Legenda Futian

Kehancuran



Kehancuran

0Ye Futian kini telah berubah menjadi satu sosok dewa surgawi. Dia tampak memegang pedang ilahi di tangannya, dan cahaya bulan menghujani area di sekelilingnya. Kekuatan Ilahi Yin telah menyegel area yang luas itu. Di sisi lain, tombak-tombak emas yang dibentuk oleh Kekuatan Ilahi Divisi Vajra semuanya telah tertutup embus es, dan kecepatan mereka juga ikut terpengaruh.      

Ye Futian mengambil satu langkah ke depan dan langsung mengayunkan pedang ilahi raksasa itu ke depan. Dalam sekejap, seluruh penjuru dunia seperti akan runtuh secara tiba-tiba. Ruang hampa bahkan akan terkoyak. Semua tombak dari Kekuatan Ilahi Divisi Vajra yang menghalangi jalan pedang ilahi itu pun dihancurkan. Di bawah Kekuatan Ilahi Yin, tombak-tombak ini tampaknya telah melemah secara signifikan.      

Kaisar Agung dari Divisi Vajra memberi perintah dari dalam pikirannya, dan cahaya suci berwarna emas langsung menyelimuti area yang luas. Area ini telah berubah menjadi Vajra Dominion. Sinar cahaya keemasan yang tak terhitung jumlahnya menyinari tubuhnya. Kemudian, dia mengulurkan sebuah tangan yang berukuran sangat besar, dan dalam sekejap, cahaya yang memenuhi langit itu mendarat di jari-jarinya. Pada saat berikutnya, dia menunjuk ke satu arah, menyerang pedang-pedang ilahi milik Ye Futian yang semakin mendekat.      

Tianshen Point!      

Tatapan mata yang tak terhitung jumlahnya ikut menyaksikan pemandangan mengejutkan yang berlangsung di atas langit itu. Kedua dewa raksasa itu tampak seperti dewa-dewa perang. Meskipun mereka belum sepenuhnya memasuki Great Emperor Plane, namun pertempuran yang terjadi di depan mata mereka itu terlihat seperti perang antara para dewa yang sesungguhnya.      

Dengan satu jari itu, dunia seolah-olah menjadi tidak berwarna. Cahaya suci berwarna emas bersinar melingkupi area yang luas, dan ruang hampa yang dilaluinya akan dihancurkan. Jari itu seolah-olah ingin membelah dunia menjadi dua bagian. Langit bahkan telah terbelah. Di tingkat maksimal, satu tunjukan jari dari sang Kaisar Agung bisa menembus sebuah benua secara keseluruhan.      

Dua serangan yang sangat menakutkan itu melesat di atas langit dan kemudian bertabrakan satu sama lain. Dalam sekejap, area itu nyaris tercabik-cabik. Sebuah badai penghancur tampak menyapu seluruh tempat. Serangan ini terlihat seperti kompetisi antara Kekuatan Ilahi mereka.      

Kemudian, terdengar suara gemuruh yang keras. Tianshen Point yang dibentuk oleh Kekuatan Ilahi Divisi Vajra itu pun runtuh, membuat hati para kultivator yang menyaksikan pertarungan tersebut berdebar kencang. Apakah dia akan kalah?      

Kaisar Agung dari Divisi Vajra mengerutkan keningnya. Ye Futian berdiri di puncak dunia, dan kedua matanya memancarkan cahaya suci yang menutupi tubuh Kaisar Agung dari Divisi Vajra. Dia ingin menyegel sosok dewa surgawi itu dengan lapisan es. Pada saat yang bersamaan, tangannya terus bergerak ke depan. Pedang ilahi itu membantai segala sesuatu yang menghalangi jalannya dan menghancurkan teknik Tianshen Point.      

Sinar-sinar cahaya suci yang tak terhitung jumlahnya terpancar dari tubuh sang Kaisar Agung dan menghentikan Kekuatan Ilahi Yin tersebut. Pada saat yang bersamaan, dia menyatukan kedua telapak tangannya. Telapak tangannya itu membentuk sebuah area tersegel yang terbentuk dari Kekuatan Ilahi dan mengincar pedang ilahi tersebut. Tapi kemudian, lengan dan telapak tangannya diserang oleh Kekuatan Ilahi Yin.      

