Kekuatan Ruang dan Waktu
Kekuatan Ruang dan Waktu
Siapa yang mengira bahwa Dewa Pedang Tai'e akan bersikap begitu sombong dan angkuh? Dia bertindak seolah-olah dia adalah penguasa sejati dari Prefektur Ilahi. Hal ini membuat Donghuang Agung marah, yang membunuh Dewa Pedang Tai'e di tempatnya.
Dewa Pedang Tai'e adalah Kaisar Agung pertama yang binasa setelah dunia mulai mengalami perubahan. Kematiannya bisa dianggap sebagai peristiwa yang tragis. Namun, dia hanya menuai apa yang dia tabur. Dia percaya bahwa dirinya sebagai seorang Kaisar Kuno dan berani bertindak angkuh, memandang rendah para Kaisar Agung saat ini. Dia salah menilai kemampuan para Kaisar Agung di era ini dan dihancurkan oleh salah satu dari mereka, tidak mampu memberikan perlawanan sama sekali.
Pertempuran ini juga memungkinkan anggota dari Istana Kekaisaran Donghuang untuk menyaksikan kemampuan yang dimiliki oleh Donghuang Agung. Pada dasarnya, bahkan mereka belum pernah melihat Donghuang Agung bertarung secara langsung. Setelah zaman kekacauan berakhir, Prefektur Ilahi berhasil disatukan, dan berbagai macam dunia kembali ke masa damai. Sejak saat itu, Donghuang Agung tidak pernah bertarung lagi.
Setelah bertahun-tahun lamanya, ini adalah satu-satunya momen dimana dia kembali bertarung. Dengan satu jentikan jarinya, dia telah membantai seorang Kaisar Kuno. Jika dibandingkan dengan lima abad yang lalu, dapat terlihat dengan jelas bahwa kemampuan Donghuang Agung saat ini menjadi jauh lebih kuat.
Namun meski demikian, pasukan-pasukan tingkat Kaisar Agung telah mengetahui berita tersebut. Mereka memiliki mata-mata yang memantau pergerakan berbagai macam pasukan secara diam-diam. Mustahil bagi mereka untuk tidak mendengar insiden sebesar itu di Istana Kekaisaran Donghuang.
Saat ini, Ye Futian masih berkultivasi di Istana Kekaisaran Ye.
Area di dalam dunia Jalur Surgawi Kecil milik Ye Futian sangatlah luas. Ye Futian tampak memegang sebuah tombak yang terbentuk dari kekuatan ilahi miliknya. Kemudian, dia mengerahkan serangan demi serangan di sana. Terdapat 100 juta sosok duplikatnya yang memperagakan teknik yang sama secara bersamaan di area yang sama. Mereka semua memahami teknik tombak ini pada saat yang bersamaan.
Pemandangan ini jelas mengejutkan bagi siapa pun yang menyaksikannya.
Sama seperti caranya dalam mengkultivasi Pedang Ilahi Tianzhu, Ye Futian memahami teknik tombak tersebut dengan cara menusukkan tombak yang tak terhitung jumlahnya secara bersamaan. Pengulangan serangannya bahkan tidak bisa dihitung dalam satu hari.
Waktu pun terus berlalu. Mereka tidak menyadari bahwa waktu telah berlalu saat mereka fokus berkultivasi. Dalam sekejap mata, beberapa tahun telah berlalu di dunia dari Jalur Surgawi Kecil tersebut. Saat ini, Ye Futian menjadi lebih terampil dalam menggunakan teknik tombaknya. Setiap kali dia melancarkan serangan, semakin sedikit tombak yang muncul di sana.
Akhirnya, pada suatu hari, hanya satu tombak yang muncul ketika dia melancarkan serangan.
Ketika dia mengerahkan tombaknya ke depan, tubuhnya berubah menjadi satu sosok ilusi. Rasanya seolah-olah dia tidak pernah benar-benar berada di area ini. Namun, tombaknya berhasil menusuk salah satu bintang.
*Brak* Terdengar sebuah suara yang keras di sana. Ruang dan waktu mulai terdistorsi saat sebuah badai yang mengerikan menghancurkan bintang itu hingga menjadi debu. Pecahannya bahkah tersedot ke dalam ruang dan waktu yang terdistorsi.
