Legenda Futian

Broken, Unraveled, Entombed



Broken, Unraveled, Entombed

3Setelah Ye Futian kembali ke Istana Kekaisaran Ye, dia terus berkultivasi dalam pengasingan. Dia memiliki pemikiran yang sama dengan Donghuang Agung. Dunia sedang mengalami perubahan yang signifikan, dan tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan.      

Ketika Zaman Para Dewa akhirnya tiba, satu-satunya cara untuk tetap berdiri di antara langit dan bumi adalah dengan mengembangkan dan memperkuat diri sendiri.      

Jika ramalan yang dibuat oleh Buddha of Destiny dan seluruh penjuru dunia memang benar adanya, maka dalam beberapa tahun ke depan, dia mungkin akan kembali bertarung melawan Donghuang Agung. Di dalam dunianya sendiri, dia masih punya waktu selama beberapa dekade tahun untuk berkultivasi.      

Oleh karena itu, tujuan utamanya sekarang adalah untuk terus meningkatkan Jalur Surgawi Kecil miliknya sehingga dia bisa menjadi lawan yang sepadan bagi Donghuang Agung.      

Sekarang, kekuatannya masih satu tingkat di bawah Donghuang Agung.      

Di Istana Kekaisaran Ye, Ye Futian telah mengubah jalannya waktu di dalam Jalur Surgawi Kecil miliknya sehingga perbedaan waktu di antara kedua dunia menjadi semakin besar. Dia datang berkunjung ke ruang hampa di dalam sana untuk terus mengkultivasi teknik-teknik tombak.      

Banyak bayangan bermunculan di sana, dan tombak-tombak dikerahkan pada saat yang bersamaan. Setiap serangan itu mengandung kekuatan luar biasa di dalamnya, yang dapat dengan mudah menembus suatu area.      

Pertempuran antara Ye Futian melawan Haotian Agung dan Yuanshi Agung telah memberinya inspirasi tambahan. Teknik-teknik tombaknya kini telah menggabungkan kekuatan hukum ilahi yang berbeda-beda di dalamnya, dan komponen utama di antara semua kekuatan itu adalah Hukum Ruang dan Waktu. Ketika serangan itu dikeluarkan, Hukum Ruang Dan Waktu yang memandu teknik tombaknya berbeda dari kekuatan hukum yang ada di dunia luar. Dengan demikian, hukum tersebut membentuk kebingungan yang pada akhirnya mendistorsi ruang dan waktu, sehingga menciptakan badai pusaran ruang dan waktu yang mengerikan.      

Serangan ini dikuasai setelah Ye Futian melakukan gerakan itu berkali-kali, tetapi Ye Futian masih merasa ada yang kurang. Serangan ini dapat ditingkatkan lebih lanjut untuk membuatnya menjadi lebih kuat, bahkan mampu menembus area Jalur Agung mana pun hanya dengan satu serangan.      

Di antara bayangan yang tak terhitung jumlahnya itu, tombak-tombak ini berisi kekuatan hukum yang berbeda-beda. Salah satunya adalah Kekuatan Ilahi Dunia dan Kekuatan Ilahi Tianhzu, dimana keduanya telah digabungkan ke dalam tombak tersebut. Dia ingin melihat kekuatan seperti apa yang akan tercipta dalam situasi yang berbeda-beda. Dia ingin terus belajar dari pengalaman ini, sehingga dia bisa menciptakan serangan paling kuat dari sebuah teknik ilahi.      

Menciptakan teknik ilahi sangatlah rumit jika hanya didasarkan pada pemahaman murni. Prosesnya harus dirasakan terus menerus, dijalankan, dan kemudian disempurnakan.      

Ye Futian benar-benar tenggelam dalam kultivasinya sendiri, berusaha memahaminya berulang kali. Dia merasa bahwa kultivasi dari teknik tombak ini dapat melampaui kekuatan dari Pedang Ilahi Tianzhu dan mampu meningkatkan kemampuan bertarungnya sendiri.      

