dugaannya, tubuh asli Leluhur Manusia memang berada di sini. Tidak butuh waktu lama sebelum dia kembali ke dunia ini seutuhnya. Dunia ini telah menjadi wilayah kekuasaan lawannya itu.      

"Ye Futian, meskipun kau dapat mengubah aliran waktu, tingkat kultivasimu masih belum cukup tinggi untuk mengimbangi kemampuanku! Kau bisa lolos dari kematian jika kau memilih tunduk kepadaku!" Suara Leluhur Manusia bergema di udara. Semua kultivator yang berada di Dunia Manusia bisa mendengar kata-katanya. Orang-orang yang tersebar di seluruh penjuru benua yang luas itu merasakan getaran yang hebat, sedemikian rupa sehingga mereka entah bagaimana bisa melihat peristiwa yang sedang berlangsung di Istana Ilahi Manusia.      

Meskipun tidak ada satu pun dari mereka yang bisa memahami kenapa mereka menyaksikan hal ini, namun itu tidak mengubah fakta bahwa semuanya telah terjadi. Pada saat ini, mereka menyadari bahwa pemimpin mereka, Leluhur Manusia, adalah Sosok Tertinggi yang sesungguhnya di dunia ini. Meskipun Kaisar Surgawi telah menyerang wilayah mereka, dia tetap saja masih seorang kultivator muda.      

Leluhur Manusia adalah kultivator yang telah hidup sejak zaman kuno.      

Ye Futian memandang lawannya itu dengan cepat dan mengalihkan pandangannya ke para dewa di Istana Ilahi Manusia. Dia menghela napas. "Salam hormat, dewa-dewa dari zaman kuno. Kalian semua telah menentang dan melawan Jalur Surgawi kala itu. Namun, kalian bersedia untuk takluk dan menjadi bawahan orang lain sekarang. Aku percaya tidak ada satu pun dari kalian yang pernah mendengar nama Leluhur Manusia kala itu, bukan?"      

Para dewa itu menyipitkan mata setelah mendengar hal tersebut. Hawa dingin mengalir di punggung mereka saat mereka menatap Ye Futian.      

Memang benar bahwa tidak ada satu pun dari mereka yang pernah mendengar tentang Leluhur Manusia selama Pertempuran Hukum Surgawi berlangsung kala itu.      

Tetapi zaman telah berubah, dan segala sesuatunya tidak sama seperti dulu. Leluhur Manusia kini telah menjadi sosok paling kuat di seluruh penjuru dunia. Dia juga yang bertanggung jawab atas kebangkitan mereka dan mengendalikan mereka.      

Sejujurnya, para dewa itu sebenarnya memiliki perasaan campur aduk dalam diri masing-masing, karena mereka semua adalah individu yang pernah dianggap sebagai sosok-sosok tertinggi di dunia ini, terlebih lagi untuk para Kaisar Agung Super. Ketika mereka menjadi anggota elit, Leluhur Manusia mungkin belum memiliki reputasi apa pun saat itu.      

"Semoga kalian semua beruntung," ujar Ye Futian. Pada saat itu juga, wajahnya berangsur-angsur menghilang, hingga akhirnya lenyap tak bersisa. Meski begitu, Leluhur Manusia sama sekali tidak bergerak dari tempatnya. Sudah jelas, dia tidak bisa membatasi pergerakan Ye Futian di sana.      

Setelah menundukkan kepalanya, Leluhur Manusia memandang semua orang dan menegaskan, "Dengarkan baik-baik. Kalian jangan sampai tertipu oleh kata-katanya. Aku telah bergabung dengan kalian semua untuk menetapkan Hukum Surgawi yang baru, dan kalian akan menjadi orang-orang yang menciptakan dunia baru di masa depan."      

Setelah Leluhur Manusia selesai berbicara, dia menyelimuti seluruh penjuru dunia dengan jiwa spiritual miliknya. Dalam sekejap, semua orang di Dunia Manusia bisa merasakan Kekuatan Dewa Tertinggi di sana. Tidak peduli dimana pun mereka berada, mereka semua bisa melihat wajah Leluhur Manusia di cakrawala.      

Sambil memandang semua kultivator yang berada di benua itu, Leluhur Manusia menyatakan, "Ada begitu banyak kultivator di Dunia Manusia, dan mereka semua memanggilku sebagai Leluhur Manusia. Tetapi hanya beberapa dari kalian yang mengenalku dengan baik. Ketika Jalur Surgawi kuno masih utuh, aku juga pernah menjadi manusia biasa, sama seperti sebagian besar dari kalian. Para dewa akan memegang kendali atas hukum dunia sambil memandang remeh umat manusia. Di mata para dewa yang mengendalikan Hukum Surgawi, manusia adalah makhluk rendahan. Bahkan jika kita mencapai tingkat yang relatif tinggi dalam kultivasi, kita akan selalu dianggap rendah bagi mereka."     