Ye Futian bergegas mundur saat dia menyaksikan bintang itu hancur berkeping-keping. Ketika dia melihat bahwa bintang tersebut dilahap dalam sekejap, dia bisa merasakan jantungnya berdegup kencang. Dia dibuat tercengang oleh kekuatannya sendiri.
Sejak dia mulai mengkultivasi hukum ruang dan waktu, dia berniat untuk menciptakan serangan yang lebih kuat. Dia bermaksud menggabungkan pemahamannya tentang hukum ke dalam teknik ilahi miliknya. Melihat situasi saat ini, sepertinya dia telah berhasil melakukannya. Meskipun serangan barunya ini masih dalam tahap pengujian, namun kekuatan yang dihasilkan sudah sangat mengerikan. Jika dia terus menerus menyempurnakannya, serangan itu pasti akan menjadi semakin kuat.
'Jika aku menempa sebuah tombak dengan menggunakan Kekuatan Ilahi Tianzhu dan mengisinya dengan hukum ruang dan waktu sebelum melancarkan serangan, kekuatan macam apa yang akan dihasilkan?' Ye Futian berpikir dalam hati. Kemampuannya telah meningkat setelah dia memahami hukum ruang dan waktu. Akibatnya, dunia dari Jalur Surgawi Kecil ini berkembang menjadi lebih baik. Dia telah mengalami kemajuan pesat jika dibandingkan ketika dia bertarung melawan Haotian Agung.
Dia masih jauh dari sempurna, tetapi dia berhasil mengalami peningkatan secara konsisten. Rasanya seolah-olah tidak ada hambatan yang dia alami dalam perjalanan kultivasinya, dan dia selalu bisa menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
Namun, hukum Jalur Agung yang dia ciptakan ini berasal dari dunianya sendiri. Dia tidak yakin apakah hukum ciptaannya ini dapat digunakan di dunia luar ketika Jalur Surgawi Kecil miliknya mencapai kesempurnaan dan menjadi Jalur Surgawi Utama. Dia tidak pernah mengubah ruang maupun waktu secara langsung.
Jika dia mampu mencapai tingkat dimana dia dapat secara langsung mengubah ruang atau waktu, dia tidak dapat membayangkan akan menjadi sekuat apakah dia nantinya.
Bahkan sekarang, Ye Futian merasa bahwa dia bisa mengalahkan Haotian Agung.
Jiwa spiritual Ye Futian telah menyelimuti area ini. Dia berhasil mencapai peningkatan yang mengagumkan dalam beberapa tahun terakhir. Dia kini memiliki pemahaman yang lebih baik tentang hukum waktu. Dia bahkan mampu memanipulasi waktu di area ini ke tingkat yang lebih tinggi. Oleh karena itu, meskipun dia telah menghabiskan beberapa tahun di dunia ini, tidak banyak waktu yang telah berlalu di dunia nyata.
Jika dia terus menerus berkultivasi seperti ini, maka perbedaan waktu antara dunia luar dan area ini hanya akan bertambah besar. Karena dia memiliki waktu tambahan di tempat ini, maka kemampuannya akan meningkat tanpa henti. Dalam menjalani proses peningkatan ini, dia bisa memperlebar perbedaan waktu di antara kedua ini lebih jauh lagi. Ini adalah sebuah siklus tanpa akhir.
"Kakak Ketiga telah membentuk Jalur sendiri," gumam Ye Futian sambil tersenyum dan memandang ke arah Gu Dongliu. Kini Gu Dongliu telah memahami Kekuatan Hukum Ilahi miliknya sendiri. Setelah menghancurkan Jalur Agung dan kultivasinya, dia menempanya kembali dan memahami hukum miliknya sendiri. Ini adalah sebuah transformasi. Meskipun tidak ada perubahan besar dalam tingkat kultivasinya, namun dia kini memiliki lebih banyak potensi untuk dikembangkan.
Lord Chen, Si Buta Tie, dan banyak kultivator lainnya kini telah mencapai tingkat mendekati dewa. Mereka semua berusaha keras untuk bisa menjadi Calon Kaisar Agung.
