Legenda Futian

Peluang Besar



Peluang Besar

0"Selamat, Tetua!" Banyak kultivator dari Dunia Kegelapan membungkuk dan memberi hormat kepada kultivator yang baru saja meraih terobosan.      

Dia baru saja menjadi Calon Kaisar Agung, Kaisar Agung di masa depan!      

Setelah runtuhnya Jalur Surgawi, Jalur Kaisar Agung pun tercerai-berai. Hari ini, enam Kaisar Agung menguasai dunia untuk menjaga ketertiban. Tidak peduli sekuat apa pun para kultivator yang hadir hari ini, mereka semua menghormati Kaisar Agung. Dan pada saat ini, seorang Kaisar Agung masa depan telah muncul.      

Ada rasa iri dan cemburu yang muncul, tetapi pada saat yang bersamaan, ada pula rasa hormat di dalam diri mereka. Sebelumnya, bahkan jika pihak lain adalah seorang kaisar kuno, tidak ada yang akan peduli dengan seseorang yang pernah menjadi kaisar kuno yang tidak bisa menjadi Kaisar Agung; dia tidak akan pernah mendapatkan rasa hormat yang cukup. Namun, saat dia menjadi Calon Kaisar Agung, segala sesuatunya akan berubah.      

Tatapan mata sebagian besar orang dari Dunia Kegelapan dipenuhi dengan rasa hormat—kecuali beberapa orang, seperti penerus Kaisar Agung dari dunia lain, yang jauh lebih tidak hormat. Dari sudut pandang mereka, kemunculan Jalur Kaisar Agung dan Zaman Para Dewa akan membimbing mereka menjadi kaisar.      

Dibandingkan dengan mereka, para Kaisar Agung dari zaman kuno ini hanya mengambil jalan pintas. Lagipula, dewa-dewa dari masa lalu pada akhirnya akan dilampaui oleh yang baru.      

Kultivator itu terlihat sangat acuh tak acuh terhadap semua ini, dimana dia mengangguk dengan tenang. Tatapan matanya mengarah ke atas langit, dan dia tampaknya tidak terlalu peduli dengan sikap orang lain.      

Setiap orang yang berada di bawah Great Emperor Plane hanya akan terlihat seperti sekumpulan serangga. Melangkah ke Jalur Kaisar Agung adalah satu-satunya cara untuk menjadi seorang dewa.      

Siapa pun dan apa pun yang bukan dewa bahkan tidak layak untuk dilihat oleh mereka.      

Dia pernah menjadi Kaisar Agung bertahun-tahun yang lalu, dan di zaman ini, dia akan menjadi Kaisar Agung lagi.      

Setelah melewati Ujian Para Dewa, kekuatan ilahi mengitari tubuhnya saat dia terus memahami dan berkultivasi, mengabaikan kultivator lainnya. Untuk saat ini, dia masih menjadi Calon Kaisar Agung. Baru ketika dia mencapai Great Emperor Plane-lah dia bisa benar-benar tenang, yaitu ketika dia 'kembali' dalam arti yang sesungguhnya.      

Kekuatan ilahi yang mengelilinginya itu telah beresonansi dengan Jalur Surgawi saat tubuhnya diselimuti oleh cahaya suci dari Jalur Surgawi. Dia memusatkan perhatiannya untuk berkultivasi, berniat untuk melatih tubuhnya hingga mencapai Jalur Agung yang sempurna. Kekuatan ilahi miliknya seperti tidak ada habisnya.      

Ketika semua orang menyaksikan hal ini, mereka tidak berani mengganggunya. Segala sesuatunya akan berbeda di tingkat Great Emperor Plane; bahkan temperamennya telah berubah.      

Sebelumnya, beberapa kultivator masih bisa berkomunikasi dengan pria itu, tetapi sekarang, mereka mungkin tidak lagi berada di tingkatan yang sama.      

Mereka juga harus fokus pada kultivasi masing-masing untuk memperebutkan peluang tersebut, jadi mereka mungkin juga bisa melangkahkan kaki di Jalur Kaisar Agung.      