Ketika Zaman Para Dewa tiba, dan ada lebih banyak Kaisar Agung yang muncul di dunia ini, maka segala sesuatunya akan bergantung pada kekuatan hukum dan teknik ilahi siapa yang paling kuat.      

Ye Futian menghabiskan waktu cukup lama untuk menyelesaikan proses kultivasi kali ini, hampir sepuluh tahun dia habiskan untuk memahami satu serangan ini. Baginya, kultivasi adalah prioritas utamanya saat ini. Terakhir kali, jika bukan karena kehadiran para kultivator dari Dunia Iblis, dia tidak akan bisa lolos, karena dia tahu bahwa dia tidak akan bisa berbuat apa-apa. Namun, ketika dia mencapai kekuatan yang dia butuhkan untuk menekan Donghuang Agung, maka dia akan bisa menghancurkan Klan Dewa Kuno dengan sesuka hatinya.      

Saat ini, sosok Ye Futian berdiri di depan sebuah dunia bintang. Dengan membawa sebuah tombak di tangannya, sosoknya melesat dan menghilang dari tempatnya berada. Tombak itu melesat di udara dan menembus dunia bintang tersebut. Dalam sekejap, seberkas cahaya suci menembus dunia itu sepenuhnya, lalu melanjutkan pergerakannya ke kejauhan.      

Sebuah lubang muncul di atas dunia bintang tersebut; dunia itu berhasil ditembus.      

"Broken!"      

Ye Futian kembali ke tempatnya, masih memegang tombak di tangannya. Kemudian, dia melancarkan serangan lainnya. Ketika serangan itu dikeluarkan, sebuah suara yang keras bergema di antara langit dan bumi, disertai dengan kegaduhan yang luar biasa. Dunia itu mulai runtuh dan hancur dalam sekejap. Di dunia yang hancur ini, sebuah badai penghancur mengintai, dan pada akhirnya mengamuk di area tersebut.      

"Unraveled!"      

Ye Futian terlihat tenang; tombak itu masih berada di tangannya saat dia memandang dunia lain di kejauhan. Kekuatan ilahi yang terpancar dari tombak di tangannya itu sangat menakjubkan. Pada saat ini, ekspresi Ye Futian tampak serius.      

Selanjutnya, giliran serangan terakhir yang dia keluarkan dalam sepuluh tahun pemahamannya, dan itu juga merupakan serangan terkuat.      

Dikeluarkannya serangan ini akan mengakibatkan sebuah bencana.      

Dengan satu perintah dari dalam pikirannya, sosoknya menghilang dalam sekejap. Pada saat berikutnya, tombak itu menyerang dunia bintang yang berada tepat di hadapannya.      

*Brak* Disertai oleh suara yang keras, sebuah pusaran yang mengerikan muncul pada saat berikutnya, dan rentetan suara gemuruh terdengar di sana. Area ini pun runtuh dengan kecepatan yang luar biasa dan kemudian dilahap oleh pusaran itu dengan kecepatan yang sama mengerikannya.      

Dalam sekejap, dunia itu menghilang seutuhnya; bahkan tidak ada jejak yang tertinggal.      

Bahkan ruang dan waktu di sana masih terdistorsi. Di depan Ye Futian, sebuah pusaran yang mengerikan tampaknya telah terbentuk, masih sibuk melahap segalanya.      

"Entombed!"      

Ini adalah nama yang diberikan oleh Ye Futian pada ketiga teknik tombak ini. Gaya serangan mereka memang sedikit berbeda, tetapi kekuatannya jelas menjadi semakin kuat di setiap tahapannya.      

Mereka adalah Broken, Unraveled, dan Entombed! [1][1]     

Ye Futian merasa cukup puas. Teknik ilahi ini diciptakan dalam waktu sepuluh tahun. Jika dia harus menghadapi Haotian Agung lagi, dia yakin dia akan berhasil membunuh musuhnya alih-alih membiarkannya lolos seperti terakhir kali.      

Ditambah lagi, serangan dari teknik ilahi ini akan terus meningkat seiring dengan kekuatan hukum ilahi miliknya dan menjadi semakin kuat. Pada saat yang bersamaan, jika pemahamannya semakin dalam, itu juga akan menjadi faktor lain untuk menjadikan teknik tersebut lebih kuat dari sebelumnya.      