Di masa depan, di dalam dunia dari Jalur Surgawi Kecil ini, dengan bantuannya dan keuntungan perbedaan waktu yang ada, semua kultivator dari Istana Kekaisaran Ye dapat berkultivasi dengan cepat dan menyamai kemampuan para kultivator terkemuka di dunia luar. Namun, mengenai apakah mereka bisa berjalan di Jalur Kaisar Agung atau tidak, semuanya bergantung pada pemahaman dan keberuntungan mereka. Ye Futian memang dapat membantu mereka, tetapi dia tidak dapat menciptakan sekelompok Kaisar Agung secara langsung.
Pada saat ini, Ye Futian memberi perintah dari dalam pikirannya, dan sosoknya menghilang dari tempatnya.
Di pusat kultivasi dari Istana Kekaisaran Ye, Ye Futian membuka matanya. Sosoknya melesat dan menghilang dari tempatnya semula.
Ketika sosoknya muncul kembali, dia melihat banyak kultivator telah datang berkunjung.
"Pemimpin Istana Ye," seseorang menyapa Ye Futian. Mereka adalah para kultivator dari Dunia Iblis. Yu Sheng hadir di sana beserta Yan Guiyi dan yang lainnya. Orang-orang yang berada di sini semuanya adalah kultivator yang telah menjadi Calon Kaisar Agung. Bahkan ada dua sosok Kaisar Agung dari Dunia Iblis di antara mereka.
Tubuh mereka memancarkan aura yang mengancam. Hanya dengan berdiri di sana saja, mereka mengeluarkan tekanan yang begitu mengerikan. Ye Futian berdiri di tempatnya dan dapat dengan mudah merasakan semua ini. Namun, dia sudah menjadi seseorang yang bisa menempa Jalur Surgawi Kecil. Sosok-sosok di tingkat Kaisar Agung tidak bisa lagi menjadi ancaman baginya.
Kedua sosok di tingkat Kaisar Iblis ini menyiratkan rasa penasaran di mata mereka. Sebelumnya, mereka telah mendengar desas-desus bahwa meskipun Ye Futian belum mencapai Great Emperor Plane, dia mampu membuat Haotian Agung melarikan diri setelah menelan kekalahan.
Bagaimana caranya pemuda berambut abu-abu ini bisa melakukannya?
Mereka bahkan ingin menguji Ye Futian untuk melihat bagaimana caranya dalam bertarung melawan Kaisar Agung.
'Sepertinya setiap dunia memiliki Kaisar-Kaisar Kuno yang mengerikan, dan mereka semua perlahan-lahan kembali ke dunia ini,' pikir Ye Futian dalam hati. Dia juga merasa sangat penasaran. Selama runtuhnya Jalur Surgawi, berbagai macam dewa telah binasa. Bagaimana hal ini bisa terjadi pada mereka semua?
Kemungkinan besar, mereka telah menghadapi suatu bencana besar. Namun, tidak semua dari mereka telah meninggal dunia. Banyak Kaisar Agung telah menunggu kesempatan untuk kembali ke dunia ini.
Setelah dunia mengalami perubahan besar, mereka mulai muncul kembali satu demi satu.
Prefektur Ilahi, Dunia Manusia, dan Dunia Iblis semuanya memiliki sosok-sosok seperti itu.
Di lokasi lain, ada juga para kultivator dari Dunia Kegelapan. Mereka juga memiliki sosok-sosok tingkat Great Emperor Plane di tengah-tengah mereka. Lord Shaman juga berada di antara mereka. Lord Shaman, yang telah menjadi Calon Kaisar Agung, masih memiliki aura yang sangat mengancam di sekitar tubuhnya. Dia sudah berada di Jalur Kaisar Agung untuk menjadi seorang Kaisar Agung di masa depan.
"Yu Sheng," panggil Ye Futian. Dia pun bertanya, "Kenapa kau datang ke Istana Kekaisaran Ye?"
Para kultivator dari Dunia Iblis dan Dunia Kegelapan telah berkumpul di Istana Kekaisaran Ye. Kunjungan ini jelas bukan untuk kepentingan pribadi Yu Sheng. Ini adalah kehendak dari dua pasukan tingkat Kaisar Agung. Yu Sheng datang kemari bukan hanya untuk menemui Ye Futian.
Kalau begitu, untuk apa mereka semua datang kemari?