Krisis
Krisis
"Sudah menjadi kehormatan bagi mereka untuk dapat bergabung dengan jiwa spiritual kami," ujar Pemimpin Divisi Vajra dengan nada dingin. Dengan dibantu oleh Kekuatan Ilahi, auranya kini telah berubah secara drastis dan benar-benar berbeda dari Pemimpin Divisi Vajra yang sesungguhnya. Kondisi itu sama seperti Wang Xiao setelah dirasuki oleh Tianyan Agung.
Pada saat ini, muncul sosok lainnya di atas langit. Itu adalah Xi Chiyao. Dia juga berasal dari Klan Dewa Kuno dan memiliki beberapa kesamaan dengan sosok-sosok tersebut. Dia memandang kelompok di langit yang lebih rendah itu dan berkata dengan nada dingin, "Karena kalian semua telah memilih jalur ini, maka sama seperti yang dikatakan oleh Buddha of Destiny, Zaman Para Dewa akan datang kembali. Kalian semua akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan kembali status kalian sebagai Kaisar Agung. Itu bukan lagi tubuh asli kalian, jadi kenapa kalian masih terobsesi dengan persaingan di masa lalu?"
Mereka semua menatap Xi Chiyao. Mereka tahu bahwa Xi Chiyao juga sosok yang istimewa, sama seperti mereka. Bagaimanapun juga, mereka semua mewarisi kekuatan dari Klan Dewa Kuno.
"Jika dia hanya orang biasa, maka dia sama saja seperti seekor semut di mataku. Aku tidak akan merendah diri untuk melakukan perjalanan ini. Kau juga mengatakan bahwa aku akan mendapatkan kembali statusku sebagai Kaisar Agung di masa depan. Maka dari itu, bagaimana mungkin aku bisa meninggalkan ancaman seperti itu di sini?"
Mereka merasa sedikit khawatir saat mengingat betapa luar biasanya Ye Futian. Mereka khawatir Ye Futian akan memasuki Great Emperor Plane suatu hari nanti dan menjadi ancaman bagi mereka. Bagaimanapun juga, sangat sulit bagi mereka untuk hidup kembali. Mereka sudah begitu lama menantikan datangnya perubahan-perubahan di dunia ini, sehingga memberi mereka kesempatan untuk kembali ke dunia ini dan masa lalu.
Mereka tidak seperti Tianyan Agung.
"Sepertinya para dewa yang binasa di masa lalu memiliki ketakutan di hati mereka," ujar Ye Futian dengan nada dingin dan sedikit mengejek. Sosok-sosok yang pernah menjadi Kaisar Agung ini takut padanya dan dengan demikian datang kemari untuk membunuhnya.
"Terserah kau mau berbicara seperti apa. Hari ini, segala sesuatu yang ada di sini akan lenyap," jawab pihak lawan dengan acuh tak acuh. Mereka tidak memedulikan kata-kata Ye Futian.
"Seharusnya prosesnya tidak secepat ini." Sambil mengerutkan alisnya, Xi Chiyao berkata, "Bagaimana caranya kalian semua bisa melakukannya?"
Dia mengalami hal yang sama seperti orang-orang ini. Sehingga tentu saja, dia mengetahui tentang beberapa hal.
"Teknik apa yang kalian gunakan untuk mencapai langkah ini?" Xi Chiyao terus bertanya.
Mendengar kata-kata Xi Chiyao, Ye Futian juga tampak terkejut. Kemudian, dia sepertinya memikirkan sesuatu dan bertanya, "Apakah kalian semua pergi ke Dunia Manusia?"
Sudah jelas, dia juga mengetahui tentang masalah tersebut.
Tentu saja, dia juga ingat bagaimana Leluhur Manusia telah mengirim seseorang untuk mengundangnya berkunjung sebelumnya. Pada saat itu, Ye Futian dan kelompoknya menduga bahwa Dunia Manusia mungkin ingin meyakinkan beberapa kultivator tingkat tinggi dari Prefektur Ilahi untuk bergabung dengan mereka.
