Jalur Kaisar Agung?
Jalur Kaisar Agung?
Di dalam Istana Kegelapan, satu sosok sedang menatap ke kejauhan.
Ada beberapa rumor yang beredar di dunia luar mengatakan bahwa beberapa Kaisar Agung telah pergi ke Istana Kekaisaran Donghuang. Namun pada kenyataannya, mereka tidak melakukan hal tersebut. Akan tetapi, mereka juga mengikuti berita itu. Setelah mendengar jawaban dari Donghuang Agung, Penguasa Kegelapan berkomentar sambil tersenyum, "Donghuang ternyata punya nyali."
Lamaran yang diajukan oleh Leluhur Manusia pada periode waktu yang sensitif seperti itu jelas bukan sebuah tindakan yang sederhana. Dia pasti ingin menguji reaksi dari pihak lawan. Namun meski demikian, Donghuang Agung dianggap telah bersikap tidak sopan dengan jawabannya itu. Dengan demikian, konflik antara kedua pasukan itu akan meningkat secara signifikan.
Dia jadi tertarik untuk melihat bagaimana situasinya akan berkembang nantinya.
Para Kaisar Agung yang tersisa memiliki pemikiran masing-masing tentang ini hal ini setelah mereka menerima berita tersebut.
Tiba-tiba, situasi di Enam Dunia Utama menjadi genting dan tidak dapat diprediksi. Sekuat apakah hubungan yang disebut sebagai 'aliansi' itu?
Ye Futian dan yang lainnya juga membahas topik ini di luar Istana Kekaisaran Ye pada saat ini. Kaisar Pedang Tertinggi berkata, "Meskipun kita sudah bisa menebak bahwa Donghuang Agung akan menolak lamaran itu, namun kita tidak pernah menyangka bahwa dia akan menjawab dengan cara sekasar itu. Sepertinya dia telah menyinggung Leluhur Manusia."
"Aku telah menanyakan pendapat kalian sebelumnya. Kalian semua berpendapat bahwa Donghuang Agung akan menolak lamaran tersebut. Leluhur Manusia bukanlah sosok yang bodoh. Jika hasil akhirnya adalah sesuatu yang dapat kita prediksi, kenapa dia tetap mengirim anggotanya untuk mengajukan lamaran tersebut? Aku percaya alasan sesungguhnya di balik tindakan ini tidak seperti apa yang dilihat di bagian luar." Ye Futian mengerutkan kening dan melanjutkan kata-katanya, "Kenapa Leluhur Manusia repot-repot melakukan hal tersebut?"
"Pertama-tama, kita tidak bisa mengesampingkan fakta bahwa Leluhur Manusia mungkin ingin melihat reaksi Donghuang Agung dengan mengajukan lamaran pernikahan." Kaisar Pedang Tertinggi melanjutkan kata-katanya, "Akan tetapi, kenapa Leluhur Manusia ingin menguji Donghuang Agung?"
"Yah, memang masuk akal jika mereka sejak awal tidak memiliki hubungan yang baik antara satu sama lain. Mereka melakukan hal tersebut meski kedua belah mengetahui bahwa mereka membenci satu sama lain," ujar Ye Futian.
"Ini mungkin ada hubungannya dengan kematian Kaisar Ye Qing," tambah Kaisar Pedang Tertinggi. "Ada banyak versi cerita tentang kematian Kaisar Ye Qing kala itu. Konflik antara Kaisar Agung Kembar dimulai oleh Donghuang Agung, yang mendambakan kekuasaan, otoritas, dan takhta. Jadi, dia membunuh Kaisar Ye Qing dan bahkan berani memusnahkan sebagian besar bawahannya. Itu adalah sebuah pembantaian. Inilah sebabnya dia selalu menjadi sumber kebencian. Tidak ada seorang pun di Prefektur Ilahi yang berani menyinggung tentang pembantaian kala itu. Pada akhirnya, semua itu menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan. 400 tahun telah berlalu sejak saat itu. Di sisi lain, Donghuang Agung mungkin bisa merasakan tekanan yang datang dari dunia luar pada waktu itu."