Waktu pun terus berlalu. Di atas langit, teratai-teratai hitam tiba-tiba bermunculan. Mereka berwarna hitam pekat dan terlihat sangat kuat; kehadiran mereka telah membuat seluruh penjuru langit menjadi redup. Kemudian, banyak teratai hitam muncul di langit di atas Istana Langit. Di setiap teratai hitam itu, ada sebuah kekuatan mengerikan dari hukum kehancuran.      

"Apa itu?" Banyak orang tampak penasaran saat mereka melihat hamparan teratai hitam yang muncul di antara langit dan bumi, terutama teratai hitam raksasa yang mekar di atas langit. Semua orang bisa merasakan sebuah aura penghancur yang mengerikan hanya dengan satu pandangan mata.      

Seolah-olah teratai hitam itu identik dengan kehancuran.      

"Teratai hitam yang lahir dari Jalur Surgawi?" Banyak kultivator merasa sangat terkejut akan hal ini. Teratai hitam itu masih terus membesar, terus menekan ke bawah di saat kekuatan penghancurnya menjadi semakin mengerikan.      

*Whoosh* Banyak sosok melesat ke udara, dan sebagian besar dari mereka adalah kultivator dari Dunia Kegelapan, termasuk Lord Shaman, sang Shaman Agung dari Istana Kegelapan. Mereka muncul tidak jauh dari teratai-teratai hitam itu dan melihat untaian arus penghancur berwarna hitam yang beredar di dalamnya. Kekuatan hukum tersebut tampaknya telah berubah menjadi satu sosok yang akan membawa kematian pada apa pun yang disentuhnya.      

Teratai hitam raksasa ini berputar di udara, dan untaian kekuatan ilahi penghancur menyebar ke sekelilingnya. Ada seorang kultivator yang berada terlalu dekat dari bunga tersebut. Dia nekad mengulurkan tangannya saat kekuatan penghisap yang mengerikan muncul di telapak tangannya. Dalam sekejap, kekuatan itu melahap arus penghancur tersebut ke dalam telapak tangannya.      

Namun dalam sekejap, wajahnya dipenuhi oleh ketakutan yang luar biasa.      

"Tidak..." Pada saat berikutnya, tubuhnya berubah menjadi asap dan abu, lalu menghilang menjadi gumpalan asap berwarna hitam, yang kemudian lenyap tak berbekas. Seolah-olah pria ini tidak pernah ada di sana. Sementara itu, jiwa dan rohnya telah terurai.      

Apa yang dilihat oleh semua orang di depan mata mereka ini membuat hati mereka terguncang, dan tanpa mereka sadari, banyak orang sudah melarikan diri. Ada kewaspadaan dan ketakutan yang ekstrem di mata mereka saat mereka memusatkan pandangan mereka ke bagian depan.      

Di sana, untaian arus berwarna hitam itu masih beredar dengan bebas, menyebar ke area sekitarnya. Namun, arus-arus yang terpancar dari teratai hitam itu mampu mengubah seorang kultivator di Tribulation Plane menjadi debu dalam sekejap mata.      

"Kalian semua, mundur sekarang juga," ujar Lord Shaman. Tiba-tiba, banyak orang pergi meninggalkan area ini, kecuali para kultivator tingkat tinggi, yang tetap berada di sekitar teratai hitam tersebut.      

"Ini adalah kekuatan penghancur paling murni, yang dibentuk oleh hukum kehancuran di bawah Jalur Surgawi," seorang lelaki tua dari Istana Kegelapan menimpali. Lelaki tua ini belum pernah mengungkapkan identitasnya ke dunia luar sebelumnya. Dia menatap teratai hitam itu, dan ada sedikit keserakahan yang tersirat di kedua matanya.      

Teratai hitam ini adalah sebuah benda ilahi yang diciptakan oleh Jalur Surgawi.      

Setelah mendapatkan bunga tersebut, pemiliknya akan menjadi lebih mudah dalam mendeteksi kekuatan ilahi dan kekuatan yang lebih kuat dari hukum Jalur Surgawi. Oleh karena itu, teratai hitam itu memungkinkan pemiliknya untuk beresonansi dengan Jalur Surgawi dan memasuki Jalur Kaisar Agung.      

