Penghalang
Penghalang
Para kultivator dari Istana Kegelapan langsung memandang ke arah langit dengan jantung berdegup kencang. Apa yang baru saja terjadi?
Semua orang yang berada di dalam Istana Kegelapan bisa merasakan kekuatan dewa yang menekan mereka.
*Boom* Langit terbelah setelah suara ledakan yang keras bergema di udara.
Pada saat berikutnya, bayangan dewa yang tak terhitung jumlahnya bermunculan di atas langit. Masing-masing dari mereka memancarkan kekuatan kaisar yang tangguh dari tubuh masing-masing.
Pasukan yang memegang kendali atas Dunia Kegelapan, Istana Kegelapan, masih terus bergetar. Wajah para kultivator di Istana Kegelapan menjadi pucat setelah melihat jajaran kultivator yang baru saja muncul di atas langit.
Apakah itu adalah Pasukan Dewa?
Sambil menatap bagian tertinggi dari Istana Kegelapan, mereka melihat arus kegelapan yang mengerikan terpancar keluar sebelum satu sosok bertopeng muncul di sana, memberikan sensasi yang misterius. Namun, aura yang dilepaskan oleh sosok tersebut sangatlah mencengangkan.
"Apakah Leluhur Manusia tidak datang kemari?" dia bertanya dengan acuh tak acuh dan terdengar tidak ramah.
Siapa yang mengira bahwa komandan dari Pasukan Dewa itu hanyalah murid pribadi dari Leluhur Manusia, Di Hao? Meski begitu, dia hanya berpura-pura menjadi penerus dari Dunia Manusia. Apa yang bisa dia harapkan dari seorang pria ambisius seperti Leluhur Manusia?
Tidak peduli apa pun itu, status Di Hao akan selalu berada di bawah Leluhur Manusia.
"Aku sudah tiba di sini," suara Leluhur Manusia bergema di udara. Wajah Leluhur Manusia terlihat di atas langit, tapi itu bukanlah tubuh aslinya.
"Penguasa Kegelapan, kau telah membawa kegelapan ke dunia ini semenjak kau menguasai Dunia Kegelapan. Sebenarnya, sudah seharusnya aku melenyapkan kegelapan itu dengan Pedang Keadilan. Tapi aku bersedia memberimu kesempatan kedua, asalkan kau bersedia memimpin pasukan dari Dunia Kegelapan untuk menyerang aliansi dari Dunia Langit dan Prefektur Ilahi," ujar Leluhur Manusia dengan nada merendahkan, seolah-olah dia adalah sang penguasa dunia, yang saat ini memberi Penguasa Kegelapan kesempatan untuk menebus kesalahannya sendiri.
Penguasa Kegelapan sejak awal sudah membenci pemilik dari wajah tersebut. Untuk waktu yang sangat lama, dia membenci orang-orang yang menganggap diri mereka lebih 'suci' darinya. Dia lebih tidak menyukai orang-orang yang munafik daripada orang-orang yang picik.
Leluhur Manusia adalah penggambaran yang tepat dari seorang munafik.
Sosoknya mengingatkan Penguasa Kegelapan pada sosok yang dia benci. Tampaknya ada banyak kesamaan di antara mereka berdua.
Leluhur Manusia menganggap dirinya sebagai sang pembela kebajikan. Tapi, apakah dia benar-benar orang yang membela kebajikan?
"Bagaimana jika aku menolak?" jawab Penguasa Kegelapan.
"Dunia ini telah dipenuhi dengan kegelapan. Jika seseorang terlalu keras kepala untuk bertobat dari kejahatan yang mereka lakukan, maka tidak akan ada alasan bagi dunia ini untuk tetap berdiri. Dunia Manusia akan bergerak untuk menyerang dunia yang penuh dosa ini dan membebaskannya dari kegelapan. Sepertinya masa depan tidak terlihat begitu baik bagi para kultivator dari Istana Kegelapan, termasuk kau sendiri, Penguasa Kegelapan," Leluhur Manusia mengumumkan dengan maksud untuk mengancam mereka.
Jika Penguasa Kegelapan menolak, dia akan memimpin pasukannya untuk membantai mereka semua.
"Aku tahu apa yang kau khawatirkan. Akan tetapi, jauh lebih baik jika kau bersedia untuk membuka lembaran baru, menjunjung tinggi integritas dari umat manusia, dan mengerahkan pasukanmu ke Prefektur Ilahi serta Dunia Langit. Dengan begitu, aku akan mengabaikan apa yang terjadi di masa lalu dan memberimu tempat di dunia ini," lanjut Leluhur Manusia. Sudah jelas, kata-katanya mengacu pada momen ketika dia mencoba untuk membunuh Penguasa Kegelapan.
Tepat setelah dia berbicara, udara langsung dipenuhi dengan kekuatan dari semua dewa yang tersebar di seluruh penjuru Istana Kegelapan. Sepertinya mereka akan langsung melenyapkan anggota dari Istana Kegelapan jika Penguasa Kegelapan menolak penawaran tersebut. Jika situasinya berubah menjadi seperti itu, mampukah para kultivator dari Istana Kegelapan menangkis pasukan musuh?