"Jika benar demikian, selama ini mungkin Leluhur Manusia memang ingin melenyapkan Kaisar Ye Qing," gumam Ye Futian saat dia teringat akan sesuatu yang telah disinggung oleh Penguasa Kegelapan sebelumnya. Sangat masuk akal jika hal ini terbukti benar. Leluhur Manusia berdiri di kubu yang sama dengan Penguasa Kegelapan kala itu. Hanya satu dari Kaisar Agung Kembar yang boleh bertahan hidup. Oleh karena itu, pembantaian yang mengerikan itu pun terjadi.
Meski demikian, Donghuang Agung selalu dibayangi oleh rasa bersalah. Oleh karena itu, alih-alih membunuh Ye Futian, dia memilih untuk menyelamatkannya selama ini.
Jika mempertimbangkan hal-hal ini, segala sesuatunya menjadi jauh lebih masuk akal.
Namun, masih ada satu hal yang tidak bisa dimengerti oleh Ye Futian tentang Donghuang Agung. Selama perbincangan antara dirinya dengan gurunya--Qi Xuangang—berlangsung, gurunya itu menyampaikan bahwa orang-orang di tingkat Donghuang Agung akan selalu memiliki keyakinan yang teguh dan tak tergoyahkan. Sosok-sosok seperti Kaisar Iblis dan Penguasa Kegelapan tidak pernah menyembunyikan pemikiran dan keyakinan mereka. Semuanya dapat terlihat dengan jelas
Lalu, bagaimana dengan Donghuang Agung?
Untuk bisa memahami Donghuang Agung, dia perlu mengetahui apa keyakinan dan tujuan dari sang Kaisar Agung.
Kemungkinan besar, murid-murid dari Donghuang Agung bahkan tidak mengetahui hal tersebut.
"Kita tidak tahu bagaimana peristiwa ini akan mempengaruhi Enam Dunia Utama. Namun, semua ini tidak ada hubungannya dengan kita untuk saat ini. Sebaiknya kita kembali sekarang," Ye Futian mengumumkan. Dia menanggapi berita ini dengan sangat serius. Jika tidak, dia tidak akan menjelajah sejauh ini. Meskipun masalah ini untuk sementara tidak ada hubungannya dengan mereka, namun dia beranggapan bahwa masalah yang terlihat tidak penting ini akan memengaruhi masa depan dari Enam Dunia Utama.
Jika tujuan dari Leluhur Manusia adalah untuk menguji sikap Donghuang Agung, apa yang akan dilakukan oleh Leluhur Manusia setelah mengetahui hasil akhirnya?
Itu adalah pertanyaan yang tidak perlu dijawab oleh siapa pun saat ini.
Setelah itu, mereka semua kembali ke Istana Kekaisaran Ye dan melupakan masalah tersebut. Lagipula, hal itu tidak begitu memengaruhi mereka. Hal terpenting bagi mereka saat ini adalah fokus pada kultivasi masing-masing.
Satu bulan kemudian, Tetua Ma bergegas masuk untuk melaporkan bahwa seseorang ingin menemui Ye Futian saat dia sedang berkultivasi di dalam Istana Kekaisaran Ye.
Sambil berdiri di tangga di luar aula utama dari Istana Kekaisaran, Ye Futian memandang ke depan dan melihat satu sosok yang tidak mendaki tangga tetapi terbang di udara. Sebagian besar kultivator di Istana Kekaisaran Ye tampak kesal terhadap sosok itu. Namun, sosok itu memancarkan sebuah aura yang kuat, dimana cahaya suci tampak mengelilingi tubuhnya. Dia pasti adalah seorang kultivator tingkat tinggi.