Dia jadi bertanya-tanya, akan menjadi semengerikan apakah Jalur Surgawi Kecil miliknya apabila disempurnakan dan Entombed dikeluarkan? Apakah teknik itu bisa melahap seluruh penjuru dunia?      

Setelah dia selesai berkultivasi, Ye Futian mengamati seluruh penjuru dunia untuk melihat bagaimana perkembangan kultivasi rekan-rekannya.      

Tidak lama kemudian, jiwa spiritualnya tertarik pada suatu tempat ketika tatapan matanya tertuju ke lokasi tertentu. Seolah-olah kedua matanya mampu menembus dunia yang luas itu, dia bisa melihat Gu Dongliu berdiri di ruang hampa dengan dikelilingi oleh sebuah pola yang berukuran sangat besar. Di dalam pola raksasa ini, terdapat dewa-dewa iblis dengan aura dan energi iblis tak tertandingi yang menyebar ke seluruh tempat.      

Ye Futian telah memberikan Diagram Iblis Ilahi kepada Gu Dongliu untuk kepentingan kultivasi. Dan sekarang, ketika dia sedang berkultivasi, Gu Dongliu telah menggabungkan diagram tersebut ke dalam Jalur miliknya sendiri, berniat untuk menciptakan area ilahinya sendiri.      

Setelah itu, Ye Futian memandang ke tempat lain dan melihat Kaisar Pedang Tertinggi yang sedang berkultivasi dengan mata terpejam. Ratusan juta pedang ilahi mengelilingi sosoknya ketika dia duduk bersila di tengah-tengah sebuah dunia pedang; seolah-olah dia sendiri telah berubah menjadi ilmu pedang.      

Sementara itu tempat lain, Si Buta Tie sedang melakukan penempaan di atas langit. Sekujur tubuhnya memancarkan cahaya yang menyilaukan, dan dikelilingi oleh kobaran api ilahi. Tubuhnya menjadi sangat besar ketika dia memegang palu ilahi dan memukul Benda Ilahi itu berulang kali. Terdapat bayangan palu ilahi yang tak terhitung jumlahnya di area sekitarnya. Seolah-olah mereka semua digerakkan oleh kekuatan ilahi. Pemandangan itu sendiri sangatlah mengejutkan.      

Di tempat Chen Yi berada, tubuhnya diselimuti oleh cahaya saat dia menjadi satu dengan cahaya tersebut. Bahkan dunia di sekitarnya penuh dengan cahaya, yang menerangi seluruh tempat dan membawa cahaya ke dunia ini.      

Setelah itu, Ye Futian menyaksikan banyak orang juga sedang berkultivasi, dan ketika dia memberi perintah dari dalam pikirannya, kekuatan hukum ilahi akan menyebar di Jalur Surgawi Kecil ini, sehingga semua kultivator dari Istana Kekaisaran Ye dapat bermandikan di dalam cahaya hukum dan merasakan kekuatan dari Jalur Surgawi Kecil ini. Dengan demikian, kultivasi mereka dapat berkembang lebih cepat dan lebih mudah untuk dipahami.      

Karena dia adalah pencipta dari Jalur Surgawi Kecil, wajar jika dia dapat menciptakan kondisi yang paling menguntungkan untuk berkultivasi di dalamnya.      

Setelah menyelesaikan semua ini, Ye Futian terus memahami dan berkultivasi untuk menyempurnakan Jalur Surgawi Kecil miliknya. Dia merasa senang dengan kondisi saat ini. Aliran waktu di antara dua dunia telah berbeda, dan seiring berjalannya waktu, orang-orang dari Istana Kekaisaran Ye tidak diragukan lagi akan dapat menyamai para kultivator di dunia luar. Bahkan jika Zaman Para Dewa telah tiba, akan ada tempat untuk Istana Kekaisaran Ye di sana!     

[1] Broken berarti Hancur, Unraveled berarti Terurai, Entombed berarti Terkubur     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.