Legenda Futian

Tombak



Tombak

0"Apakah ini adalah aplikasi dari penggunaan Kekuatan Ilahi Spasial?" seseorang mengungkapkan pendapatnya. Semua kultivator di sekitarnya menatap pertempuran antara Ye Futian dan dua Kaisar Agung itu.      

Kekuatan ilahi tampak mengelilingi sosok Ye Futian. Kekuatan pertahanannya sangatlah mengerikan. Tampaknya itu adalah Kekuatan Ilahi Dunia. Adapun badai terdistorsi yang sekarang mengeluarkan cahaya suci, tampaknya itu adalah sebuah aplikasi dari Kekuatan Ilahi Spasial.      

Ketika kedua Kaisar Agung itu, Haotian Agung dan Yuanshi Agung, mengeluarkan serangan gabungan, pertahanan mutlak yang ditempa dari Kekuatan Ilahi Dunia berhasil dihancurkan. Sinar cahaya suci yang tak terhitung jumlahnya dari Hukuman Ilahi langsung melesat menuju sosok Ye Futian. Namun pada akhirnya, mereka dilahap oleh badai tersebut.      

Rasanya seolah-olah sebuah arus ruang dan waktu yang kacau telah terbentuk di sekitar sosok Ye Futian. Arus yang kacau ini terlihat seperti sebuah lubang hitam yang sangat mengerikan.      

Di sisi lain, Yuanshi Agung mengarahkan jarinya ke atas langit. Kekuatan yang jauh lebih mengancam terpancar keluar dari matriks ilahi buatannya. Dalam sekejap, serangan yang tak ada habisnya menerjang ke arah Ye Futian, mengubur area tempatnya berdiri. Haotian Agung juga tidak tinggal diam dan ikut melancarkan serangan. Segel Ilahi Haotian yang tak terhitung jumlahnya dikerahkan ke bawah, mencoba untuk menghancurkan kekuatan ilahi yang berada di sekitar Ye Futian.      

Sosok Ye Futian pun tenggelam di dalamnya. Para kultivator dari dunia luar tidak bisa lagi mendeteksi kehadirannya. Mereka hanya bisa melihat serangan tanpa akhir itu serta badai terdistorsi yang mengelilingi tubuh Ye Futian.      

Para kultivator di Kota Haotian bisa merasakan jantung mereka berdegup kencang. Mereka tidak menyangka akan bisa menyaksikan pertempuran tingkat dewa hari ini. Ini adalah perang antar Kaisar Agung. Dua Kaisar Agung telah mengepung Ye Futian untuk membunuhnya. Meskipun Ye Futian belum menjadi Kaisar Agung, dia sudah bisa disejajarkan dengan mereka dalam hal kemampuan. Karena itulah, dia bisa dianggap sebagai salah satu dari mereka.      

Kekuatan penghancur yang mengerikan dan serangan tanpa akhir itu tidak memiliki peluang ketika dihadapkan dengan ruang hampa yang terdistorsi dan pada akhirnya dilahap oleh badai tersebut. Badai spasial itu semakin membesar dan menutupi bagian langit ini. Serangan dari dua Kaisar Agung itu bahkan gagal menembusnya.      

'Pertahanan macam apa ini?' pikir Yan Guiyi saat dia mengamati jalannya pertarungan itu. Dia merasa takjub. Sebagai Demon Sage tingkat tinggi di Dunia Iblis, dia adalah sosok yang sombong. Namun meski demikian, dia sudah mengamati perkembangan Ye Futian sejak yang pria itu mengunjungi Istana Kekaisaran Iblis. Peningkatan yang dialami oleh Ye Futian telah melampaui imajinasi Yan Guiyi dan kini mencapai tahap yang mengejutkan.      

Pertahanan Ye Futian saja sudah cukup untuk menempatkan dua Kaisar Agung dalam kesulitan.      