Beberapa saat kemudian, satu sosok ramping berbaju hijau berdiri di depan Ye Futian, menatapnya dengan tajam dan seolah mengejek. Sosok itu memancarkan hawa kesombongan di sekelilingnya dan tidak menghormati keberadaan Ye Futian.
Setelah mengamati sosok tersebut, Ye Futian yakin dia pernah bertemu dengan tamu tak diundang ini sebelumnya.
Setelah Di Hao terluka saat perang itu berlangsung, beberapa kultivator kuat dari Dunia Manusia datang dari langit menuju Reruntuhan Para Dewa. Sosok-sosok itu adalah para monster tua yang memiliki tingkat kultivasi tertinggi. Tamu ini adalah salah satunya.
Seorang kultivator dari Dunia Manusia datang berkunjung ke Istana Kekaisaran Ye.
Apakah hal ini merupakan akibat yang ditimbulkan oleh lamaran pernikahan tersebut?
Ye Futian tetap diam dan menatap tamunya itu dengan tenang. Kemudian dia memancarkan sebuah aura yang tak terlihat, sementara cahaya suci menutupi tubuhnya. Lagipula, sungguh kurang ajar untuk berperilaku seperti itu di dalam Istana Kekaisaran Ye.
Setelah aura mereka bertabrakan satu sama lain, Ye Futian menyadari bahwa lawannya itu telah menyatu dengan langit dan bumi. Tekanan yang dia keluarkan begitu menakutkan sehingga dapat disejajarkan dengan Di Hao.
Cahaya suci berwarna hijau zamrud beredar di sekitar tubuh Ye Futian saat dia melangkah ke depan. Dalam sekejap, udara tampak bergetar sementara kekuatan langit menekan dari cakrawala. Dia pun berkata, "Jika kau datang kemari untuk mencari masalah, aku tidak akan ragu untuk menjatuhkanmu!"
Setelah Ye Futian selesai berbicara, sebuah aura yang tajam terpancar keluar. Tamu itu langsung mendongak dan berkata, "Matriks Ilahi."
Setelah itu, dia menatap Ye Futian dan melanjutkan kata-katanya, "Tidak buruk. Namun, jika kau ingin mengalahkan Donghuang Agung dan membalas dendam, hal itu akan menjadi sia-sia apabila kau belum menjadi seorang Kaisar Agung."
Ye Futian tidak menjawab dan hanya memandangnya dengan tenang.
"Jalur Kaisar Agung telah dibuka sekarang. Jika kau berkenan, kau dapat mengambil Jalur Kaisar Agung ini," ujar tamu tersebut.
"Apa yang kau maksud dengan Jalur Kaisar Agung?" tanya Ye Futian.
Apa sebenarnya yang direncanakan oleh Dunia Manusia?
"Kau memang sosok yang berbakat. Mungkin kau memiliki bakat untuk menjadi seorang Kaisar Agung. Tetapi tanpa adanya kesempatan untuk melangkah di Jalur Kaisar Agung, sebaiknya kau tidak usah berharap untuk mencapai tingkat tersebut. Sekarang, kesempatan itu muncul di depan matamu. Entah kau akan mengambilnya atau tidak, semua itu tergantung pada pilihanmu," lanjut tamu itu. "Ye Futian, maukah kau ikut denganku ke Dunia Manusia dan menjadi murid dari Leluhur Manusia?"
"Hah?" Ye Futian menyipitkan matanya ketika dia mendengar hal tersebut. Ekspresi para kultivator dari Istana Kekaisaran Ye berubah menjadi muram saat mereka menatap tajam ke arah pria yang melayang di depan tangga langit tersebut.
Pria ini ingin membawa pergi Ye Futian ke Dunia Manusia dan menjadikannya sebagai murid dari Leluhur Manusia?
Segala sesuatunya berjalan seperti yang mereka harapkan. Dampak yang ditimbulkan oleh lamaran pernikahan itu mulai menjadi kenyataan. Dunia Manusia sudah mulai berkomplot melawan Prefektur Ilahi.