"Meski begitu, ada banyak sosok ambisius yang telah menetapkan tujuan untuk mendapatkan pencerahan terkait Jalur Agung dan menjadi dewa. Tapi sejak Zaman Para Dewa, aku selalu percaya bahwa manusia bisa menentukan nasibnya sendiri. Setiap kultivator di dunia ini adalah penentu dari kehidupannya masing-masing. Kita bisa disejajarkan dengan orang-orang seperti para dewa, bahkan dengan tubuh yang terbuat dari daging dan darah."     

"Setelah Pertempuran Hukum Surgawi berakhir, runtuhnya Jalur Surgawi pun terjadi. Banyak dewa telah binasa dalam prosesnya, tetapi entah bagaimana aku berhasil melewati rintangan tersebut. Sejak saat itu, aku telah menetapkan tujuan utamaku untuk membawa kembali kejayaan dari masa lalu. Namun, ini bukan lagi Zaman para Dewa, tetapi zaman kalian semua. Masing-masing dari kalian dapat berkultivasi untuk menjadi dewa. Ini juga salah satu hal yang telah kuupayakan semaksimal mungkin untuk dicapai selama bertahun-tahun. Sebagai hasilnya, Dunia Manusia mampu berkembang pesat."      

"Namun meski demikian, beberapa orang tidak senang akan hal ini. Semenjak munculnya Kaisar Surgawi yang baru, dia telah memimpin Dunia Langit dan menginginkan bangkitkan Hukum Surgawi yang lama. Zaman dimana hanya para dewa yang menguasai dunia bukanlah periode waktu yang baik. Meskipun aku ingin melihat kembalinya kejayaan dari Zaman Para Dewa, namun aku berharap bisa memulai babak baru dengan Hukum Surgawi yang baru juga. Namun, mantan Kaisar Surgawi dan keturunannya tidak henti-hentinya menghalangi rencana besar kita. Dan situasi itu berlangsung hingga generasi terbaru, yaitu Ye Futian. Dia juga memiliki perilaku yang sama."      

"Satu tahun yang lalu, aku telah memimpin pasukan kita ke Dunia Langit dan Prefektur Ilahi. Semua itu kulakukan hanya untuk menyatukan tatanan dari Tujuh Dunia Utama dengan Pedang Keadilan. Sejak saat itu, tidak akan ada perang yang terjadi di dunia dimana setiap orang dapat memperoleh pencerahan untuk menjadi Kaisar Agung. Kita semua akan tinggal di dunia dimana manusia biasa dapat mencapai tingkat dewa dan menjadi penguasa dunia. Semua orang akan memiliki status yang sama—dunia dengan tatanan sempurna, kesetaraan, dan keadilan yang mutlak."     

"Meski demikian, pasukan kita yang menyerang Dunia Langit dan Prefektur Ilahi kehilangan nyawa mereka di sana. Bahkan klan nomor satu di Dunia Manusia, Sekte Persatuan Ortodoks, telah dilenyapkan, dan anggota mereka dimusnahkan. Seperti yang kalian lihat sebelumnya, Ye Futian telah menerobos masuk ke dalam Istana Ilahi Manusia dan menghancurkannya sembari mencoba menghabisi setiap kultivator yang berada di sana. Ye Futian, Donghuang Agung, dan Sang Buddha telah menciptakan Pasukan Dewa untuk mengikuti mereka ke berbagai tempat. Mereka adalah perwakilan dari golongan konservatif, yang hanya peduli pada keuntungan pribadi mereka dan akan menghancurkan apa pun serta siapa pun yang bertentangan dengan kepentingan mereka. Karena itulah, aku akan membawa kalian bersamaku untuk unjuk diri dan bertarung. Dengan membawa Pedang Keadilan di tanganku, aku akan menaklukkan Tujuh Dunia Utama. Sekarang, siapa yang ingin pergi bersamaku untuk menciptakan dunia baru dan menetapkan Hukum Surgawi yang baru?"      

Suara Leluhur Manusia terdengar sangat tegas. Pada saat ini, semua orang di seluruh penjuru Dunia Manusia sangat tersentuh oleh ucapannya, dan hal itu menciptakan sebuah resonansi dengan langit. Tiba-tiba, semua kultivator di dunia itu memiliki dorongan kuat untuk segera pergi ke Dunia Langit untuk membunuh sang Kaisar Surgawi, Ye Futian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.