"Serangannya akan sekuat pertahanannya," Yu Sheng berkomentar. Dia tampaknya sangat percaya pada kemampuan Ye Futian. Ye Futian selalu memperhatikan baik pertahanan maupun serangannya untuk menutupi semua kekurangan yang ada. Sekarang, dia memusatkan perhatiannya untuk menahan serangan dari dua Kaisar Agung tersebut. Begitu dia menemukan kesempatan untuk melancarkan serangan balasan, sulit untuk memastikan apakah Haotian Agung dan Yuanshi Agung akan mampu bertahan menghadapi serangannya itu.      

Sementara itu, di tempat yang lokasinya sangat jauh dari Wilayah Nantian dimana Kota Haotian berada, Donghuang Agung dan Kaisar Iblis saat ini berada di Istana Kekaisaran Donghuang, tempat paling dihormati di Prefektur Ilahi.      

Mereka masih duduk di depan papan catur. Namun, Donghuang Agung telah mengaktifkan sebuah jalur di sana, dan terdapat sebuah gambaran di dalamnya. Gambaran itu adalah pertempuran yang sedang terjadi di Klan Haotian sekarang.      

Sepertinya tidak ada satu pun pertarungan di Prefektur Ilahi yang bisa lolos dari perhatian jika Donghuang Agung benar-benar ingin mengetahuinya.      

"Donghuang, bagaimana menurutmu?" Kaisar Iblis bertanya sambil menatap Donghuang Agung, yang duduk di seberangnya.      

Donghuang Agung menjawab, "Dia menghancurkan Jalur Agung miliknya sendiri untuk mencapai kultivasi yang lebih tinggi. Dia bahkan sudah bisa berhadapan dengan dua Kaisar Kuno meskipun dia masih menjadi Calon Kaisar Agung. Dia telah menciptakan banyak kekuatan ilahi yang unik. Dia benar-benar luar biasa."      

"Bisakah dia mengalahkanmu?" Kaisar Iblis bertanya lebih jauh.      

Ketika Kaisar Iblis bertanya, tatapan matanya tertuju pada bagian samping dari lawan bicaranya itu. Dia ingin melihat bagaimana Donghuang Agung menanggapi pertanyaannya ini.      

Donghuang Agung mengamati pertempuran itu saat dia mengakui, "Dia memang mampu mengalahkanku."      

Kaisar Iblis menyipitkan matanya. Kemudian, dia tertawa dan berkata, "Donghuang, kau dinobatkan sebagai kultivator serba bisa nomor satu di dunia ini. Kau adalah sosok yang tak tertandingi dan seorang jenius yang langka. Namun sekarang, kau benar-benar mengakui bahwa ada seseorang yang lebih baik darimu, dan dia bahkan masih sangat muda."      

Donghuang Agung menjawab, "Langit dan bumi sedang menyambut perubahan besar, dan Zaman Para Dewa akan datang kembali. Tidak mengherankan bahwa beberapa sosok mengerikan telah bermunculan. Aku telah membuktikan Jalur Agung milikku dan sekarang memegang kendali atas Prefektur Ilahi. Namun, pencapaianku hanya bisa terjadi karena kita hidup di era saat ini. Di zaman kuno, ada banyak sosok menakjubkan di bawah Jalur Surgawi. Kemampuanku tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan mereka."      

Kaisar Iblis tersenyum ketika dia memandang lawan bicaranya itu. Dia memuji, "Kau mungkin bukan kultivator terkuat di dunia saat ini, tetapi kau adalah satu-satunya sosok yang kukagumi."      

Dia pun melanjutkan kata-katanya, "Namun, sebagai penerus dari Kaisar Ye Qing, dia akan mencarimu untuk membalas dendam. Karena kau merasa yakin bahwa dia bisa melampauimu, kenapa kau masih membiarkannya pergi? Kenapa kau tidak menghentikan ancaman ini sejak awal?"      

Dia penasaran bagaimana tanggapan Donghuang Agung mengenai hal ini.      

"Jika benar demikian, apa perbedaan antara era ini dan era sebelumnya?" tanya Donghuang Agung saat dia juga mengungkapkan senyuman di wajahnya. Dia memandang Kaisar Iblis dan berkata, "Jika dia benar-benar berdiri di hadapanku suatu hari nanti, aku tidak keberatan untuk menyerahkan dunia ini kepadanya."      