Kemudian, Klan-Klan Dewa Kuno utama ini mungkin adalah salah satunya.
Ditambah lagi, Klan-Klan Dewa Kuno ini semuanya memiliki mantan Kaisar Agung dalam jajaran anggota mereka. Penawaran yang dijanjikan oleh Leluhur Manusia jelas sangat menggoda dan menarik bagi mereka.
Kilatan keinginan membunuh yang tajam muncul di mata Pemimpin Divisi Vajra. Sementara Kekuatan Ilahi bergejolak di sekelilingnya, dia mengangkat tangannya dan menunjuk lurus ke arah Xi Chiyao yang berada di atas langit. Jari itu menembus langit, dan seberkas cahaya berwarna emas yang menakutkan muncul di udara, melesat menuju Xi Chiyao dalam sekejap.
*Boom* Tiba-tiba, ada sebuah bayangan yang melintas, dan sosok Ye Futian muncul untuk membawa Xi Chiyao menjauh dari tempatnya berdiri. Kekuatan Ilahi yang mengerikan itu menembus ruang hampa, dan tampaknya ada sebuah lubang yang terbentuk di atas langit—ditembus oleh Kekuatan Ilahi tersebut.
"Mundur," ujar Ye Futian. Kondisi Xi Chiyao sama seperti pihak lawan sebelumnya, tapi dia bukan lagi lawan yang sepadan bagi mereka. Orang-orang ini telah dirasuki dan menuntaskan transformasi mereka.
Ye Futian tidak bisa memastikan sekuat apakah mereka sekarang, tetapi karena mereka berani menyerang Istana Kekaisaran Ye, mereka pasti sangat yakin bahwa mereka bisa menghancurkan tempat tersebut.
"Semuanya, mundur," ujar Ye Futian. Dalam sekejap, banyak orang bergegas mundur. Mereka semua mengerti bahwa mereka tidak akan bisa berbuat banyak dalam pertempuran ini.
Dalam sekejap, suasana di Istana Kekaisaran Ye yang luas itu menjadi sangat menyesakkan. Meskipun tempat ini sangat luas, namun hal tersebut tidak berarti apa-apa bagi para kultivator kuat di tingkat ini. Serangan mereka bisa melingkupi tempat ini secara langsung.
Ye Futian memberi perintah dari dalam pikirannya, dan dalam sekejap, aura kaisar yang mengerikan terpancar keluar. Cahaya suci berwarna hijau bersinar di atas langit. Pada saat yang bersamaan, rune yang tak terhitung jumlahnya bermunculan di langit di atas Istana Kekaisaran Ye. Semua rune itu tampak seperti sebuah tirai cahaya. Rune-rune ini semuanya berasal dari Jalur Pedang, berisi Qi pedang yang sangat melimpah di dalamnya.
Pada saat yang bersamaan, sebilah pedang ilahi tingkat kaisar melayang di puncak Istana Kekaisaran Ye, dengan diselimuti oleh aura pedang yang sangat menakjubkan.
Sosok Ye Futian tampaknya telah menjadi satu dengan dunia yang ada di sini. Auranya seolah-olah telah berubah menjadi aura dari tempat ini. Semua rune yang berada di atas langit kini telah berubah menjadi pedang-pedang ilahi paling tajam dan dengan cepat menyatu menjadi sebilah pedang ilahi raksasa.
Kemudian, Ye Futian menunjuk ke arah langit. Pedang ilahi itu pun langsung melesat dengan membawa aura pedang yang mengerikan di dalamnya.
*Jleb* Suara benda tajam yang dihasilkan langsung mengoyak ruang hampa. Pedang ilahi yang menakutkan itu mampu mengabaikan jarak spasial dan melesat ke arah Pemimpin Divisi Vajra dengan niat untuk membunuhnya.