Tatapan mata Penguasa Kegelapan di balik topeng yang dia kenakan itu terlihat suram. Dia tahu Leluhur Manusia sedang memojokkannya. Jika dia menolak, Leluhur Manusia mungkin akan memerintahkan pasukannya untuk melenyapkan Istana Kegelapan dan mengirim pasukan lain untuk menyerang Dunia Kegelapan.
Jika Leluhur Manusia menjajah Dunia Kegelapan, apakah itu adalah dunia yang selama ini dia dambakan?
Jawabannya jelas tidak. Leluhur Manusia adalah seorang pria munafik yang selalu membual tentang kebajikan. Dunia Manusia adalah dunia yang penuh dengan kepura-puraan dan tipu daya, sehingga itu bukanlah dunia yang ingin dia saksikan.
"Baiklah, aku setuju," jawab Penguasa Kegelapan. Para kultivator dari Istana Kegelapan menghela napas lega setelah mendengar jawaban tersebut.
Mereka takut Penguasa Kegelapan akan menolak penawaran itu. Jika dia melakukan hal tersebut, mereka akan tewas terlebih dahulu.
Jika para dewa melancarkan serangan secara besar-besaran, itu akan menjadi malapetaka bagi Istana Kegelapan. Tidak ada satu pun dari mereka yang akan lolos dari kematian, bahkan jika mereka sudah mencapai Great Emperor Plane.
Ada beberapa Kaisar Kuno di antara jajaran anggota dari Pasukan Dewa itu. Bagaimana mereka bisa berharap untuk selamat dari hal tersebut?
"Bagus. Aku akan mengabarimu jika waktunya telah tiba," ujar Leluhur Manusia. Setelah itu, sebuah aura yang menakjubkan memenuhi udara sebelum Pasukan Dewa itu menghilang dari Istana Kegelapan.
...
Ketika Pasukan Dewa muncul di Dunia Kegelapan, hal yang sama juga terjadi di Dunia Empty Divine dan Dunia Iblis.
Kumpulan awan iblis di atas Istana Kekaisaran Iblis meledak tak terkendali. Kekuatan dari Jurang Iblis turun seperti sebuah beban yang menekan kepala semua orang.
Ketika Pasukan Dewa tiba di sana, mereka mendongak untuk memandang ke arah Jurang Iblis, sebuah penjara kuno yang tetap berdiri tegak sampai sekarang, bahkan setelah runtuhnya Jalur Surgawi.
Wajah Leluhur Manusia terbentuk di atas langit saat dia mengerahkan kekuatannya menuju Istana Kekaisaran Iblis.
Semua kultivator iblis yang tinggal di dalam Istana Kekaisaran Iblis menatap ke arah yang sama dengan tatapan tajam dan mengintimidasi. Munculnya Pasukan Dewa tidak membuat mereka takut sedikit pun.
"Kaisar Iblis!" Leluhur Manusia berseru.
"Apa kepentinganmu untuk datang kemari!" sebuah suara bernada dingin dan merendahkan terdengar dari dalam Istana Kekaisaran Iblis. Meskipun Pasukan Dewa berada di hadapannya, nada bicara dari Kaisar Iblis tetap terdengar merendahkan.
"Aku ingin bersekutu denganmu," ujar Leluhur Manusia.
"Aku tidak tertarik!" Kaisar Iblis menjawab tanpa menunjukkan wajahnya.
Mendengar hal tersebut, Leluhur Manusia mengerutkan keningnya karena merasa tidak senang. Sudah bisa ditebak bahwa situasi yang berlangsung di sini berbeda dengan lokasi lain. Meski demikian, memang seperti inilah perilaku dari Kaisar Iblis. Jadi, dia tidak begitu memedulikannya.
"Setelah aku berhasil menaklukkan Prefektur Ilahi dan Dunia Langit, para kultivator dari Dunia Iblis dapat meninggalkan penjara ini. Pada saat itu, tatanan dunia akan diubah secara signifikan, dan aku pasti tidak akan memperlakukanmu dengan buruk," Leluhur Manusia menambahkan.
"Kami akan mengurus masalah kami sendiri!" Bayangan dari Kaisar Iblis terlihat berdiri di dalam Istana Kekaisaran Iblis. "Sebenarnya kau bekerja untuk siapa?"
"Tidak ada orang lain! Aku tidak bekerja untuk siapa pun!" Sambil mengerutkan kening pada Kaisar Iblis, Leluhur Manusia berkomentar, "Aku khawatir situasinya tidak akan berjalan sesuai keinginanmu kali ini!"
Setelah dia selesai berbicara, kekuatan dewa langsung memenuhi seluruh penjuru Istana Kekaisaran Iblis.
Setelan menatap sekilas pasukan yang terdiri dari Kaisar Agung di dalamnya itu, Kaisar Iblis berkomentar, "Aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan memiliki kesempatan untuk melihat dewa-dewa dari zaman kuno secara langsung! Jika kau ingin memulai perang, aku dapat menyanggupi keinginanmu itu! Kau telah melihat sendiri bagaimana kekuatan dari Jalur Surgawi! Dan sekarang, kau akan merasakan seperti apa kekuatan dari Jurang Iblis!"
Sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa Kaisar Iblis dari Dunia Iblis adalah pria yang tidak mengenal rasa takut.