Kekuatan Yin bisa melemahkan benda terkokoh di dunia ini. Dengan demikian, bahkan Kekuatan Ilahi Vajra telah melemah secara signifikan di bawah Kekuatan Yin. Terdengar suara ledakan yang dahsyat dan pedang ilahi itu pun menusuk telapak tangan targetnya dengan agresif. Pedang tersebut terus melaju di sepanjang lengan surgawi itu, menghancurkannya tanpa henti.      

Ekspresi Kaisar Agung dari Divisi Vajra kini berubah drastis. Secara mengejutkan, dia kalah dalam pertarungan ini.      

*Boom* Kaisar Agung dari Divisi Vajra mengambil langkah di udara, dan tubuhnya melesat ke langit yang lebih tinggi, tetapi bagaimana Ye Futian bisa memberinya kesempatan seperti itu? Meskipun Kekuatan Ilahi Yin tidak dapat menyegelnya secara langsung, namun kekuatan tersebut masih memengaruhi kecepatannya. Pada saat yang bersamaan, kecepatan Ye Futian telah meningkat. Sosok ilahi yang berukuran sangat besar itu bergerak seperti angin.      

Sosok Ye Futian saat ini telah dibentuk oleh Jalur Agung. Dia telah menciptakan dunianya sendiri. Dia bisa menjadi matahari, bulan, petir dan kilat, ataupun hembusan angin.      

*Sring, Sring* Tiba-tiba terdengar suara-suara benda tajam. Kaisar Agung dari Divisi Vajra kini berubah menjadi cahaya suci dan melesat ke udara. Namun, Ye Futian membawa pedang ilahi di tangannya dan menerjang ke arah lawannya itu, mengincar lengannya. Kemudian dia menyerang tubuh dewa surgawi itu secara langsung.      

*Brak* Terdengar sebuah suara yang pelan, dan tubuh dewa surgawi itu bergetar hebat. Kemudian, Kekuatan Yin, Yang, dan petir ilahi menghujani lawannya itu sekaligus. Kekuatan Ilahi DIvisi Vajra bahkan tidak bisa melindungi tubuhnya, dan pedang ilahi itu pun menusuknya, dan langsung menembus tubuh ilahi raksasa itu.      

Bersamaan dengan munculnya suara gemuruh yang dahsyat tersebut, tubuh dewa surgawi itu pun hancur berkeping-keping. Tidak lama kemudian, sinar-sinar cahaya suci yang tak terhitung jumlahnya ditembakkan secara bersamaan ke arah yang berbeda-beda. Beberapa cahaya suci bahkan melesat menuju mata Ye Futian.      

Ye Futian sama sekali tidak berniat untuk menghindarinya. Matahari dan bulan terpantul di kedua matanya yang besar, dan dia mengeluarkan petir ilahi dari dalam mulutnya. Dalam sekejap, Kekuatan Ilahi yang mengerikan itu menyelimuti langit dan menyegelnya. Pada saat itu juga, tembakan cahaya suci yang ditembakkan ke segala arah itu juga berhasil dihentikan.      

"Kau masih ingin melarikan diri dari sini?" Suaranya yang bernada dingin itu bergema di seluruh tempat, dan kedua matanya mengamati ke segala arah. Tubuh raksasa dari dewa surgawi itu telah hancur berkeping-keping, dan terus menerus menghilang. Semua cahaya suci yang mencoba melarikan diri telah dihentikan dan dihancurkan oleh Kekuatan Ilahi Yin & Yang.      

"Ye Futian!" suara yang tak terhitung jumlahnya bergema di udara. Itu adalah suara Kaisar Agung dari Divisi Vajra yang muncul dari arah yang berbeda-beda. Cahaya suci itu tampaknya mengandung jiwa spiritual miliknya di dalamnya.      