Kultivator lainnya juga menyadari hal ini; tatapan mereka semua tertuju pada teratai hitam tersebut. Meskipun mereka bukan kultivator dari Dunia Kegelapan, tetap saja ada sedikit keserakahan yang tersirat di mata mereka.      

Barang-benda ilahi yang diciptakan oleh Jalur Surgawi selalu menjadi harta karun yang didambakan oleh semua orang sejak awal zaman. Memangnya siapa yang tidak ingin mengambil benda seperti itu?      

Banyak orang menatap ke arah yang sama, dan beberapa dari mereka bahkan sudah bergerak ke arah itu.      

Lord Shaman menoleh saat dia memandang para kultivator dari berbagai pasukan yang ada di sana dan berkata, "Teratai hitam kehancuran ini tercipta dari kegelapan, dan itu adalah benda ilahi milik Dunia Kegelapan. Karena area ini mampu menghasilkan teratai hitam ini, maka benda ilahi lainnya pasti akan muncul kembali di masa depan. Jika kalian ingin memperebutkan teratai hitam ini, apakah kalian pikir kalian akan bisa menyimpan benda ilahi lainnya di masa depan?"      

Kata-kata Lord Shaman membuat semua orang ragu sejenak saat mereka memandang ke arah langit.      

Jalur Kaisar Agung telah muncul di Istana Langit seolah-olah ada reinkarnasi dari Jalur Surgawi di sana. Akankah ada lebih banyak benda ilahi seperti ini yang bermunculan di masa depan?      

Itu sangat mungkin!      

"Jika kalian memutuskan tidak melawan kami untuk mendapatkan teratai hitam ini sekarang, maka kami tidak akan ikut memperebutkan benda ilahi lainnya di masa depan," lanjut Lord Shaman. Ketika dia berbicara, untaian kekuatan ilahi bergejolak di sekelilingnya, yang terlihat sangat menakutkan.      

Aura yang dipancarkan oleh semua orang mulai menghilang. Akan tetapi, hal tersebut tidak sepenuhnya karena apa yang dikatakan Lord Shaman, melainkan karena kekuatan penghancur itu bukanlah kekuatan ilahi yang ingin mereka pahami dan kultivasi. Dengan kata lain, benda ilahi itu tidak terlalu berarti bagi mereka. Jika mereka mempertaruhkan nyawa untuk hal tersebut, hasil akhirnya jelas tidak sepadan.      

Ye Futian memandang ke sana, tetapi dia tidak peduli akan semua itu. Dia hanya duduk diam di tempatnya.      

Setelah itu, dia mengangkat kepalanya dan kembali memandang ke arah langit. Dia masih memikirkan pertanyaan yang dia miliki sebelumnya—apakah lapisan langit ini memiliki kesadaran. Jika benar demikian, kesadaran siapakah itu?      

Kaisar Surgawi?!      

Kenapa dia ingin membuat benda-benda ilahi ini jika sosok yang dimaksud adalah Kaisar Surgawi? Apakah hal itu dilakukan untuk membantu orang-orang di seluruh dunia penjuru dunia agar bisa mendapatkan pencerahan sehingga mereka dapat memasuki Jalur Kaisar Agung?      

"Kini aku mulai mempercayai ramalan yang disampaikan oleh Buddha of Destiny," ujar Ye Futian dengan suara pelan ketika orang-orang di sekitarnya mengangguk setuju. Kaisar Pedang Tertinggi berkata, "Aku juga memiliki firasat bahwa Zaman Para Dewa akan datang kembali. Munculnya Jalur Kaisar Agung ini tampaknya juga semacam tanda terkait hal tersebut."      

Ye Futian berbalik dan memandang semua orang. "Fokuslah pada kultivasi kalian masing-masing, dan tidak usah terganggu oleh semua yang terjadi di dunia luar. Dunia ini mungkin masih memiliki beberapa peluang besar di dalamnya."      

"Ya, Pemimpin Istana." Semua orang mengangguk sebagai tanggapan. Karena Ye Futian berkata demikian, mungkin dia telah mendeteksi sesuatu.      

Ketika peluang itu muncul, siapa pun harus memiliki kekuatan yang mumpuni untuk merebutnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.