Serangan pedang ini sangatlah mengejutkan. Serangan tersebut menghancurkan permukaan tanah seperti sebilah pedang yang hendak memporak-porandakan dunia. Kekuatan serangan yang dihasilkan sangatlah agresif dan mendominasi, langsung mengoyak ruang hampa. Sinar pedang yang tak terhitung jumlahnya itu tidak lama lagi akan mengubur bagian langit itu.
"Senjata Kekaisaran, matriks ilahi!" Para kultivator kuat dari Klan Dewa Kuno memandang ke arah langit. Para Kaisar Agung itu tampak tercengang saat melihat pedang yang semakin mendekat. Seperti yang diharapkan, mereka telah mengambil langkah yang tepat untuk tidak datang lebih awal. Jika mereka melancarkan serangan di sini sebelumnya, mereka mungkin tidak akan mampu menangkis serangan pedang ilahi seperti itu.
Sebuah badai dari Kekuatan Ilahi tiba-tiba bergejolak di sekitar Pemimpin Divisi Vajra. Dalam sekejap, kekuatan ilahi yang tak tertandingi menyelimuti langit dan bumi. Dengan menjadikan tubuhnya sebagai titik pusat, Kekuatan Ilahi dari Divisi Vajra menyatu menjadi sebuah tirai cahaya yang mengerikan.
Rasanya seolah-olah ada satu sosok dewa yang muncul di belakangnya. Badai mengerikan dari Kekuatan Ilahi itu berkumpul, dan sosok dewa kuno dari Divisi Vajra tersebut menunjuk ke depan. Gerakan itu tampak seperti gerakan menunjuk dari dewa surgawi yang sesungguhnya.
Dalam sekejap, sinar cahaya jari yang tak terhitung jumlahnya terpancar keluar, dan mereka semua diciptakan dari Kekuatan Ilahi Divisi Vajra. Jari itu langsung mengarah ke pedang ilahi yang mendekat dengan sangat agresif itu. Pemimpin Divisi Vajra tidak menghindarinya dan memilih untuk menghadapi serangan pedang itu secara langsung.
Mengingat kondisinya saat ini, semua kultivator di bawah Great Emperor Plane tampak seperti kawanan semut baginya. Dia tidak peduli pada mereka. Bahkan jika seorang Kaisar Agung yang sesungguhnya mengeluarkan Senjata Kekaisaran dan matriks ilahi, kenapa dia harus memedulikannya?
Kedua serangan itu pun bertabrakan, dan suara gemuruh terdengar dari seluruh penjuru Istana Kekaisaran Ye. Seolah-olah ruang hampa telah terkoyak saat badai penghancur itu menyapu tempat tersebut. Kekuatan Ilahi Divisi Vajra adalah Kekuatan Ilahi yang tidak bisa dihancurkan dan sangat tajam. Bahkan ketika kekuatan itu menabrak pedang raksasa milik Ye Futian, pergerakannya tetap tidak bisa dihentikan. Bahkan pedang ilahi raksasa itu itu retak sedikit demi sedikit dari bagian tengah sebelum akhirnya hancur berkeping-keping.
Setelah pedang ilahi itu dihancurkan, Kekuatan Ilahi Divisi Vajra masih ada di sana.
Ketika badai penghancur itu menyebar, tatapan mata Ye Futian menjadi sangat serius. Dia menatap ke bawah dari atas langit. Dia bisa merasakan sebagian besar kemampuan yang dimiliki oleh lawannya dari serangan ini. Lawannya hanya satu orang, tapi dia sudah sekuat ini, sementara masih ada sosok yang tak terhitung jumlahnya di tingkat ini di sisi lain. Bagaimana caranya dia bisa melawan mereka?
Tatapan mata Pemimpin Divisi Vajra saat ini terkesan mengejek. Mereka telah membunuh banyak orang dalam perjalanan mereka kemari, tetapi sekarang dia menjadi tidak sabar. Dia merasa tidak keberatan untuk membunuh seorang kultivator seperti Ye Futian, yang memenuhi syarat untuk menjadi seorang Kaisar Agung di masa depan!