"Kau dan aku telah berkultivasi hingga ke titik ini. Kenapa kau harus repot-repot memusnahkanku? Jika kau membutuhkan bantuan, aku akan melakukan apa pun yang kau minta. Jika kau ingin meningkatkan kemampuanmu, aku juga bisa memberimu bimbingan." Suara itu terdengar sedikit panik. Sudah bisa ditebak bahwa Kaisar Agung dari Divisi Vajra dilanda ketakutan. Dia telah bertahan hidup selama bertahun-tahun dan akhirnya telah terlahir kembali sekarang.      

Dia telah menunggu selama bertahun-tahun, namun dia akan mati di sini hari ini?      

"Kau tidak layak melakukan hal tersebut."      

Suara Ye Futian yang berat terdengar di seluruh penjuru langit. Kekuatan Ilahi miliknya terus menyebar ke kejauhan, menghancurkan setiap jiwa spiritual yang tersisa. Dia tidak akan membiarkan ada aura yang lolos dan melenyapkan semuanya.      

"Ye Futian..." Itu adalah suara seruan yang menyiratkan kepanikan di dalamnya. Sosok Kaisar Agung dari Divisi Vajra muncul kembali, tetapi Ye Futian tidak peduli akan hal tersebut. Tatapan matanya menajam, dan cahaya suci matahari membakarnya secara langsung, tanpa menunjukkan belas kasihan sedikit pun.      

Proses pembersihan ini berlangsung sangat lama. Ye Futian sama sekali tidak memberi kesempatan kepada targetnya itu. Dia menghancurkan tempat tersebut secara keseluruhan, hingga segala sesuatunya berubah menjadi debu dan tidak ada satu pun jiwa spiritual Kaisar Agung dari Divisi Vajra yang tersisa.      

Sang Kaisar Agung hidup dari zaman kuno sampai sekarang. Bagaimana mungkin Ye Futian bisa memberinya kesempatan untuk hidup kembali?      

Orang-orang di bagian bawah terus menatap ke arah langit, dan jantung mereka berdegup kencang. Mereka baru saja menyaksikan Ye Futian melenyapkan Kaisar Agung dari Divisi Vajra dengan mata kepala mereka sendiri. Hal ini membuat mereka ketakutan. Pria itu sangatlah kejam, dimana dia telah bertindak ekstrem dan tidak memberi harapan sedikit pun pada targetnya.      

Seorang Kaisar Agung yang telah hidup kembali dan belum memulihkan kekuatannya seutuhnya telah tewas terbunuh di sini, binasa di tangan Ye Futian. Kaisar Agung dari Divisi Vajra adalah reinkarnasi Kaisar Agung pertama yang hidup sampai sekarang, namun kini dia telah tewas terbunuh.      

Setelah membunuh Kaisar Agung dari Divisi Vajra, tatapan mata Ye Futian beralih ke bawah. Cahaya suci yang mengerikan terpancar keluar dari matanya, hingga menutupi seluruh penjuru Divisi Vajra yang luas. Dalam sekejap, Divisi Vajra telah berubah menjadi debu di bawah kobaran api ilahi matahari. Semuanya telah berubah menjadi abu hingga akhirnya lenyap tak bersisa.      

Mulai sekarang, Divisi Vajra dari Klan Dewa Kuno telah menjadi catatan sejarah. Dengan ini, satu klan dari enam Klan Dewa Kuno dari Prefektur Ilahi kembali dihancurkan menjadi debu. Dan dibandingkan dengan Kota Tianyan, kehancuran dari Divisi Vajra bahkan jauh lebih menyeluruh. Tempat itu telah dihancurkan menjadi abu.      

Setelah menyelesaikan semua urusannya, sosok Ye Futian melesat dan menghilang dalam sekejap. Tatapan mata yang tak terhitung jumlahnya mengawasinya pergi, dan jantung mereka masih berdegup kencang.      

Apakah Ye Futian pergi ke Klan Dewa Kuno berikutnya?      

Ada lima Klan Dewa Kuno yang berpartisipasi dalam pertempuran di Istana Kekaisaran Ye sebelumnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.