Ketika Kaisar Iblis mendengar jawaban Donghuang Agung, dia menatap lawan bicaranya itu dengan matanya yang berwarna hitam legam. Dia tampaknya sedang menilai seberapa besar kebenaran yang terkandung dari apa yang baru saja dikatakan oleh Donghuang Agung.      

"Menurutmu, siapa yang akan memenangkan pertempuran ini?" Kaisar Iblis terus bertanya.      

Donghuang Agung memandang ke arah medan pertempuran dan berkata, "Ye Futian."      

"Aku juga berpikir demikian," jawab Kaisar Iblis sambil tersenyum saat dia juga berbalik untuk memandang ke arah medan pertempuran.      

Saat ini, di atas medan pertempuran, serangan kedua Kaisar Agung itu masih belum bisa menembus pertahanan Ye Futian. Tatapan mata Haotian Agung tampak sedingin es. Di atas langit, sebuah Telapak Tangan Haotian berusaha mencengkeram sosok Ye Futian. Dia mencoba untuk menghancurkan ruang hampa dengan telapak tangannya yang berukuran sangat besar.      

Ketika Yuanshi Agung menyaksikan pemandangan ini, dia berhenti menyerang. Dia mengamati telapak tangan raksasa yang menghalangi langit itu dengan penuh perhatian.      

Di bawah tatapan mata yang tak terhitung jumlahnya, telapak tangan itu melesat ke bawah dan mengincar tempat dimana Ye Futian berdiri.      

Ketika serangan itu mendarat, badai yang terdistorsi itu ternyata mampu menghancurkannya secara perlahan-lahan. Telapak tangan raksasa itu pun hancur dan tersapu ke dalam badai tersebut.      

'Kekuatan ilahi macam apa ini?' sosok-sosok terkemuka dari Dunia Iblis dan Dunia Kegelapan bertanya-tanya. Hati mereka berdebar kencang ketika mereka menyaksikan pemandangan yang mengejutkan ini terungkap di depan mata mereka. Telapak Tangan Haotian telah hancur berantakan, dan bagian-bagian kecilnya tersedot ke dalam badai tersebut. Kecepatan pelahapnya sangatlah mencengangkan. Ketika telapak tangan raksasa itu memasuki badai spasial itu, banyak orang mendapati bahwa waktu mengalir secara berbeda di dalam area tersebut.      

Namun meski demikian, telapak tangan itu tetap saja menghancurkan badai yang mengamuk itu ketika tersedot ke dalamnya dikarenakan ukurannya yang sangat besar. Ruang hampa yang terdistorsi itu juga runtuh. Pada akhirnya, kedua serangan itu hancur berkeping-keping.      

Tepat pada saat ini, seberkas cahaya ilahi melesat. Tidak lama kemudian, muncul satu sosok di tengah-tengah badai yang mengamuk itu. Sosok tersebut tidak lain adalah Ye Futian.      

Dia telah berubah wujud menjadi seberkas cahaya. Dengan membawa sebuah tombak di tangannya, dia membebaskan dirinya dari pengekangan itu dan langsung menerjang ke depan. Kecepatannya sungguh luar biasa. Dalam sekejap, dia muncul di hadapan Yuanshi Agung.      

Tombak di tangan Ye Futian pun dikerahkan ke depan. Untuk sosok di tingkat kultivasinya saat ini, dia sebenarnya sudah bisa menyerang dari jarak yang sangat jauh. Namun, Ye Futian memilih untuk bertarung dalam jarak dekat.      

Saat tombak itu dikerahkan ke depan, Yuanshi Agung melihat bagian ujung dari tombak itu mendistorsi ruang dan waktu, sama seperti kekuatan pertahanan di sekitar sosok Ye Futian. Namun kali ini, Ye Futian menggunakannya untuk menyerang.      

Yuanshi Agung telah membuktikan Jalur Agung miliknya dan mencapai Great Emperor Plane. Namun, saat menghadapi serangan seperti itu, jantungnya seperti berhenti berdetak. Seluruh dunia menjadi sunyi senyap, dan dia bisa merasakan ancaman yang sangat mengerikan. Serangan ini bisa mengakhiri hidupnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.